Torani

Famili dari Ikan laut yang sangat cukup kuat, bahkan hanya dengan kekuatannya sendiri dapat melompat dari air
Revisi sejak 20 September 2024 04.10 oleh MITGATVM (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Torani (Exocoetidae) atau seringkali disebut sebagai ikan terbang atau ikan Indosiar adalah famili ikan laut yang terdiri atas sekitar 50 spesies yang dikelompokkan dalam 7 hingga 9 genera. Ikan terbang ditemukan di semua samudra utama, terutama di perairan tropis dan subtropis di samudera Atlantik, Pasifik dan Hindia. Ciri utamanya yang paling menonjol adalah sirip dadanya yang besar, memungkinkan ikan ini meluncur terbang secara singkat di udara, di atas permukaan air, untuk lari dari pemangsa. Peluncuran mereka biasanya sejauh sekitar 50 meter, tetapi mereka dapat menggunakan dorongan pada tepi gelombang hingga dapat mencapai jarak setidaknya 400m.[1]

Ikan terbang
Ikan terbang sirip layar
Parexocoetus brachypterus
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Beloniformes
Subordo: Exocoetoidei
Superfamili: Exocoetoidea
Famili: Exocoetidae
Genera

Cheilopogon
Cypselurus
Danichthys
Exocoetus
Fodiator
Hirundichthys
Oxyporhamphus
Parexocoetus
Prognichthys

Ciri-ciri

sunting

Secara umum, ikan torani (Hirundicticthys oxycephalus) memiliki bentuk badan bulat memanjang seperti cerutu. Sirip dada sangat panjang, biasanya mencapai belakang sirip punggung. Telur ikan terbang berbentuk lonjong atau bulat dan tidak memiliki gelembung minyak. Pada bagian membran telur, terdapat benang-benang panjang yang berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Benang-benang ini berfungsi untuk melilitkan telur pada benda-benda terapung di permukaan laut.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ Piper, Ross (2007), Extraordinary Animals: An Encyclopedia of Curious and Unusual Animals, Greenwood Press.
  2. ^ Andi Andrie Arief (2008) "Studi Mengenai Pengetahuan Lokal Nelayan Pattorani di Sulawesi Selatan" Jurnal Hutan dan Masyarakat

Pranala luar

sunting