Abikoesno Tjokrosoejoso

politisi Indonesia
Revisi sejak 20 September 2024 12.33 oleh 114.5.110.147 (bicara) (Memperpanjang singkatan gelar)

Raden Mas Abikoesno Tjokrosoejoso (EBI: Abikusno Cokrosuyoso, 15 Juni 1897 – 11 November 1968[1][2]) adalah salah satu bapak pendiri Republik Indonesia dan penandatangan konstitusi. Ia merupakan anggota Panitia Sembilan yang merancang pembukaan UUD 1945 (dikenal sebagai Piagam Jakarta). Setelah kemerdekaan, ia menjabat sebagai Menteri Perhubungan dalam Kabinet Presidensial pertama Soekarno dan juga menjadi penasihat Biro Pekerjaan Umum.

Abikoesno Tjokrosoejoso
Menteri Perhubungan Indonesia Ke-1
Masa jabatan
19 Agustus 1945 – 14 November 1945
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Sebelum
Masa jabatan
30 Juli 1953 – 29 September 1953
Menteri Pekerjaan Umum Indonesia Ke-1
Masa jabatan
19 Agustus 1945 – 14 November 1945
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1897-06-15)15 Juni 1897[1]
Jetis, Ponorogo, Hindia Belanda
Meninggal11 November 1968(1968-11-11) (umur 71)
Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Partai politikPartai Sarekat Islam Indonesia
Afiliasi politik
lainnya
Masyumi
KerabatOemar Said Tjokroaminoto (kakak), Adipati Tjokronegoro I (Kakek), Kiai Ageng Kasan Besari (Kakek Buyut)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Tjokrosoejoso adalah Cucu dari Bupati Ponorogo R.M. Adipati Tjokronegoro, trah Kiai Ageng Hasan Besari. Kakaknya ialah Oemar Said Tjokroaminoto, pemimpin pertama Sarekat Islam. Setelah kematian saudaranya pada 17 Desember 1934, Abikoesno mewarisi jabatan sebagai pemimpin Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).

Bersama dengan Mohammad Husni Thamrin, dan Amir Sjarifoeddin, Tjokrosoejoso membentuk Gabungan Politik Indonesia, sebuah front persatuan yang terdiri dari semua partai politik, kelompok, dan organisasi sosial yang menganjurkan kemerdekaan negara itu. Mereka menawarkan dukungan penuh kepada otoritas pemerintahan kolonial Belanda dalam hal pertahanan untuk melawan Jepang jika mereka diberikan hak untuk mendirikan parlemen di bawah kekuasaan Ratu Belanda. Belanda menolak tawaran tersebut.

Selama masa pendudukan Jepang, Abikoesno Tjokrosoejoso adalah tokoh kunci dalam Masyumi, dan menjadi anggota Chuo Sangi-In.[3][4]

Pada 30 Agustus 1952, Abikoesno Tjokrosoejoso bersama dengan Wahid Hasyim dan Sirajuddin Abbas mendirikan Liga Muslimin Indonesia.

Sirajuddin Abbas dari PERTI, Wahid Hasyim dari NU dan Abikusno Tjokrosujoso dari PSII usai menandatangani Piagam Liga Muslimin Indonesia

Referensi

  1. ^ a b 45 Tahun Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. 1990. hlm. 11. 
  2. ^ "Abikoesno Tjokrosoejoso: Putra Madiun, Sang Penggagas Sumpah Presiden". LensaIndonesia.com (dalam bahasa Inggris). 2021-06-19. Diakses tanggal 2021-08-16. 
  3. ^ "Masalah Beras: Sidang ke-4 Sanyo Kaigi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-09-22. Diakses tanggal 2013-08-08. 
  4. ^ Anderson, Benedict (1961). Some Aspects of Indonesian Politics under the Japanese occupation, 1944-1945. Ithaca, N.Y.: Cornell University. hlm. 10. 

Pranala luar

Jabatan politik
Jabatan baru Menteri Perhubungan Indonesia
1945
Diteruskan oleh:
Endoen Abdoel Karim
Jabatan baru Menteri Pekerjaan Umum Indonesia
1945
Diteruskan oleh:
Martinus Putuhena
Didahului oleh:
Djoeanda Kartawidjaja
Menteri Perhubungan Indonesia
1953
Diteruskan oleh:
Roosseno Soerjohadikoesoemo