Senam irama

salah satu jenis senam
Revisi sejak 21 September 2024 09.41 oleh Adam tomi (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah senam dengan gerakan yang mengikuti irama yang berupa tepukan tangan, ketukan, nyanyian musik, dan sebagainya. Senam irama dilakukan secara perorangan atau kelompok untuk memperlihatkan koreografi yang kental dengan akrobatik dengan atau tanpa alat bantu senam yang berupa bola, pita, tali, gada, dan simpai.[1] Senam irama atau senam ritmik merupakan salah satu alternatif metode yang digunakan untuk meningkatkan konsentrasi anak melalui gerakan-gerakan tubuh. Yang menyebabkan aliran darah ke otak berjalan dengan lancar dan otak mendapatkan oksigen yang banyak sehingga otak berfungsi secara optimal.[2] Senam irama memadukan gerakan tari dan balet yang terdiri dari gerakan pemanasan, bagian inti, dan bagian pendinginan. Unsur-unsur yang terdapat dalam senam irama meliputi keluwesan, kesinambungan gerakan, dan ketepatan irama untuk melatih kelenturan, ketangkasan, kelincahan, serta daya tahan untuk seluruh anggota tubuh.[3] Olahraga ini sudah menjadi cabang olahraga yang dilombakan di berbagai ajang besar, seperti Olimpiade dan pertandingan skala internasional lainnya.[1] Salah satu senam irama yang banyak dikenal adalah senam dengan menggunakan pita seperti yang sering dilakukan pada pertandingan Olimpiade.[3]

Bola merupakan salah satu contoh alat yang sering digunakan dalam senam irama.

Senam ritmik akan berlangsung di National Gymnastics Arena (NGA). Karakteristik utama senam berirama sebagai komposisi disiplin adalah hubungan gerakan akrobatik yang paling sulit yang membutuhkan fleksibilitas kopral dan aktivitas motorik yang sangat tinggi yang dihadirkan oleh pesenam dalam harmoni yang sempurna dengan musik. Feminitas dan keanggunan serta ekspresi artistik pesenam yang tidak pernah gagal mempesona publik.[4]

Sejarah

sunting

Irama yang digunakan biasanya lagu-lagu berbirama 3/4 atau 6/8, seperti lagu Desaku atau Kelinciku. Kemudian dalam perkembangannya, senam ritmik berubah menjadi lebih bersifat kompetitif, setelah namanya berubah menjadi senam ritmik modern (modern rhythmic gymnastics). Sejak itu, menghilang dari ruang lingkup pendidikan jasmani di sekolah. Senam ritmik modern awalnya berkembang di Eropa dan telah menyebarkan popularitasnya terutama melalui klub-klub dan studio senam pribadi. Dalam waktu singkat, senam ritmik ini menarik perhatian para penggemar dari Amerika dan seluruh belahan bumi lainnya termasuk Jepang dan Indonesia. Pada tahun 1984, senam ini masuk dalam kancah Olimpiade dan pertama kalinya dipertandingkan secara internasional. Senam ritmik modern memang menarik, karena elemen dari dansa dan permainan digunakan untuk menciptakan rangkaian menarik dengan menggunakan bola, tali, simpai, pita dan gada, yang dimainkan sesuai iringan musik. Indikator kualitas penampilannya terletak pada irama, aliran, kontras yang dinamis dari seluruh gerakan yang berupa tarian.[5]

 
Sutjiati Narendra senam dengan mengikuti irama musik.

Karakteristik gerak dasar

sunting
  • Keterampilan lokomotor adalah gerak berpindah tempat yang dilakukan secara dinamis, seperti jalan, lari, lompat, berderap, jingkat, leaping, skipping dan sliding.
  • Keterampilan non-lokomotor adalah gerak yang tidak berpindah tempat dan mengandalkan ruas-ruas persendian tubuh yang membentuk berbagai posisi berbeda namun tetap tinggal di satu titik. Contoh gerakan non-lokomotor adalah mengayunkan kedua tangan ke samping badan, menekuk lutut dengan cara berdiri tegak, jongkok, berdiri dan dilakukan berulang dan menyilangkan dan merentangkan tangan.
  • Keterampilan manipulatif adalah keterampilan untuk memanipulasi objek tertentu dengan anggota tubuh seperti lengan, kaki atau kepala. Keterampilan yang termasuk manipulatif adalah menangkap, melempar, memukul, menendang dan mendribling.[6]

Senam ritmik menggunakan simpai

sunting
  • Gerakan mengayun bisa dilakukan dengan lengan lurus dan gerakan diawali dari bahu. Kalau simpaidiayunkan ke bidang frontal silang di depan badan. Akan lebih baik kalau memakai pegangan yang menghadap ke belakang. Gerakan mengayun simpai ini bisa memakai satu tangan atau dua tangan.
  • Gerakan melompat dilakukan apabila simpai diayun ke depan dan lompatan dalam simpai, usahakan lengan lurus. Keluar dari simpai lengan bisa bengkok dan di akhir, lengan harus lurus lagi.
  • Gerakan melingkar dimulai dari pergelangan tangan dengan simpai berputar ke dalam sampai ke luar.
  • Gerakan melambung dimulai dari bahu atau pergelangan tangan.[7]

Manfaat dan tujuan

sunting

Manfaat

sunting
  • Menjaga tubuh tetap ideal, sehat, dan bugar.
  • Menyehatkan jantung dan paru-paru.
  • Meningkatkan kesehatan kulit.
  • Menjaga kekuatan otot dan tulang.
  • Menjaga kelenturan sendi.
  • Meningkatkan stamina dan semangat menjalani aktivitas sehari-hari.
  • Menurunkan kadar kolesterol dan berat badan.
  • Meningkatkan kekuatan dan kelincahan tubuh.
  • Meningkatkan keluwesan tubuh.[8]
  • Melatih keseimbangan.
  • Menjauhkan dari cedera karena aktivitas tertentu.[9]

Tujuan

sunting

Tujuan gerak dasar lokomotor dalam senam irama yaitu untuk menunjang tercapainya tujuan penyempurnaan gerak yang digunakan sebagai landasan untuk menyalurkan minat dan bakat serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Dari tujuan tersebut dapat tercipta gerak anak dimasa mendatang yang kemudian dapat diarahkan kepada kegiatan yang bermanfaat lainnya khususnya pada pembinaan cabang olahraga.[10]

Tujuan aktivitas ritmik dalam senam irama yang pertama adalah merangsang kreatifitas melalui kebebasan berfantasi dan penekanan pada gerak yang spontan. Kedua, membentuk kepribadian terutama kemampuan individua, kematangan pribadi dan sosial. Ketiga, memupuk kerjasama gerak yang ditujukan kepada diri sendiri tak mungkin terjadi tanpa memperhatikan gerak orang lain.[11] Sehingga dalam senam irama ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu irama, kelentukan tubuh (fleksibilitas) dan kontiunitas gerakan.[12]

Referensi

sunting
  1. ^ a b Yunda, Alfi (2021-01-11). "Pengertian Senam Irama, Unsur-Unsur, Jenis, Gerakan Inti, Tujuan, dan Manfaatnya". bola.com. Diakses tanggal 2021-01-12. 
  2. ^ Utami, dkk. (2004). "Senam Ritmik Untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar Pada Anak" (PDF). Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi. 9 (18): 3. doi:10.20885/psikologika.vol9.iss18.art5. 
  3. ^ a b Husni, Abdi (2020-09-25). "Senam Irama Adalah Gerakan Senam yang Mengikuti Iringan Lagu, Kenali Manfaatnya". liputan6.com. Diakses tanggal 2021-01-12. 
  4. ^ Adi, Sapto; Fathoni, Abi Fajar (2019-10-30). KAJIAN BAHAN AJAR MOBILE LEARNING SENAM LANTAI. Malang: Wineka Media. hlm. 24. ISBN 978-602-5973-56-7. 
  5. ^ Sudarsini (2016-11-10). Modul Gerak Dasar Dan Gerak Irama. Malang: Gunung Samudera CV [ PT Book Mart Indonesia ]. hlm. 106. ISBN 978-602-1223-66-6. 
  6. ^ Oktariyana; Oktariyani (2019-10-13). Pembelajaran Gerak Senam Berirama Berbasis Multimedia. Yogyakarta: Gre Publishing. hlm. 19. ISBN 978-623-7475-03-3. 
  7. ^ Dewi, Ratna (21 Juni 2016). "Inilah 4 gerak dasar dalam senam irama menggunakan simpai". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-13. 
  8. ^ Nugraha, Jevi (28 Agustus 2020). "Senam Irama Adalah Gerakan yang Diiringi Musik, Kenali Jenis dan Manfaatnya Semua Halaman". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-12. 
  9. ^ Harismi, Asni (16 Januari 2020). "Manfaat Senam Irama dan Gerakannya yang Bisa Anda Coba". SehatQ. Diakses tanggal 2021-01-13. 
  10. ^ Candra, R., Sukaiman, I., dan Siregar, N.M. (2019). "Model Latihan Senam Irama RC One untuk Gerak Dasar Lokomotor Anak Sekolah Dasar". Jurnal Segar. 7 (2): 98. 
  11. ^ Ukmawati, Novira; Melianty, Selvi (2017). "PENGEMBANGAN SENAM BINA DARMA UNTUK PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN | Jurnal Ilmiah Bina Edukasi". Bina Edukasi (dalam bahasa Inggris). 10 (1): 36. ISSN 1979-8598. 
  12. ^ Rachman, Fadlu; Samsudin, Samsudin; Fachrezzy, Fachmy (2019-10-31). "MODEL LATIHAN SENAM IRAMA BERBASIS MEDIA KURSI PADA KARYAWAN". Penjaskesrek Journal. 6 (2): 274. ISSN 2502-6879. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-14. Diakses tanggal 2021-01-13. 

Pranala luar

sunting