Mahkota dewa

Revisi sejak 26 September 2024 09.15 oleh Mitgatvm Bot (bicara | kontrib) (top: migrasi)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Pohon mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) atau dalam bahasa Melayu dikenal dengan sebutan pohon simalakama, yang buahnya juga disebut buah simalakama. Di sinilah muncul peribahasa bagaikan buah simalakama. Karena buah ini dikenal sebagai buah beracun yang bisa mematikan bagi para pemakannya jika kita tidak pandai mengolahnya, juga sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia. Asalnya dari Papua/Irian Jaya.

Phaleria macrocarpa
Mahkota dewa yang telah ranum
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo: Malvales
Famili: Thymelaeaceae
Genus: Phaleria
Spesies:
P. macrocarpa
Nama binomial
Phaleria macrocarpa
(Scheff.) Boerl.
Buah mahkota dewa

Buah mahkota dewa mengandung beberapa zat aktif seperti:

  • Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisasi racun di dalam tubuh
  • Saponin, yang bermanfaat sebagai:
    • Sumber antibakteri dan antivirus
    • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
    • Meningkatkan vitalitas
    • Mengurangi kadar gula dalam darah
    • Mengurangi penggumpalan darah
  • Flavonoid
    • Melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah
    • Mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah
    • Mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner
    • Mengandung antiinflamasi (antiradang)
    • Berfungsi sebagai antioksidan
    • Membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan
  • Polifenol

Tanaman atau pohon mahkota dewa sering kali ditanam sebagai tanaman peneduh. Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah yang berwarna merah menyala yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting.

Untuk memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa, dapat dilakukan pengawetan dengan beberapa cara antara lain pendinginan, pengalengan, dan pengeringan. Pengeringan yang dilakukan pada buah mahkota dewa bertujuan mengurangi kadar air dalam bahan, sehingga air yang tersisa tidak dapat digunakan sebagai media hidup mikrob perusak yang ada di dalam bahan tersebut, dengan kata lain dapat memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa tersebut. Kondisi pengeringan yang tepat akan menentukan mutu hasil pengeringan yang tinggi.[2]

Buah mahkota dewa yang ada di pohon

Nama Lain

sunting
  • Makuto Rojo
  • Makuto Ratu
  • Obat Dewa
  • Pau (Obat Pusaka)
  • Crown of God (Inggris)
  • Boh Anggota Dewan (Aceh)
  • Simalakama (bahasa Melayu)

Referensi

sunting
  1. ^ IUCN Detail 198841662
  2. ^ Pratama, Hadi Azis. 2007. Mempelajari Karakteristik Pengeringan Dengan Cara Menentukan Kadar Air Kesetimbangan dan Konstanta Pengeringan Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.), sebuah skripsi. IPB, Bogor.

Daftar Pustaka

sunting