Dengka Ase Lolo

Revisi sejak 5 Oktober 2024 05.16 oleh RianHS (bicara | kontrib) (−Kategori:Budaya Indonesia; +Kategori:Budaya Sulawesi Selatan menggunakan HotCat)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Dengka Ase Lolo merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menjaga budaya dan tradisi agar masyarakat terutama remaja tidak melupakan tradisi suku mereka, kegiatan ini juga dihadiri oleh tokoh masyarakat terkenal di desa mereka. Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat pada musim yang merupakan tahap awal dari upacara panen padi.[1]

Dengka Ase lolo dalam bahasa Makassar terdiri ada tiga kata yaitu dengka, ase dan lolo. Dengka dapat diartikan sebagai menumbuk dan ase lolo dapat diartikan sebagai padi muda, jadi secara keseluruhan dengka ase lolo dapat diartikan sebagai acara menumbuk padi. Acara ini akan dilaksanakan pada dua tempat, yaitu rumah ketua adat dan di sanggar budaya atau tempat upacara umum[1]

sebelum melaksanakan tradisi dengka ase lolo, petani akan melakukan upacara menengok padi untuk pengetahui apakah padi sudah siap panen. Apabila petani sudah merasa padi sudah cukup umur untuk dipanen, maka petani akan menyiapkan tanggal yang dianggap baik untuk melaksanakan acara. Setelah tanggal ditetapkan, warga akan membuat untuk warga lain yang membantu proses dengka ase lolo dan makanan yang disajikan dapat berupa kue-kue tradisional seperti onde-onde[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c syamhari. ragam budaya lokal.