Gita Gutawa

pemeran perempuan asal Indonesia
Revisi sejak 9 Oktober 2024 09.41 oleh IShowMuhammad (bicara | kontrib) (Referensi)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Aluna Sagita Gutawa (lahir 11 Agustus 1993), lebih dikenal dengan nama Gita Gutawa, adalah seorang penyanyi sopran, aktris, dan penulis lagu berkebangsaan Indonesia. Ia adalah putri dari komponis Erwin Gutawa.

Gita Gutawa
Gita pada konser Kotak musik Gita Gutawa tahun 2010
LahirAluna Sagita Gutawa
11 Agustus 1993 (umur 31)
Jakarta, Indonesia
Nama lainGita Gutawa
Almamater
Pekerjaan
Tahun aktif2005 - sekarang
Tinggi155 cm (5 ft 1 in)
Orang tuaErwin Gutawa (ayah)
Lutfi Andriani (ibu)
KerabatAura Aira Gutawa (adik)
Karier musik
Genre
Instrumen
Label
Artis terkait
Situs webgitagutawa.com
IMDB: nm3601601 Facebook: gitagutawa X: gitagut Instagram: gitagut Youtube: UCPHhrYOsrzZxiEKGni1muiQ Spotify: 4V1Io5SwSO4CwaUbgLMYvz iTunes: 307669573 Last fm: Gita+Gutawa Musicbrainz: a3fd9b88-9284-4127-868f-c903f470af30 Songkick: 477052 Discogs: 2457504 Allmusic: mn0002125777 Modifica els identificadors a Wikidata

Meskipun pada awalnya sempat belajar piano, Gita kemudian beralih ke vokal. Bakatnya ditemukan pada 2004 saat ia sedang berlatih vokal, kemudian diminta untuk berduet dengan ADA Band. Setelah merilis album duet Surga Cinta pada 2005, yang terjual sebanyak 800.000 kopi, Gita ditawari oleh Sony Music Indonesia untuk merekam album solo. Keberhasilan album solo pertamanya, yang bertajuk Gita Gutawa, menyebabkan banyaknya tawaran akting dan penampilan media yang datang kepadanya. Sejak merilis album debutnya, ia telah menelurkan dua album, yakni Harmoni Cinta pada 2009 dan album religi Balada Shalawat pada 2010. Sebagai aktris, ia telah membintangi dua sinetron, yaitu Ajari Aku Cinta dan Ajari Lagi Aku Cinta. Gita juga turut menjadi pengisi suara dalam film animasi Meraih Mimpi, dan merintis debut akting filmnya dalam film Love in Perth pada 2010.

Dengan kepribadian yang bijaksana, Dian Kuswandini dari The Jakarta Post menggambarkan Gita sebagai gadis yang "manis seperti permen kapas dan hangat seperti ciuman".[1] Namun, beberapa pihak meyakini bahwa Gita berhasil menembus pasar musik Indonesia karena nepotisme. Gita telah menerima beberapa penghargaan, termasuk Pendatang Baru Terbaik dalam Anugerah Musik Indonesia 2008. Ia juga menjuarai Festival Lagu Internasional Nile Children ke-6 di Kairo.

Biografi

sunting

Kehidupan awal

sunting
 
Gita Gutawa dengan ayahnya Erwin, 2010

Gutawa terlahir dengan nama Aluna Sagita Gutawa – Aluna Sagita berarti "irama lagu";– di Jakarta, Indonesia pada tanggal 11 Agustus 1993,[1] putri dari pasangan Erwin Gutawa, seorang komponis ternama, dan Lutfi Andriani. Sebagai anak pertama, Gita suka menyaksikan pertunjukan musik ayahnya. Oleh sebab itu, ia didaftarkan di sebuah kursus piano klasik, dan kemudian dikirim untuk mengikuti kursus vokal dalam rangka mengembangkan suara soprannya.[1][2] Gita mendapat dukungan penuh dari ayahnya, yang turut membantu membimbingnya.[1][2] Dalam konser Dekade Chrisye – yang seringkali berkolaborasi dengan ayahnya – ia diundang untuk tampil di atas panggung. Gita kemudian mengatakan bahwa Chrisye adalah salah seorang idolanya.[3]

Karier musik

sunting

2004-2008 : Gita Gutawa

sunting

Pada tahun 2004, Gita didekati oleh manajer ADA Band, yang kebetulan mendengarnya sedang berlatih bernyanyi di sebelah studio band tersebut. Gita lalu diminta untuk berduet dengan vokalis ADA Band, Donny. Meskipun saat itu Gita hanya menjadikan bernyanyi sebagai hobi, namun ia tetap menerima tawaran tersebut. Lagu duetnya yang berjudul "Yang Terbaik Bagimu" disertakan dalam album ADA Band tahun 2004, Heaven of Love.[1][4] Album ini terjual sebanyak 800.000 kopi.[5] Setelah berduet dengan beberapa penyanyi lainnya, termasuk penyanyi religi Haddad Alwi,[6] Gita ditawari untuk merekam album solo oleh Sony Music Indonesia.[1]

Setelah masa produksi selama satu tahun, album debut Gita yang bertajuk Gita Gutawa dirilis pada Februari 2007.[2] Album ini diproduseri oleh ayahnya dan memuat lagu-lagu yang ditulis oleh Glenn Fredly dan Melly Goeslaw.[7] Dengan penerimaan yang baik, album ini terjual sebanyak 150.000 kopi dalam waktu empat bulan[6] dan berhasil meraih sertifikat triple platinum.[8] Setelah kesuksesan album ini, jadwal Gita mulai dibanjiri oleh permintaan untuk tampil di media dan membintangi iklan. Hal ini menyebabkan ibu Gita bertindak sebagai manajernya, dan tetap menjadi manajer Gita hingga masa kehamilannya. Setelah itu, kerabat Gita yang lainnya menggantikan posisi ibunya sebagai manajer, namun ibunya tetap menjadwalkan penampilan media dan sesi rekaman Gita.[2]

Gita mulai bernyanyi di beberapa festival musik untuk mendapatkan pengalaman. Pada tahun 2008, ia menjuarai Festival Lagu Internasional Nile Children ke-6 di Kairo, dengan membawakan lagu ciptaan Ria Leimena berjudul "To Be One",[2] yang juga dinyanyikannya dalam album debutnya.[7] Pada tahun yang sama, Gita mengikuti sebuah ajang festival lagu di Italia. Ia kemudian mengumpulkan girl band untuk mendukung penampilannya setelah beberapa pertunjukan harus dibatalkan karena ketidakmampuan untuk menemukan musisi dalam waktu singkat.[2]

2008-2010 : Harmoni Cinta

sunting

Sekembalinya dari Italia, Gita mulai memproduksi album kedua, Harmoni Cinta, pada bulan Juni 2008.[9] Gita memainkan peran yang lebih besar dalam produksi album ini daripada album debutnya dengan turut serta memilih konsep album dan daftar lagu, ia akhirnya menulis lima dari dua belas lagu yang terdapat dalam album tersebut. Album ini dirilis pada bulan Mei 2009[8] dan laris di pasaran.[10] Pada bulan Agustus pada tahun yang sama, Gita merilis biografinya yang berjudul Kotak Musik Gita Gutawa.[11]

2010-2011 : Balada Shalawat

sunting

Setelah Harmony Cinta, pada bulan Agustus 2010 Gita merilis album ketiga bertema religi dengan judul Balada Shalawat. Saat rekaman, Gita dilatih oleh seorang ustad terkait dengan pengucapan bahasa Arab yang benar yang digunakan dalam beberapa lirik lagu.[10] Album ini dirilis pada bulan Ramadhan, dan keuntungannya disumbangkan kepada rakyat miskin di Indonesia.[12]

 
Gita memainkan piano dalam konser Kotak Musik Gita Gutawa, 2010

Gita menyatakan keprihatinannya terhadap masyarakat yang berpikir bahwa ketenarannya didompleng oleh ayahnya yang sudah terkenal. Dalam sebuah wawancara dengan The Jakarta Post, Gita menyatakan bahwa "nepotisme tidak akan berhasil dalam dunia musik". Dengan demikian, Gita berusaha untuk menegaskan bahwa duetnya dengan ADA Band dan kontrak dengan Sony Music diraih oleh dirinya sendiri, manajer ADA Band bahkan tidak mengetahui bahwa ia adalah putri dari Erwin Gutawa ketika mendekatinya. Gita juga berkata bahwa "sentimen negatif terhadap kepopulerannya yang mendadak" telah mendorongnya untuk melakukan yang terbaik.[1]

2011-2012 : Hiatus dan Dibalik layar

sunting

Pada tahun 2011, Gita mengumumkan bahwa ia akan istirahat dari dunia musik untuk melanjutkan studinya di luar negeri. Setelah pesta perpisahan, ayahnya menggelar konser "A Masterpiece of Erwin Gutawa" di Jakarta.[13] Gita mengumumkan bahwa ia berencana untuk mengambil jurusan ekonomi.[14] Pada tanggal 5 April 2012, saat pulang ke Indonesia dari tempatnya berkuliah di Inggris, ia membawakan lagu Chrisye berjudul "Baju Pengantin" dalam konser Kidung Abadi Chrisye di Plenary Hall, Jakarta Convention Center.[3][15] Gita dan ayahnya juga menulis sebuah lagu baru untuk konser tersebut berjudul "Kidung Abadi", yang dibuat dengan merangkai 246 suku kata suara Chrisye.[16]

2013-2015 : The Next Chapter

sunting

Ditengah tengah kesibukan Kuliahnya, Gita menyempatkan diri membuat lagu ciptaan dirinya sendiri, ia menuliskan lagu lagu yang berada di pikirannya dan mendengar pengalaman teman temannya saat kuliah. hingga akhirnya 2013 Akhir, Gita merilis Single pembuka dalam Album terbarunya yang akan rilis saat 2014 saat itu, yaitu ''Rangkaian Kata''. 2014 akhirnya Gita merilis album terbarunya Berjudul The Next Chapter yang dirilis di Itunes dan rilis fisik dijual di Silky Girl seluruh Indonesia. ia juga mendaur ulang lagu dari Nine Ball yaitu ''Hingga Akhir Waktu''

2014, Gita lebih sering bekerja di balik layar bersama Ayahnya, Erwin Gutawa. ia mengerjakan project bersama yang mengumpulkan anak anak berbakat dalam satu komunitas. yaitu Diatas Rata Rata. salah satu anak Didik Diatas Rata Rata yang kini telah eksis dan Sukses yaitu Lyodra Ginting.

2017-2019 : Gita Puja Indonesia

sunting

Di tahun 2017, Gita kembali ke dunia musik setelah ia sering bekerja di balik layar, ia berencana membuat album yang bertemakan kebangsaan Indonesia, sebagai pembuka album kebangsaan nya, ia merilis single pertama yaitu Ibu Kita Kartini Ciptaan Wage Rudolf Supratman. 11 Agustus 2017, Gita pun merilis album sepenuhnya, berisikan 8 Lagu yang bertemakan mencintai kebangsaan, dengan satu lagu ciptaan dirinya sendiri yaitu ''Puja Indonesia''. Album ini dirilis di seluruh platform musik dan dirilis fisik secara Vinyl bertanda tangan edisi terbatas. ia juga membuat Showcase untuk album ini bersama para Fansnya yaitu Gita Lovers di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jakarta.

pada saat 2018, Gita merilis Single terbaru yaitu Rangkaian Kata (New Version) dengan arasemen baru dan juga bersama label musik barunya, GUT Records yang tak lain adalah perusahaan rekaman dengan Ayahnya, Erwin Gutawa. SIngle ini di rilis di platform musik dan lirik videonya tersedia di kanal Youtubenya.[17]

tahun 2020, ia mendampingi anak didik dari komunitasnya ( Diatas Rata Rata ) yaitu Lyodra Ginting untuk mengikuti perlombaan Indonesia Idol Season X, sebelumnya ia juga mendampingi dan mendidik Lyodra mengikuti perlombaan International di Italia Sanremo Junior.[1] Diarsipkan 2023-03-15 di Wayback Machine.

di suatu wawancara televisi 2019[18]. Gita mengaku masih sangat nyaman dengan kerjaannya yaitu berkerja dibalik layar bersama ayahnya, Gita berjanji akan merilis single dan album terbarunya segera disaat dirinya sudah siap kembali.

Karier akting

sunting

Setelah kesuksesan album Gita Gutawa, Gita mulai ditawari untuk tampil di sejumlah iklan televisi.[9] Ia juga ditawari untuk bermain dalam beberapa judul sinetron, termasuk Ajari Aku Cinta, yang menggunakan lagunya berjudul "Bukan Permainan" sebagai lagu tema. Gita menerima tawaran tersebut, menganggapnya sebagai promosi untuk peran utama.[5] Ia kemudian juga membintangi sekuel sinetron tersebut, Ajari Lagi Aku Cinta.[1]

Pada tahun 2009, Gita menjadi salah satu pengisi suara karakter dalam film animasi berjudul Meraih Mimpi, adaptasi Indonesia dari Sing to the Dawn;[19] perekaman suara untuk film ini memakan waktu selama empat bulan.[11] Gita mengatakan bahwa keikutsertaannya dalam film itu adalah sebuah pengalaman yang hebat. Tahun berikutnya, ia bermain dalam film panjang pertamanya, Love in Perth, di mana ia memerankan seorang siswa pemalu yang sedang menempuh pendidikan di Perth, Australia. Gita menganggap bahwa pengalaman aktingnya itu menantang; ia menyatakan bahwa adegan tersulitnya adalah saat ia diharuskan untuk menangis, dan ia mesti berlatih di depan cermin.[19] Pada bulan Mei 2011, Gita mulai berkencan dengan rekannya sesama pemeran Love in Perth, Derby Romero; pasangan ini putus kira-kira sebelum bulan Januari 2012.[20]

Pendidikan

sunting

Saat menempuh pendidikan di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, ia terpilih sebagai siswa terbaik selama lima tahun berturut-turut.[1] Setelah terkenal, Gita tetap bersekolah di SMP Al-Izhar, bukannya bersekolah rumahan seperti kebanyakan artis remaja Indonesia lainnya. Gita menganggap bahwa "menghadiri sekolah biasa lebih menarik", mempunyai banyak teman dan punya kesempatan untuk bersosialisasi; bahkan juga "kondisinya sendiri jauh lebih baik".[2] Setamat SMP, Gita melanjutkan ke SMA Bina Nusantara.[1] Pada tahun 2009, Gita dipilih oleh Sampoerna Foundation;– yang dijalankan oleh perusahaan investasi Sampoerna Strategic[21] – sebagai duta muda pertama yang ikut berperan secara langsung dalam pengambilan keputusan perusahaan.[22] Tindakan pertama yang dilakukan Gita salah satunya adalah dengan berjanji bahwa sebagian hasil penjualan Harmoni Cinta akan digunakannya untuk menyekolahkan anak-anak Indonesia yang hidup dalam kemiskinan; setiap penjualan dua puluh album cukup untuk menyekolahkan satu anak.[23]

Karier lain

sunting

Dalam sebuah wawancara dengan Jakarta Globe pada tahun 2011, Gita berkata bahwa ia akan tetap melanjutkan kegiatan bernyanyi sebagai hobi meskipun hal itu sudah menjadi kariernya.[14] Gita seringkali memperoleh inspirasi dari pengalamannya sendiri, serta dari teman-temannya. Ketika ia mendapat inspirasi, ia akan segera menulis lirik lagu dan mengerjakan melodinya.[14]

Penghargaan dan pengakuan

sunting

Album debut Gita diterima dengan baik oleh masyarakat dan kritikus musik Indonesia. Album tersebut mendapat sertifikat triple platinum[8] dan memenangkan empat penghargaan musik nasional; Penyanyi Terbaik dan Album Terbaik SCTV Awards 2007, serta Pendatang Baru Terbaik dan Album Terbaik Anugerah Musik Indonesia 2008.[1] Juliani Harsianti dari The Jakarta Post menggambarkan Gita "memiliki suara yang jernih dan gaya yang segar" dalam album tersebut.[2]

Tahun Penghargaan Kategori Catatan
2007 SCTV Awards Penyanyi Ngetop [1]
2008 International Nile Child Song Festival Grand Prize [2]
2008 SCTV Awards Album Terbaik [1]
2008 Anugerah Musik Indonesia Artis Pendatang Baru Terbaik [1]
2008 Anugerah Musik Indonesia Album Terbaik [1]
2009 Indonesia Kids Choice Awards Penyanyi Wanita Terfavorit
2010 Indonesia Kids Choice Awards Penyanyi Wanita Terfavorit

Diskografi

sunting

Album sendiri

sunting

Album soundtrack

sunting

Single (Non Album)

  • Ayo (C'mon) (New Version) - 2013
  • Memang Kenapa Bila Aku Perempuan (With Melly Goeslaw) - 2017
  • Rangkaian Kata (New Version) - 2018

Filmografi

sunting
Tahun Judul Peran Keterangan
2009 Meraih Mimpi Dana Sebagai pengisi suara
2010 Love in Perth Lola

Referensi

sunting
Catatan kaki
Daftar pustaka
Penghargaan dan prestasi
Didahului oleh:
Samsons
Anugerah Musik Indonesia untuk Pendatang Baru Terbaik
2008
Diteruskan oleh:
The Changcuters
Didahului oleh:
Naluri Lelaki
(Samsons)
Anugerah Musik Indonesia untuk Album Terbaik
2008
Diteruskan oleh:
The Special One
(Yovie & Nuno)