Anggrek Tien Soeharto
Anggrek Tien Soeharto (Cymbidium hartinahianum) atau anggrek Hartinah adalah anggrek endemik dari Sumatera Utara, Indonesia. Tumbuhan berbunga dari keluarga Orchidaceae ini ditemukan di Desa Baniara Tele, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, pada tahun 1976 oleh Rusdy E. Nasution dan James Boughtwood. Nama anggrek ini diinspirasi dari Siti Hartinah Soeharto (Tien Soeharto), istri presiden kedua Indonesia, Soeharto, atas kontribusinya dalam penganggrekan di Indonesia.[1]
- ^ Mega, Erlita (2024-01-23). Tips Mudah Merawat Bunga Anggrek Kesayangan di Rumah. Penerbit Andi. ISBN 978-623-8502-85-1.
Pemerian
Karakteristrik anggrek ini ada pada daun yang berukuran 50-60 cm dengan bentuk yang meruncing seperti pita. [1] Kelopak bunga didominasi dengan warna kuning, disertai corak yang khas berupa bibir bunga berwarna putih dan totol berwarna merah kecoklatan.
Ekologi
Saat ini, anggrek Tien Soeharto bisa ditemukan di Kebun Raya Bogor. Tergolong sebagai tumbuhan langka, anggrek ini tidak dijual dengan bebas dan hanya diperuntukkan budidaya lanjutan.
Anggrek ini bisa tumbuh di atas ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut dan memerlukan perawatan yang super hati-hati. [2] Meski begitu, anggrek Hartinah mampu bertahan pada tanah yang miskin unsur hara.
- ^ kampoenganggrek (2018-01-29). "Anggrek Tien Soeharto yang Langka | Kampoeng Anggrek" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-10-10.
- ^ Liputan6.com (2006-07-29). "Anggrek Tien Soeharto Mulai Dikembangkan". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-10-10.