The Washington Post

surat kabar harian di Washington, D.C.
Revisi sejak 11 Oktober 2024 14.27 oleh Basrizal Abdullah (bicara | kontrib) (Washington Post adalah surat kabar ternama asal Washington, DC.)

"WaPo" dialihkan kesini. Untuk kegunaan lain, lihat WAPO dan Washington Post ( disambiguasi ).

Jangan bingung dengan The Washington Times.

The Washington Post
Democracy Dies in Darkness
The Washington Post
TipeSurat kabar harian
FormatBroadsheet
PemilikWashington Post Company
RedaksiLeonard Downie, Jr.
Didirikan1877
Pusat1150 15th Street, N.W.
Washington, D.C. 20071
Amerika Serikat
Situs webwww.washingtonpost.com

The Washington Post, yang secara lokal dikenal sebagai "the Post" dan, secara informal, WaPo atau WP, adalah surat kabar harian Amerika yang diterbitkan di Washington, D.C., ibukota negara. Ini adalah surat kabar yang paling banyak beredar di wilayah metropolitan Washington dan memiliki pembaca nasional. Di tahun 2023, Post memiliki sirkulasi cetak terbesar ketiga di Amerika Serikat, dengan 135.980 pelanggan cetak. Ini memiliki 2,5 juta pelanggan digital.

The Post didirikan di tahun 1877. Di tahun-tahun awalnya, The Post mempunyai beberapa pemilik dan berkembang baik secara finansial maupun editorial. Pemodal Eugene Meyer membelinya dari kebangkrutan di tahun 1933 dan memulihkan kesehatan dan reputasinya ; pekerjaan ini dilanjutkan oleh penerusnya Katharine dan Phil Graham, masing-masing putri dan menantu Meyer, yang membeli beberapa terbitan saingannya. Pencetakan Pentagon Papers oleh The Post di tahun 1971 membantu memacu perlawanan terhadap Perang Vietnam. Wartawan Bob Woodward dan Carl Bernstein memimpin penyelidikan atas pembobolan di Markas Besar Nasional Partai Demokrat yang berkembang menjadi skandal Watergate, yang mengakibatkan pengunduran diri Presiden Richard Nixon di tahun 1974. Di bulan Oktober 2013, keluarga Graham menjual surat kabar tersebut ke Nash Holdings, sebuah perusahaan induk milik Jeff Bezos, seharga $250 juta.

Di tahun 2024, surat kabar tersebut telah memenangkan Hadiah Pulitzer sebanyak 76 kali atas karyanya, publikasi terbanyak kedua setelah The New York Times. Surat kabar ini dianggap sebagai surat kabar yang tercatat di A.S. Jurnalis pos telah menerima 18 penghargaan Nieman Fellowships dan 368 penghargaan White House News Photographers Association. Surat kabar ini terkenal dengan pemberitaan politiknya dan merupakan salah satu dari sedikit surat kabar Amerika yang masih mengoperasikan biro asing, dengan pusat berita internasional di London dan Seoul.

Ringkasan

The Washington Post dianggap sebagai salah satu surat kabar harian Amerika terkemuka bersama dengan The New York Times, Los Angeles Times, dan The Wall Street Journal. The Post menonjol melalui pemberitaan politiknya mengenai cara kerja Gedung Putih, Kongres, dan aspek lain dari pemerintahan AS. Surat kabar ini dianggap sebagai surat kabar yang tercatat di AS.

The Washington Post tidak mencetak edisi untuk didistribusikan di luar Pantai Timur. Di tahun 2009, surat kabar tersebut menghentikan penerbitan Edisi Mingguan Nasional karena menyusutnya sirkulasi. Mayoritas pembaca surat kabar berada di Washington, D.C., dan pinggirannya di Maryland dan Virginia Utara.

21 biro luar negeri surat kabar tersebut saat ini berada di Bagdad, Beijing, Beirut, Berlin, Brussels, Kairo, Dakar, Hong Kong, Islamabad, Istanbul, Yerusalem, London, Mexico City, Moskow, Nairobi, New Delhi, Rio de Janeiro, Roma, Seoul, Tokyo, dan Toronto. Di bulan November 2009, surat kabar tersebut mengumumkan penutupan tiga biro regional AS di Chicago, Los Angeles dan New York City, sebagai bagian dari peningkatan fokus pada berita politik dan berita lokal yang berbasis di Washington, D.C. Surat kabar tersebut memiliki biro lokal di Maryland ( Annapolis, Montgomery County, Prince George's County, dan Southern Maryland ) dan Virginia ( Alexandria, Fairfax, Loudoun County, Richmond, dan Prince William County ).

Di Maret 2023, rata-rata sirkulasi cetak Post di hari kerja adalah 139.232, menjadikannya surat kabar terbesar ketiga di negara ini berdasarkan sirkulasi.

Selama beberapa dekade, Post berkantor pusat di 1150 15th Street NW. Real estat ini tetap menjadi milik Graham Holdings ketika surat kabar itu dijual ke Nash Holdings milik Jeff Bezos di tahun 2013. Graham Holdings menjual 1150 15th Street, bersama dengan 1515 L Street, 1523 L Street, dan tanah dibawah 1100 15th Street, seharga $159 juta di bulan November 2013. The Post terus menyewa ruang di 1150 L Street NW. Di bulan Mei 2014, The Post menyewa menara barat One Franklin Square, sebuah gedung bertingkat tinggi di 1301 K Street NW di Washington, D.C.

Perintisan

The Washington Post didirikan pada tanggal 6 Desember 1877 di Washington D.C.. Ini menjadikannya sebagai surat kabar yang tertua di Amerika Serikat. Berita yang disebarkannya berkaitan dengan politik Amerika Serikat secara nasional.[1]

Kepemilikan

 
Dewan Editorial Washington Post, Washington D.C.

Kepemilikan Washington Post oleh keluarga Graham berlangsung selama 80 tahun.[2] Keluarga Graham menjadi pemilik Washington Post sejak tahun 1933 dengan pemilik perintis yaitu Eugene Meyer. Ia adalah Presiden Bank Dunia yang pertama dan mantan petinggi Federal Reserve System. Kepemimpinannya kemudian dilanjutkan oleh anak lelakinya yang bernama Philip Leslie Graham. Masa keemasan Washington Post di dalam kepemimpinan keluarga Graham pada periode 1960–1970. Pemimpinnya pada masa ini adalah Katharine Graham.[3] Kepemimpinan Washington Post oleh Philip Leslie Graham beralih ke istrinya yaitu Katharine Graham karena kematiannya pada tahun 1963.[4]

Pemilik terakhir Washington Post dari keluarga Graham adalah Donald Graham. Ia adalah cucu dari Eugene Meyer.[5] Donald Graham sebagai pemiliki Washington Post dari keluarga Graham memutuskan untuk menjualnya pada tahun 2013. Washington Post akhirnya dibeli oleh Jeff Bezos pada tahun tersebut. Alasan penjualan kepemilikan ini adalah kebangkrutan akibat penurunan pendapatan selama 6 tahun terakhir yang mencapai 44%.[6]

Skandal

Skandal Watergate

Skandal Watergate dimulai penyelidikannya pada tahun 1972 oleh Washington Post. Perintah penyelidikan diberikan oleh Katharine Meyer Graham. Investigasi ini mempermalukan Richard Nixon yang saat itu menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.[7] Tindakan Washington Post ini menyebabkan Richard Nixon mengundurkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat.[8]

Skandal Janet Cooke

Janet Cooke adalah karyawan baru di Washington Post.[9] Ia bekerja sebagai wartawan.[10] Karena skandal yang dilakukannya dalam jurnalisme, ia hanya bekerja selama 9 bulan di Washington Post hingga pemecatannya.[10] Pada tanggal 28 september 1980, Janet Cooke menerbitkan sebuah laporan ivestigasi yang berjudul Jimmy World. Laporan ini membahas tentang seorang anak berusia 8 tahun yang bernama Jimmy yang menjalani kehidupannya sebagai pecandu heroin yang akut.[11] Jimmy dalam laporan Janet Cooke merupakan seorang anak berkulit hitam dengan kisah hidup yang dramatis. Ibunya merupakan pecandu narkotika yang selalu menyuntikkannya narkoba ketika ayahnya sedang kecanduan.[12]

Bob Woodward selakui editor di Washington Post, meloloskan laporan investigasi yang ditulis oleh Janet Cooke untuk diterbitkan.[13] Laporan ini kemudian diterbtikan pada halaman muka Washington Post. Marrion Barry yang menjabat sebagai Walikota Washington D.C. memerintahkan untuk mencari Jimmy setelah laporan ini diterbitkan. Dalam kewenangannya, ia menugaskan pihaki kepolisian dan petugas kesehatan untuk mencari anak tersebut. Namun, pencarian ini tidak berhasil menemukan Jimmy. Washington Post juga merahasiakan keberadaan Jimmy dengan memanfaatkan hak Amendemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat terkait kerahasiaan narasumber.[14]

Pada 13 April 1981, Janet Cooke menerima penghargaan atas laporannya ini.[9] Ia menerima Penghargaan Pulitzer.[15] Namun, terungkap bahwa hasil investigasi dalam laporan Janet Cooke adalah sebuah rekaan dan kebohongan yang dibuat olehnya.[16] Anak yang bernama Jimmy hanyalah tokoh fiktif yang di dunia nyata tidak pernah ada. Janet Cooke semata-mata hanya mereka-reka sosoknya. Washington Post sebagai tempat Janet Cooke bekerja akhirnya memecatnya. Janet Cooke juga telah mengakui tindakannya dan telah meminta maaf.[17] Penghargaan Pulitzer yang diterimanya dikembalikan oleh redaksi Washington Post. waktu pengembaliannya hanya berselang dua hari setelah Janet Cooke menerimanya.[18]

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ Chin 2020, hlm. 28.
  2. ^ Pusat Data dan Analisa Tempo 2019, hlm. 38.
  3. ^ Pusat Data dan Analisa Tempo 2019, hlm. 39.
  4. ^ Ferrazi, K., dan Raz, T. (2021). Jangan Pernah Bekerja Sendirian:. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo. hlm. 89. ISBN 978-623-00-2148-0. 
  5. ^ Pusat Data dan Analisa Tempo 2019, hlm. 37-38.
  6. ^ Chin 2020, hlm. 28-29.
  7. ^ Ferrazzi, K., dan Raz, T. (2011). Never Eat Alone and Other Secrets o Succes, One Relationship at a Time. Jakarta: GagasMedia. hlm. 82. ISBN 979-780-462-3. 
  8. ^ Fowler, Andrew (2014). The Most Dangerous Man in The World. Diterjemahkan oleh Begum, D., dan Mawesti, D. Sleman: Penerbit Bentang. hlm. 152. ISBN 978-602-8811-64-4. 
  9. ^ a b Prasetyo, Yosep Adi (2016). Pers di Terik Matahari: Catatan Ombudsman Acehkita Pada Masa Darurat Militer Aceh (PDF). Jakarta: Dewan Pers. hlm. 16. 
  10. ^ a b Haryanto, Ignatius (2006). The New York Times: Menulis Berita Tanpa Takut atau Memihak. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. hlm. 2. ISBN 979-461-591-9. 
  11. ^ Nugraha 2013, hlm. 17-18.
  12. ^ Pusat Data dan Analisa Tempo (2020). Perubahan Media Massa Indonesia Periode 2004–2006. Tempo Publishing. hlm. 67. ISBN 978-623-339-884-8. 
  13. ^ Syah, Sirkit (2014). Membincangkan Pers, Kepala Negara, dan Etika Media. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo. hlm. 42. ISBN 978-602-02-3996-5. 
  14. ^ Rosdalina, Ida (2016). "Para Pembohong dalam Sejarah Jurnalisme" (PDF). Etika. Dewan Pers: 11. 
  15. ^ Dweck, Carol S. (2007). Change Your Mindset Change Your Life: Cara Baru Melihat Dunia dan Hidup Sukses Tak Berhingga. Jakarta: Penerbit Serambi. hlm. 47. ISBN 978-979-1275-28-6. 
  16. ^ Riyanto Cm., A., dkk. (2019). Sihotang, K., Ristyantoro, R., dan Molan, B., ed. Pergulatan Etika Indonesia. Jakarta: Penerbit Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. hlm. 101. ISBN 978-623-7247-19-7. 
  17. ^ Nugraha 2013, hlm. 18.
  18. ^ Mathari, Rusdi (2018). Karena Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan. Sleman: Buku Mojok. hlm. 226. ISBN 978-602-1318-64-5. 

Daftar pustaka

Pranala luar