Yuni Shara

penyanyi dan pemeran perempuan asal Indonesia
Revisi sejak 11 Oktober 2024 18.23 oleh Henri Aja (bicara | kontrib) (Dikembalikan ke revisi 26390766 oleh EditorPKY (bicara) (🕵️‍♂️))
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Wahyuni Setyaning Budi (lahir 3 Juni 1972) adalah seorang penyanyi berkebangsaan Indonesia. Ia adalah kakak kandung dari Krisdayanti. Saat ini bersama dengan Nina Tamam, Iga Mawarni, Rieka Roslan dan Andien, Yuni bergabung kelompok vokal dengan nama 5 Wanita.[1]

Yuni Shara
Yuni pada tahun 2015
LahirWahyuni Setyaning Budi
3 Juni 1972 (umur 52)
Malang, Jawa Timur, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Nama lainYuni Shara
AlmamaterUniversitas Borobudur
Pekerjaan
Tahun aktif1987–sekarang
Suami/istri
(m. 2002; c. 2008)
Anak2
KeluargaKrisdayanti (adik)
Ine Febriyanti (sepupu)
Karier musik
Genre
InstrumenVokal
Label
Anggota5 Wanita
Rumpies
Mantan anggota3 Bidadari
X: yunishara03 Instagram: yunishara36 Musicbrainz: af24d852-7f06-4865-8a5b-0943c99d3aac Discogs: 3691532 Modifica els identificadors a Wikidata

Karier

sunting

Awal rekaman

sunting

Sejak kecil, Yuni senang menyanyi. Ia sering mengikuti lomba sejak duduk di bangku sekolah dasar. Ketika SMP, Yuni hijrah ke Jakarta. Kesempatan datang tahun 1987, saat Yuni masih SMA, dengan mengikuti Festival Bintang Radio dan Televisi yang mengikutsertakan remaja yang berusia 15 tahun. Yuni meraih juara II berkat lagu keroncong hasil didikan ayahnya. Dua tahun kemudian, Yuni mengikuti lagi festival yang sama dan meraih juara I. Yuni pun mendapat tawaran rekaman bersama penyanyi lain yang tergabung dalam Billboard All Stars.

Album perdana, Kasmaran (1991–92)

sunting

Album pertama Yuni dirilis tahun 1991 berjudul Kasmaran yang melejitkan lagu “Jatuh Cinta Lagi”. Album ini membuat Yuni lumayan dikenal, meski albumnya tidak meledak. Pada tahun yang sama, Yuni mengikuti North Sea Jazz Festival di Belanda sebagai backing vocal Bhaskara Band bersama Irma June.

Hilang Permataku & Salah Tingkah (1992–94)

sunting

Pada tahun berikutnya, Yuni merilis album mini perdana sekaligus album keduanya yang berjudul Hilang Permataku yang berisikan lagu-lagu daur ulang. Album recycle pertama tersebut meledak di pasaran. Pada tahun yang sama, Yuni mencoba lagi mengeluarkan album ketiga bertajuk Salah Tingkah. Ini merupakan album perdananya yang tidak memuat lagu-lagu lama, melainkan lagu baru. Sayangnya album ini terbilang gagal di pasaran. Padahal lagu baru yang dibawakannya diciptakan oleh Katon Bagaskara.

Aku Percaya (1994–95)

sunting

Kemudian pada tahun 1994, Yuni muncul lagi dengan album Aku Percaya yang masih menyajikan lagu-lagu baru, yang sayangnya juga tidak begitu berhasil di pasaran.

Mengapa Tiada Maaf, OST Return Of The Condor Heroes, & Sebelum Kau Pergi (1995–96)

sunting

Kariernya memuncak saat album Mengapa Tiada Maaf? dirilis tahun 1996. Album ini dalam 1 minggu pertama terjual 150.000 copy serta mendapat 4 platinum dari BASF. Pada tahun yang sama, Yuni mengeluarkan album soundtrack serial silat Kembalinya Pendekar Pemanah Rajawali dan kembali memperoleh 3 buah platinum dari BASF serta terjual 500.000 copy dalam 6 minggu pertama.[2] Jadi, selama tahun 1996, Yuni meraih tujuh platinum dari BASF. Masih pada tahun yang sama, Yuni merilis album Sebelum Kau Pergi dan terjual 170.000 copy 1 bulan pertama dirilis.

Desember Kelabu (1996–97)

sunting

Yuni merilis album recycle terbaru pada tahun 1997 yang bertajuk Desember Kelabu, yang mengandalkan lagu lama bertajuk sama yang sebelumnya dipopulerkan oleh Maharani Kahar.

Pelangi (1998–99)

sunting

Pada tahun 1998, Yuni meluncurkan album barunya yang berjudul Pelangi.

3 Bidadari (1999–00)

sunting

Pada tahun 1999, Yuni membentuk girl group 3 Bidadari bersama Paramitha Rusady dan Desy Ratnasari yang tidak bertahan lama. Grup ini hanya sempat menelurkan single dalam album kompilasi Kidung yang dirilis pada tahun tersebut. Di album tersebut 3 Bidadari menyanyikan kembali lagu Kidung yang dulu dipopulerkan Chrisye.

Janji Sepasang Merpati (2000–01)

sunting

Album berikutnya dirilis tahun 2000 dengan judul Janji Sepasang Merpati.

OST. Meteor Garden (2001–02)

sunting

Pada tahun 2001, Yuni meluncurkan album Ost. Meteor Garden yang menghadirkan versi Indonesia dari lagu “Ni Yao Te Ai”, yakni lagu “Cinta yang Kumau”. Album ini dirilis bertepatan dengan demam serial Meteor Garden yang dibintangi F4 yang kala itu tengah melanda Indonesia.

Isi Hati & Belaian Sayang (2002–04)

sunting

Pada tahun berikutnya, Yuni menelurkan album pop terbaru bertitel Isi Hati, disusul tahun 2004, album Belaian Sayang yang menjagokan lagu lama milik Bing Slamet, "Belaian Sayang".

35 & grup vokal 5 Wanita (2007–08)

sunting

Setelah lima tahun vakum, Yuni mengeluarkan album 35 yang dirilis bersamaan dengan sebuah buku tentang dirinya, 35 Cangkir Kopi Yuni Shara pada ulang tahun Yuni yang ke-35, tanggal 3 Juni 2007. Buku itu ditulis oleh Tamara Geraldine yang berkolaborasi dengan Darwis Triadi. Di antara 9 lagu yang diusung Yuni, hanya terdapat satu lagu baru, yang berjudul "Sepi". Lagu tersebut diciptakan musisi Melly Goeslaw.[3] Bersama dengan Rieka Roeslan, Nina Tamam, Andien, dan Iga Mawarni, ia membentuk kelompok vokal beranggotakan 5 orang dengan nama 5 Wanita.

Lagu-Lagu Hits Karya Is Haryanto & James F. Sundah dan Jalan Terbaik (2009–11)

sunting

Dua tahun berikutnya Yuni mengeluarkan album recycle terbaru berjudul Lagu-Lagu Hits Karya Is Haryanto & James F. Sundah. Sesuai judulnya, album ini memuat lagu-lagu terbaik karya musisi Is Haryanto dan James F. Sundah. Pada tahun yang sama, Yuni menelurkan album terbaru, yang merupakan album terakhirnya sejauh ini, yakni Jalan Terbaik.

Berkarier bersama Krisdayanti & Iis Dahlia (2011)

sunting

Pada tahun 2011, Yuni bersama adiknya, Krisdayanti serta Iis Dahlia membentuk grup yang tidak dinamai dan merilis single recycle “Nurlela” yang dulu dipopulerkan oleh Rumpies.

Album Tuhan Jagakan Dia (2014)

sunting

Pada tahun 2014, Yuni kembali mengeluarkan album Tuhan Jagakan Dia, dengan lagu andalan berjudul sama.

Kehidupan pribadi

sunting

Yuni menikah dengan Raymond Manthey pada tahun 1993[4] dan hanya bertahan sekitar 4 bulan.[5] Alumni jurusan Keuangan dan Perbankan Universitas Borobudur Jakarta angkatan 1991 ini kemudian menikah dengan pengusaha Henry Siahaan, duda beranak 2, yang juga mantan suami artis dan penyanyi Nur Afni Octavia. Pernikahan mereka seakan mendapatkan cobaan sejak awal. Selain berselisih usia 15 tahun, mereka juga mempunyai keyakinan yang berbeda. Hal itu pula yang membuat pernikahan mereka tidak berpayung hukum selama 5 tahun. Keduanya menikah di bawah tangan sejak tahun 1997[6] dan baru pada tanggal 7 Agustus 2002, pernikahan mereka disahkan di Perth, Australia. Empat hari kemudian pasangan ini mendaftarkan pernikahannya di Indonesia.[7]

Baru sekejap kebahagiaan bersama sang buah hati dikecap, pada bulan Februari 2007, Henry malah harus mendekam di penjara lantaran terkait dugaan korupsi atas pengadaan alat komunikasi dan jaringan komunikasi untuk Detasemen 88. Perbuatan tersebut diperkirakan merugikan negara Rp7 milyar.[8] Pada tanggal 21 Mei 2008, Yuni memasukkan gugatan cerai terhadap Henry.[9] Pada tanggal 17 Juni 2008, Yuni resmi bercerai dari Henry.[10]

Setelah Yuni menyandang status janda untuk yang kedua kali, Yuni pernah digosipkan nikah siri dengan salah satu anggota legislatif. Namun berita ini tak terbukti kebenarannya. Kemudian Yuni pernah dekat dengan presenter muda, Raffi Ahmad, yang lebih muda 15 tahun daripada Yuni, namun akhirnya hubungan ini putus beberapa saat.

Diskografi

sunting

Album studio

sunting
  • Kasmaran (1991)
  • Salah Tingkah (1992)
  • Aku Percaya (1994)
  • Mengapa Tiada Maaf (1996)
  • OST. Return of the Condor Heroes (1996)
  • Sebelum Kau Pergi (1996)
  • Desember Kelabu (1997)
  • Pelangi (1998)
  • Janji Sepasang Merpati (2000)
  • OST. Meteor Garden (2001)
  • Isi Hati (2003)
  • Belaian Sayang (2004)
  • 35 (2007)
  • Lagu-Lagu Hits Karya Is Haryanto & James F. Sundah (2009)
  • Jalan Terbaik (2009)
  • The Best of Yuni Shara (2013)
  • Tuhan Jagakan Dia (2014)

Album mini

sunting

Single

sunting
  • Kidung (Bersama 3 Bidadari) (1999)
  • Lilin-Lilin Kecil (1999)
  • 50 Tahun Lagi (feat. Raffi Ahmad) (2010)
  • Aku Cinta Padamu (2010) (Hao Xiang Hao Xiang versi Bahasa Indonesia, OST Kabut Cinta rerun Antv)
  • Cinta Ini (feat. Raffi Ahmad) (2011)
  • Aku Jadi Bingung (feat. Iwa K) (2011)
  • Nurlela (feat. Krisdayanti, Iis Dahlia) (2011)
  • Akhirnya (Single Religi)
  • Gantengnya Pacarku (2013)
  • Tuhan Jagakan Dia (2014)
  • Selamanya Aku Milikmu (2017) (OST Sinetron Saur Sepuh the Series produksi SinemArt)
  • Kapusan Janji (feat. Didi Kempot) (2020)
  • Benci Untuk Mencinta (2020)
  • Tanda Tanda (2022)
  • Negeri Di Awan (2023)
  • Sendiri Itu Tak Mudah (2024)

Filmografi

sunting

Acara televisi

sunting

Serial televisi

sunting

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting

  1. ^ Dian, Monica (6 Oktober 2015). "5 Wanita Hibur FimelaFest 2015 dalam Busana Batik Desainer Ternama". Fimela.com. Diakses tanggal 6 Desember 2015. 
  2. ^ Levin, Mike (18 Mei 1996). "Asia Pasific Quarterly: Yuni Shara". Billboard. 
  3. ^ Shara, Yuni; Geraldine, Tamara; Triadi, Darwis (3 Juni 2007). 35 Cangkir Kopi Yuni Shara: Kolaborasi Tamara Geraldine & Darwis Triadi. Jakarta: Gramedia. ISBN 9789792228748. 
  4. ^ "Foto Raymond Manthey, Suami Pertama Yuni Shara". Aneka Info Unik. 27 Agustus 2014. Diakses tanggal 27 Agustus 2014. 
  5. ^ "Telanjang di Internet? "Ah...Saya Nggak Ambil Pusing". Tempo.co. Tempo Edisi 25/01. 17 Agustus 1996. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-05. Diakses tanggal 25 Oktober 2007. 
  6. ^ "Hendri Siahaan dan Yuni Shara Bicara Soal Anak dan Pernikahan". Disctarra. Diakses tanggal 25 Oktober 2007. 
  7. ^ "Yuni Shara-Henry Siahaan: Akhirnya Resmi Menikah". Kompas.com. Diakses tanggal 25 Oktober 2007. 
  8. ^ KL; OPA (8 Februari 2007). "Suami Yuni Shara Ditahan Polisi". KapanLagi.com. Diakses tanggal 25 Oktober 2007. 
  9. ^ KPL; BUJ; TRI (29 Mei 2008). "Yuni Shara Gugat Henry Siahaan". KapanLagi.com. Diakses tanggal 2 Juni 2008. 
  10. ^ "Yuni Shara Resmi Tinggalkan Henry". KapanLagi.com. 17 Juni 2008. Diakses tanggal 18 Juni 2008. 

Pranala luar

sunting