Majenang, Cilacap

kecamatan di Cilacap, Jawa Tengah
Revisi sejak 25 Oktober 2024 17.26 oleh Gaung Tebono (bicara | kontrib) (alih)

Majenang adalah kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Majenang merupakan pusat perekonomian di wilayah Cilacap bagian barat. Majenang pada dahulunya merupakan bagian dari Kadipaten Dayeuhluhur, dan dibubarkan pada masa perlawanan Pangeran Diponegoro. Seluruh wilayah Kadipaten Dayeuhluhur, termasuk Majenang menjadi bagian dari Kabupaten Banyumas, kemudian digabungkan ke wilayah Kabupaten Cilacap pada tahun 1960. Kecamatan ini merupakan jalan utama lintas provinsi antara Jawa Tengah dan Jawa Barat yang menghubungkan antara Cilacap dengan Kota Banjar. Di sepanjang perjalanan melewati Majenang, pemandangan berupa hutan karet dengan medan yang berbukit, sungai dan jalanan landai.[1]

Majenang
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenCilacap
Pemerintahan
 • CamatAji Pramono S.STP.,M.M
Populasi
 • Total64,519 jiwa
Kode Kemendagri33.01.14 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3301030 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan13
Peta
PetaKoordinat: 7°17′1″S 108°45′21″E / 7.28361°S 108.75583°E / -7.28361; 108.75583

Geografi

Majenang adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Cilacap yang letaknya paling utara. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Brebes, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Cimanggu, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Cipari, dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Wanareja.[2] Dari tahun ke tahun, ada potensi untuk memisahkan bagian barat Kabupaten Cilacap, termasuk Majenang, untuk membentuk kabupaten baru, yaitu Kabupaten Cilacap Barat.[3][4]

Sebagian besar wilayah Majenang adalah pegunungan dan selebihnya dataran, mulai dari ketinggian sekitar 100 meter sampai 1.200 meter di atas permukaan laut.[5] Hampir semua tanahnya subur, baik yang berupa pegunungan maupun dataran. Curah hujan sangat tinggi, pada musim penghujan hampir setiap hari hujan turun, menyebabkan banjir merupakan masalah yang sering dialami tiap tahun. Ada 3 sungai yang cukup deras yaitu: Sungai Cijalu, Sungai Cilopadang, dan Sungai Cileumeuh. Di kanan kiri sungai-sungai tersebut terdapat sawah dan ladang.

Hutannya masih sangat lebat berupa belantara dengan pohon hutan asli. Bukit-bukitnya sebagian besar terjal dengan kemiringan 25 derajat sampai 75 derajat. Mata air ada dimana-mana sehingga tidak pernah kekurangan air, bahkan di musim kemarau. Hasil hutan berupa kayu dan hasil kebun buah-buahan serta sayuran. Sawah tersebar mulai dari dataran hingga perbukitan yang landai.

Kecamatan Majenang memiliki lanskap berupa perbukitan, pegunungan, dan air terjun.

karna keindahan alamnya, banyak tempat yang bisa dijadikan objek wisata alam di sekitar Gunung Cijalu, mulai perbukitan yang hijau hingga air terjun yang sejuk.

Hasil hutan berupa kayu dan hasil kebun buah-buahan serta sayuran berlimpah. Sawah tersebar mulai dari dataran hingga perbukitan yang landai sehingga boleh dibilang surplus beras.

Di perut buminya ada beberapa jenis tambang:

  1. Tambang emas di desa Sadahayu (belum di eksplor)[6]
  2. Tambang batu alam di desa Cibeunying (gunung Cungakan)[7]
  3. Tambang pasir dan batu kali ada di sepanjang sungai Cijalu

Demografi

Majenang merupakan daerah "peralihan" Sunda-Jawa. Artinya, di wilayah ini bahasa ibu yang dipakai terdiri dari Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa,[8] tapi Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa sedikit kasar dibanding Sunda di Jawa Barat atau Jawa di Jawa Tengah sebelah Timur. Walaupun ada pula yang dapat menggunakan bahasa halus, tetapi didominasi oleh bahasa yang kasar.

Lapangan Usaha

Berdasarkan lapangan usaha yang ada di Majenang, sektor pertanian merupakan yang paling banyak menyerap tenaga kerja, yaitu sebanyak 32.864 orang atau 55,65 persen, diikuti sektor Jasa sebanyak 9.930 orang atau 15,85 persen, kemudian perdagangan rumah makan dan akomodasi sebanyak 7.645 orang atau 12,71 persen, Industri pengolahan menempati urutan ke empat dengan angka 2.791 orang atau 4,51 persen, sektor angkutan dan komunikasi sebanyak 1.975 orang atau 3,01 persen, sektor konstruksi atau bangunan sebanyak 1.648 orang atau 2,36 persen, dan sisanya untuk sektor lainnya yang masih di bawah 10 persen.[9]

Batas Kecamatan

Desa/kelurahan

Kecamatan Majenang terdiri dari 17 kelurahan / desa, yaitu:

  1. Bener
  2. Boja
  3. Cibeunying
  4. Cilopadang
  5. Jenang
  6. Mulyadadi
  7. Mulyasari
  8. Padangjaya
  9. Padangsari
  10. Pahonjean
  11. Pengadegan
  12. Sadabumi
  13. Sadahayu
  14. Salebu
  15. Sepatnunggal
  16. Sindangsari
  17. Ujungbarang

Tokoh terkenal

Referensi

  1. ^ Salam Budaya. "Kota Majenang, Kab. Cilacap". 
  2. ^ Majenang Info. "Kecamatan Majenang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-07. Diakses tanggal 2015-01-09. 
  3. ^ Ulama tuntut pemekaran majenang dipercepat Diarsipkan 2022-01-23 di Wayback Machine. radarbanyumas.co.id acces date 17 Maret 2020.
  4. ^ "Perjalanan Panjang Perjuangan Pemekaran Kabupaten Cilacap Yang Belum Selesai". www.detaktangsel.com. 12 September 2019. Diakses tanggal 23 January 2022. 
  5. ^ KAM. "Majenang". 
  6. ^ Suara Merdeka. "Potensi Tambang Emas Dilirik Investor Asing". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-09. Diakses tanggal 2015-01-09. 
  7. ^ Didik. "Majenang Asalku". 
  8. ^ Tasman Jen. "Siliwangi dan diponegoro". 
  9. ^ BPS Kab. Cilacap. "Produk Domestik Regional Bruto Cilacap". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-12. Diakses tanggal 2015-01-11. 
  10. ^ Wiki DPR. "Budiman Sudjatmiko". 
  11. ^ Kab. Cilacap. "Bupati". 

Pranala luar