Belalang padi (serangga)

Revisi sejak 27 Oktober 2024 10.26 oleh MITGATVM (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Belalang padi[1] adalah spesies subtropis yang hidup mengelompok, yang berkembang biak dengan cepat pada awal musim hujan. Satu kawanan serangga jenis ini mampu menyerang 1200 kilometer persegi dalam satu waktu dan setiap kilometer perseginya mencapai 40-80 juta belalang.[butuh rujukan]

Belalang padi
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Orthoptera
Subordo: Caelifera
Superfamili: Acridoidea
Famili: Acrididae
(beberapa)

Ekologi belalang padi

sunting

Belalang padi hidup secara soliter. Hujan mengakibatkan tumbuhan tumbuh dan menggalakkan penghasilan telur yang telah dihasilkan dalam tanah berpasir. Tumbuhan baru ini menghasilkan makanan untuk belalang padi yang baru menetas dan memberikan mereka perlindungan sehingga mereka membesar menjadi serangga dewasa bersayap.[butuh rujukan]

Apabila tumbuhan tersebar dalam cara tertentu sehingga belalang terpaksa berkumpul untuk makan, dan terdapat hujan yang cukup untuk kebanyakan telur menetas, memaksa hubungan fisik antara kaki belakang serangga bersentuhan sesama sendiri. Ini mengakibatkan peningkatan kadar metabolik dan perubahan tingkah-laku yang mengakibatkan perubahan serangga dari tingkah-laku soilter menjadi tingkah-laku berkelompok (gregarious). Apabila belalang padi menjadi berkelompok mereka bertukar warna dari hijau kepada hitam dan kuning, badan mereka berubah menjadi pendek, dan mereka menghasilkan hormon yang menyebabkan kesemua mereka berkumpul pada satu kawasan, dan menggalakkan pembentukan kawanan.[butuh rujukan]

Kerugian tanaman

sunting

Belalang padi mampu memakan hijauan tumbuhan hijau seberat massa badan mereka setiap hari: daun, bunga, kulit kayu, batang, buah, dan benih. Hampir kesemua tanaman, dan tumbuhan bukan tanaman, berisiko, termasuk millet, padi, jagung, garai, tebu, barli, kapas, pohon buah, kurma, sayuran, hima, akasia, tusam, dan pisang.[butuh rujukan]

Kerugian tumbuhan dicatat dalam Injil dan Al Quran. Dalam abad lepas, serangan belalang padi berlaku pada 1926-1934, 1940-1948, 1949-1963, 1967-1969 dan 1986-1989. Kerugian besar tanaman disebabkan kawanan belalang padi, memberatkan masalah kekurangan makanan, dan merupakan ancaman kepada keselamatan bekalan makanan.[butuh rujukan]

Pengendalian

sunting

Sekarang, pengendalian kawanan belalang padi dalah dengan racun serangga organophosphate yang disemprot dalam dosis rendah melalui pesawat. Racun serangga ini harus disemprot secara langsung. Pengendalian dilaksanakan oleh pemerintah di negara yang diancam belalang juta. Sampai saat ini, belum ditemukan cara pengendalian secara alami. Memang ada burung, akan tetapi tidak memungkinkan untuk mengimbangi besarnya jumlah spesies tersebut.[butuh rujukan]

NASA telah membuat satelit pemantau yang mampu memetakan daerah yang berkemungkinan diserang. Data satelit disesuaikan dengan perkiraan cuaca, kemudian diberikan peringatan dan bantuan kepada negara yang terancam.[butuh rujukan]

Belalang padi dalah hama yang sulit dikendalikan. Pengendalian semakin sulit karena belalang jenis ini sering dijumpai di wilayah terpencil dengan area serangan yang luas(16-30 juta kilometer persegi). Infrastruktur yang tidak mendukung, SDM yang belum memadai, serta keadaan ekonomi dan politik ikut menentukan kesigapan dan kemampuan pemeritah dalam mengatasi serangan belalang juta.[butuh rujukan]

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting
  1. ^ Stevens, Alan M. (2004). A comprehensive Indonesian-English Dictionary (dalam bahasa Inggris). PT Mizan Publika. ISBN 978-979-433-387-7.