Musala Ar-Raudhah Sekumpul

musala di Martapura, Kabupaten Banjar, Indonesia
Revisi sejak 28 Oktober 2024 08.56 oleh Ilham Mufti Laksono (bicara | kontrib) (Memperbaiki templat)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Musala Ar-Raudhah Sekumpul, adalah sebuah Musala yang berada di kelurahan Sekumpul, Martapura, Kalimantan Selatan. Yang membuatnya dikenal oleh masyarakat luas adalah karena tempat ini menjadi tempat sentra pengajian agama dan pembacaan Maulid al Habsyi yang dipimpin oleh ulama kharismatik Kalimantan, Syaikh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al Banjary, atau Guru Sekumpul.[1] Hingga sekarang, sepeninggal Guru Sekumpul, Ar-Raudhah tetap ramai dikunjungi masyarakat luas, baik untuk berziarah maupun untuk melanjutkan rutinitas pembacaan Maulid yang dirintis beliau.

Musala Ar Raudhah Sekumpul
PetaKoordinat: 3°25′40.0739″S 114°51′19.3651″E / 3.427798306°S 114.855379194°E / -3.427798306; 114.855379194
Agama
AfiliasiIslamSunni
Provinsi Kalimantan Selatan
Lokasi
LokasiSekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar
Negara Indonesia
Arsitektur
TipeMusala
Spesifikasi
Kubah1
Menara3

Juga, setiap tahun, setiap tanggal 5 Rajab, Mushalla Ar-Raudhah menjadi sentra kegiatan haul Guru Sekumpul yang dihadiri ratusan ribu hingga jutaan masyarakat Kalimantan khususnya, dan dari luar Kalimantan hingga luar Indonesia pada umumnya.[1] .

Sejarah

sunting

Sebelum berdirinya Mushalla ar-Raudhah, kegiatan pengajian dilakukan di kediaman Guru Sekumpul di Keraton, Martapura.

Mushalla ar-Raudhah pertama kali dibangun oleh Guru Sekumpul di tanah yang diwaqafkan beliau, bahkan dibangun dari uang beliau sendiri.[1]

Aksesibilitas

sunting
 
Ruas Jalan Sekumpul, Martapura dan Komplek Ar-Raudhah (Gapura Sekumpul) sebelah kiri

Mushalla Ar-Raudhah cukup mudah dicari dan ditempuh oleh masyarakat, baik untuk menuntut ilmu (saat guru Sekumpul masih hidup) ataupun berziarah ke kubah beliau.

Mereka yang berasal dari pusat kota Banjarmasin, Banjarbaru, ataupun dari Hulu Sungai (Rantau, Kandangan, Barabai, Amuntai, dan Tanjung) serta pendatang dari wilayah luar Kalimantan Selatan, kebanyakannya berhenti di pertigaan Jl. Sekumpul Raya dan Jl. Ahmad Yani km.38 di dekat Masjid Syi'arush Shalihin.

Perjalanan dilanjutkan sejauh kurang lebih 800 meter sepanjang ruas Jl. Sekumpul, hingga akhirnya sampai di gapura Komplek Ar-Raudhah Sekumpul. Mushalla Ar-Raudhah, rumah kediaman dan Kubah Guru Sekumpul ada dalam komplek ini.

Kubah Sekumpul

sunting
 
Arah menuju kubah Guru Sekumpul di dalam Komplek Ar-Raudhah Sekumpul

Di dalam Komplek Ar-Raudhah Sekumpul ini, selain bangunan Mushalla Ar-Raudhah dan rumah kediaman keluarga Guru Sekumpul, terdapat pula bangunan kubah (yang dikenal dengan sebutan Kubah Sekumpul), di mana di dalamnya dimakamkan antara lain:

Ruangan kubah yang berukuran kurang lebih 25 meter persegi ini memiliki 2 pintu masuk utama untuk penziarah laki-laki dan wanita yang dipisahkan.[2]

Arsitektur

sunting

Mushalla Ar-Raudhah mempunyai gaya arsitektur gedung yang cantik dan memikat siapapun pengunjungnya; berukuran besar, dihiasi dengan bermacam ornamen kaligrafi yang indah dari ayat-ayat Al Qur’an yang berukuran besar di ruang utama dan dikelilingi serambi tempat belajar ilmu agama, membaca serta memahami isi kandungan Al Qur’an.[2]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Arfianty, Desy; Studio, Aldiskatel (2018-03-17). "Sungai Kacang Cikal Bakal Sekumpul, Dari Keraton ke Mushalla Ar Raudhah". Kanal Kalimantan. Diakses tanggal 2023-08-21. 
  2. ^ a b Anita B (5 Mei 2014). "Kepala Kemenag Benteng Kunjungi Mushalla Bersejarah dan Makam Syekh H. Muhammad Zaini Abdul Ghani Banjarmasin". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-22. Diakses tanggal 2015-01-22. 

Pranala luar

sunting