Inlandsche Journalisten Bond

Revisi sejak 8 November 2024 00.21 oleh JumadilM (bicara | kontrib) (mengembangkan artikel, sedang ditulis)

Inlandsche Journalisten Bond (IJB) merupakan organisasi wartawan pertama yang didirikan di Indonesia pada tahun 1914 di Solo. Tujuan pendiriannya sebagai tempat perkumpulan para wartawan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Pendirian

Inlandsche Journalisten Bond (IJB) didirikan sebagai sebuah organisasi pers di Solo pada tahun 1914. Pemrakarsa pendiriannya ialah Tjipto Mangoenkoesoemo, Raden Sosro Koornio, dan dan Marco Kartodikromo.[1] IJB menjadi organisasi kewartawanan pertama yang terbentuk di Indonesia yang dibentuk sebelum masa kemerdekaan Indonesia. Tujuan utama didirikannya IJB untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sekaligus tempat perkumpulan para wartawan di Indonesia.[2] Selain itu, IJB juga menjadi organisasi intelektual dalam bidang kewartawanan.[3]

Kepengurusan

Pengurus pertama IJB antara lain: Marco Kartodikromo, Sosrokoenio, Martodharsono, Siti Soendari dll. Organisasi ini memiliki mingguan bernama Doenia Bergerak. Para jurnalis yang tergabung dalam IJB sering kali berpolemik dengan redaktur surat kabar lain, salah satunya dengan koran Oetoesan Hindia yang dipimpin HOS Tjokroaminoto. Selain dengan Otoesan Hindia, redaktur utama Doenia Bergerak, Marco Kartodikromo juga berpolemik dengan redaktur Thjoen Thjioe. Pada Desember 1914, mingguan ini terkena delik pers Hindia Belanda. Beberapa minggu kemudian, mingguan Doenia Bergerak berhenti terbit, begitu pula dengan IJB yang mati suri sebab Marco Kartodikromo dipenjara.

Perpolitikan

Pada tahun 1915, IJB bekerja sama dengan beberapa partai untuk mendirikan Comite Drukpersvrijheid (Komisi Kemerdekaan Pers).[4]

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ Azizah 2017, hlm. 15-16.
  2. ^ Kunandar, A. Y., dan Suryawati, I. (September 2019). Memahami Hukum & Etika Komunikasi (PDF). Yogyakarta: Penerbit Galuh Patria. hlm. 33. ISBN 978-623-90890-9-2. 
  3. ^ Hakiem, Lukman (November 2020). Dari Panggung Sejarah Bangsa: Belajar dari Tokoh dan Peristiwa. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar. hlm. 2–3. ISBN 978-979-592-907-9. 
  4. ^ Azizah 2017, hlm. 16.

Daftar pustaka