Terminal Joyoboyo
Terminal Joyoboyo atau Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) merupakan terminal penumpang tipe B dan terminal intermoda yang terletak di kawasan selatan pusat Kota Surabaya, tepatnya di Sawunggaling, Wonokromo. Nama terminal ini diambil dari nama penguasa terkenal pada masa kejayaan Kerajaan Kadiri, yaitu Prabu Jayabaya. Terminal ini terletak di utara tepian Kali Mas dan terletak di jaringan jalan nasional (Jalan Daendels) yang melintasi Kota Surabaya. Bangunan terminal ini berdekatan dengan beberapa bangunan penting seperti Stasiun Wonokromo (WO), Kebun Binatang Surabaya (KBS) dan Darmo Trade Center (DTC). Terminal seluas 11.134 m2 ini berfungsi melayani moda transportasi umum seperti angkutan kota (bemo), mobil penumpang umum (MPU), bus kota, Suroboyo Bus dan bus antarkota.[1][2][3]
Terminal Joyoboyo | |
---|---|
Terminal Penumpang Tipe C | |
Nama lain | Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) |
Lokasi |
|
Koordinat | 7°17′56″S 112°44′14″E / 7.298858°S 112.737194°E |
Pemilik | Pemerintah Kota Surabaya |
Operator | Dinas Perhubungan Kota Surabaya |
Jalur | Jalan Nasional Rute |
Jumlah peron | 1 |
Jumlah jalur | 5 |
Rute bus | |
Layanan | • Angkutan Kota (Bemo) • Suroboyo Bus • Bus Kota • Bus Antarkota • MPU Antarkota (Bison) |
Sejarah | |
Dibuka | Tahun 1970 |
Dibangun kembali | Tahun 2010 |
Lokasi pada peta | |
Sejarah dan Perkembangan
No | Tahun | Catatan Peristiwa | Catatan |
1 | 1890 | Perusahaan Oost-Java Stoomtram Maatschappij (OJS) membuka dan mengoperasikan Stasiun Wonokromo Kota sebagai stasiun trem listrik dengan rute awal Wonokromo - Jembatan Merah. OJS juga menyediakan armada bus sebagai angkutan umum penjemput penumpang trem dan para pekerja OJS yang tinggal di kawasan selatan kota Surabaya. Bus tersebut mengantarkan penumpang ke seluruh kota di Jawa Timur, sehingga disebut bus antarkota dalam provinsi (AKDP). Bus memiliki pangkalan tepat di selatan stasiun (lokasi terminal saat ini). | [4][5] |
2 | 1911 | Jaringan trem listrik diperluas ke seluruh penjuru kota Surabaya. | |
3 | 1923 | Trem uap mulai beroperasi beriringan dengan trem listrik. | |
4 | 1949 | Seiring diakuinya kedaulatan Indonesia oleh Belanda, Djawatan Kereta Api (DKA) mengambilalih operasional stasiun dan trem dari OJS. Bus bekas OJS tetap difungsikan sebagai angkutan umum. | |
5 | 1960 | Becak motor beroda tiga (seperti helicak) mulai beroperasi sebagai angkutan umum. Becak motor ini dikenal sebagai oplet oleh warga setempat. Operasional oplet dikelola oleh perorangan atau perusahaan swasta. | [6][7][8][9] |
6 | 1969 | Pemerintah Kota Surabaya menghentikan operasional trem listrik sebagai angkutan umum dalam kota, seiring mulai meningkatnya volume kendaraan di jalan raya. | [4][5] |
7 | 1969 | Pemerintah Kota Surabaya membangun terminal penumpang menggantikan pangkalan oplet dan bus antarkota di lokasi tersebut. Terminal ini diberi nama Terminal Joyoboyo. | [3][6][7][8][9] |
8 | 1970 | Pemerintah Kota Surabaya meresmikan dan membuka Terminal Joyoboyo untuk umum. | |
9 | 1978 | Pemerintah Kota Surabaya menghentikan operasional trem uap sebagai angkutan umum dalam kota. Akibatnya fungsi Stasiun Wonokromo Kota turut berhenti berhenti. Pemerintah Kota Surabaya mengganti angkutan dalam kota dengan transportasi bus dalam kota (bus kota). Perum DAMRI adalah perusahaan pelopor bus kota di kota Surabaya. | [4][5] |
10 | 1979 | Pemerintah Kota Surabaya menghentikan peredaran dan operasional bemo roda tiga (oplet) sebagai angkutan umum dalam kota. | [6][7][8][9] |
11 | 1979 - 1986 | Beberapa badan usaha milik swasta mulai mengganti oplet dengan kendaraan roda empat dengan kendaraan seperti Suzuki Carry atau Toyota Kijang. Angkutan umum tersebut dikenal sebagai bemo atau mikrolet oleh warga setempat. Bemo mempunyai beberapa trayek tetap. | |
12 | 1982 | Pemerintah Provinsi Jawa Timur merencanakan pembangunan terminal penumpang tipe A di daerah selatan perbatasan kota Surabaya, yaitu Desa Bungurasih. Rencana tersebut bertujuan untuk merelokasi bus antarkota dari Terminal Joyoboyo yang sudah tidak representatif lagi. | [10][11][12] |
13 | 1988 | Kendaraan bermotor model wagon (bagian belakang terdapat bak terbuka) mulai beroperasi sebagai angkutan umum. Kendaraan tersebut dikenal sebagai angguna atau angkutan serbaguna oleh warga setempat. Operasional angguna dikelola oleh perorangan atau perusahaan swasta. | [13][14] |
14 | 1989 | Pemerintah Provinsi Jawa Timur membangun terminal bus di Desa Bungurasih. Terminal tersebut diberi nama Terminal Purabaya. | [10][11][12] |
15 | 1991 | Pemerintah Provinsi Jawa Timur meresmikan dan membuka Terminal Purabaya untuk umum. Seluruh trayek bus antarkota dilarang memasuki Terminal Joyoboyo, terkecuali trayek bus antarkota rute Joyoboyo - Mojokerto. | |
16 | 1995 | Terminal Joyoboyo mendapatkan status sebagai terminal penumpang tipe B berdasarkan Kepmenhub 31/1995 tentang Terminal Transportasi Jalan. | [15][16] |
17 | 2010 | Pemerintah Kota Surabaya merencanakan pembangunan megaproyek Terminal Intermoda Joyoboyo berkonsep green building. | [17][18][19] |
18 | 2018 | Pemerintah Kota Surabaya merevitalisasi bangunan lama Terminal Joyoboyo menjadi gedung multifungsi lima lantai. Proyek ini adalah langkah awal dari megaproyek Terminal Intermoda Joyoboyo. | [20][21] |
19 | 2019 | Gedung baru Terminal Intermoda Joyoboyo diujicobakan untuk aktivitas angkutan kota dan parkir kendaraan wisata Kebun Binatang Surabaya (KBS). | [22][23] |
20 | 2021 | Pemerintah Kota Surabaya meresmikan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dan Jembatan Sawunggaling. Berkenaan dengan itu, Suroboyo Bus diizinkan untuk memasuki lajur keberangkatan dari dalam terminal ini. | [24] |
Status Terminal
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 30 Tahun 1995 Tentang Terminal Transportasi Jalan, Terminal Joyoboyo diklasifikasikan sebagai terminal penumpang tipe B karena terdapatnya layanan angkutan umum seperti angkutan kota, angkutan pedesaan dan angkutan antar kota dalam provinsi. Penanganan terminal ini menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Tingkat II, yaitu Pemerintah Kota Surabaya. Namun setelah disahkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, penanganan terminal penumpang tipe B menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Tingkat I, yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Timur.[25][26]
Tanggal 24 Januari 2017, Gubernur Jawa Timur menandatangani surat kepada Menteri Dalam Negeri terkait keinginan Pemerintah Kota Surabaya untuk mengelola tiga terminal tipe B di Surabaya, yaitu Terminal Joyoboyo, Terminal Bratang, dan Terminal Kedung Cowek. Upaya tersebut dinilai beberapa pihak tidak membuahkan hasil, karena bertentangan dengan undang-undang yang berlaku. Tanggal 22 September 2016, Pemerintah Kota Surabaya menyerahkan surat rekomendasi/penyerahan wewenang pengelolaan Terminal Joyoboyo kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun sampai tanggal 1 Januari 2017, Pemerintah Kota Surabaya belum melakukan serah terima P3D (Personil, Pendanaan, Sarana/Prasarana dan Dokumen) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.[27][28][29]
Dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 2019 tentang LaIu Lintas dan Angkutan Jalan sebelum terbitnya Undang-Undang no 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah penggolongan tersebut sudah ditentukan secara jelas dalam Pasal 34, bahwa terminal penumpang menurut pelayanannya , dikelompokkan dalam tipe A, B dan C untuk setiap tipe dibagi dalam beberapa kelas berdasarkan intensitas kendaraan yang dilayani;
Penjelasan terkait type dari terminal sebagaimana tersebut di atas adalah terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 Tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang tercantum dalam Pasal 60 berbunyi terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan dalam tipe yang terdiri atas:
a. Terminal tipe A merupakan terminal yang fungsi utamanya melayani kendaraan umum untuk angkutan lintas batas negara dan/atau angkutan antar kota antar propinsi dipadukan dengan pelayanan angkutan antarkota dalam propinsi, angkutan perkotaan, dan/atau angkutan perdesaan;
b. Terminal tipe B merupakan terminal yang fungsi utamanya melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam provinsi dipadukan dengan pelayanan angkutan perkotaan dan/atau angkutan perdesaan;
c. Terminal tipe C merupakan terminal yang fungsi utamanya melayani kendaraan umum untuk angkutan perkotaan atau perdesaan.
Berdasarkan hal diatas maka Terminal Joyoboyo yang sebelumnya merupakan terminal tipe B diklasifikasikan sebagai terminal tipe C dan hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Walikota Surabaya Nomor : 188.45/278/436.1.2/2017 tentang penetapan Terminal Joyoboyo sebagai terminal tipe C.
Rute Angkutan Kota (Surabaya)
Terminal Joyoboyo merupakan titik simpul pertemuan dari 18 trayek angkutan kota (bemo) di Surabaya. Angkutan kota tersebut menjangkau sub terminal dan pangkalan atau area parkir kendaraan (APK) yang tersebar kawasan di penjuru barat, utara dan selatan kota Surabaya. Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Surabaya tahun 2017, sebagian besar trayek bemo menjangkau kawasan timur Surabaya (10 trayek) seperti Rungkut, Medokan Ayu, Bratang, Karang Menjangan (Airlangga), Tambakrejo, Mulyorejo dan Kenjeran. Sedangkan bagian utara Surabaya seperti Sidorame (Pegirian), Endrosono (Wonokusumo), Jembatan Merah (Krembangan Selatan), Demak (Morokrembangan), Kalianak dan Pasar Loak (Asemrowo) dilayani oleh 7 trayek bemo. Selain itu, terdapat 2 trayek yang menjangkau kawasan barat Surabaya seperti Karangpilang, Lakarsantri, Balongsari dan Manukan Kulon. Berikut adalah trayek bemo Surabaya (disertai keterangan kode trayek dan warna kendaraan) yang beroperasi di Terminal Joyoboyo.[30][31][32][33]
- Joyoboyo - Pasar Kupang - Stasiun Pasar Turi - Sidorame
- Joyoboyo - Ngagel - Stasiun Gubeng - Endrosono
- Joyoboyo - Dr. Soetomo - Karang Menjangan
- Joyoboyo - Wiyung - Lakarsantri
- Joyoboyo - Kedurus - Karangpilang
- Gadung - Joyoboyo - Kedungdoro - Pasar Loak
- Joyoboyo - Pasar Kupang - Banyuurip - Kalianak
- Joyoboyo - Margorejo - Rungkut Industri - Medokan Ayu
- Joyoboyo - Dinoyo - Kayun - Jembatan Merah Plaza (JMP)
- Joyoboyo - Ngagel - Karang Menjangan - Kenjeran
- Joyoboyo - Bratang - Kejawan Gebang - Kenjeran
- Joyoboyo - Karang Menjangan - Galaxy Mall - Wisma Permai (Mulyosari)
- Joyoboyo - Karang Menjangan - Sutorejo - Kenjeran
- Joyoboyo - Citra Raya - Balongsari
- Joyoboyo - Citra Raya - Manukan Kulon
- Joyoboyo - Panjang Jiwo - Rungkut
- Joyoboyo - Balai Pemuda - Kapas Krampung - Tambakrejo
- Joyoboyo - Pasar Kupang - Banyu urip - Demak
Rute Fedder Wirawiri Suroboyo yaitu:
- FD03 TIJ-Gunung Anyar (Terminus)
- FD04 Sier-Kota Lama (Hanya Berhenti)
- FD06 TIJ-Lakarsantri (Terminus)
- FD09 Terminal Menanggal-Terminal Manukan (Hanya Berhenti)
Rute Angkutan Kota (Perbatasan)
Moda transportasi angkutan kota selain menghubungkan Terminal Joyoboyo dengan kawasan di dalam Kota Surabaya, juga menghubungkan terminal ini dengan kawasan di luar perbatasan Kota Surabaya seperti kabupaten Gresik dan kabupaten Sidoarjo. Angkutan dengan rute tersebut disebut sebagai angkutan perbatasan. Angkutan perbatasan Gresik menjangkau kawasan di barat perbatasan kota seperti Menganti dan Kota Baru Driyorejo. Sedangkan angkutan perbatasan Sidoarjo menjangkau kawasan di selatan perbatasan kota seperti Gedongan (Wadungasri), Sedati dan ibukota Sidoarjo. Berikut adalah lima trayek angkutan kota (perbatasan) (disertai keterangan kode trayek dan warna kendaraan) yang beroperasi di Terminal Joyoboyo.[33][34][35][36][37][38]
- Joyoboyo - Wiyung - Lakarsantri - Kota Baru Driyorejo
- Joyoboyo - Wiyung - Lakarsantri - Menganti
- Joyoboyo - Jemursari - Rungkut - Wadungasri - Sedati
- Joyoboyo - Pabrik Paku (Kedungrejo) - Gedongan (Wadungasri)
- Joyoboyo - Waru - Gedangan - Sidoarjo
Rute Suroboyo Bus
Semenjak diresmikannya Jembatan Sawunggaling, moda transportasi Suroboyo Bus mulai masuk di Terminal Joyoboyo per tanggal 6 Februari 2021. Terminal ini menjadi halte lintasan dari koridor rute Terminal Purabaya - Halte Rajawali (Krembangan Selatan). Bus mulai melintasi lajur 8 terminal ini mulai pukul 06.23 WIB s/d 21.23 WIB dengan interval antar kedatangan setiap 15 menit. Sedangkan bus tumpuk koridor SBT rute Terminal Purabaya - Halte Tembaan (Tugu Pahlawan) tetap melintasi Halte Joyoboyo 1 (tidak masuk terminal) yang terletak di depan Polsek Wonokromo pada pukul 07.29 WIB, 09.29 WIB, 15.15 WIB dan 17.42 WIB. Sistem pembayaran bus ini menggunakan sampah botol plastik dan tidak menerima pembayaran tunai dalam bentuk lainnya.[39][40][41][42]
Rute Bus Kota
Terminal Joyoboyo merupakan halte lintasan dari beberapa trayek bus kota, yang menghubungkan terminal ini dengan beberapa titik di dalam kota Surabaya seperti Terminal Purabaya (Bungurasih), Terminal Tambak Osowilangon, Halte Jembatan Merah dan Pelabuhan Tanjung Perak. Armada yang digunakan adalah bigbus dengan kapasitas sampai dengan 60 penumpang. Per tahun 2017, terdapat 10 operator perusahaan otobus (PO) lokal yang melayani trayek bus kota di terminal ini. Berikut adalah daftar trayek bus kota yang melintasi Terminal Joyoboyo.[31][32][33][43]
- Terminal Joyoboyo - Terminal Purabaya (nonaktif)
- Terminal Purabaya - Terminal Joyoboyo - Pasar Kupang - Pasar Turi - Jembatan Merah
- Terminal Purabaya - Terminal Joyoboyo - Pasar Kupang - Pasar Loak - Terminal Tambak Osowilangon
- Terminal Purabaya - Terminal Joyoboyo - Darmo - Pelabuhan Tanjung Perak (nonaktif)
No | Perusahaan Otobus (PO) | Kode Trayek | |||
1 | PO Arjuna Muda | ✓ | |||
2 | PO Akas NR | ✓ | |||
3 | PO Mandiri Putra Baruna (MPB) | ✓ | |||
4 | PO Robana | ✓ | |||
5 | PO Rodta | ✓ | |||
6 | PO Indrapura | ✓ | |||
7 | PO Ladju | ✓ | |||
8 | PO Pemudi | ✓ | |||
9 | Perum DAMRI (Cabang Surabaya) | ✓ | ✓ | ||
10 | PO Estraa Mandiri | ✓ | ✓ | ✓ |
Rute Bus Antarkota
Satu-satunya trayek moda transportasi bus antarkota dalam provinsi (AKDP) di Terminal Joyoboyo adalah trayek Joyoboyo - Mojokerto. Armada yang digunakan berupa medium bus dengan ciri livery berwarna hijau tua, sehingga sering disebut bus hijau (bis ijo) oleh warga setempat. Armada bus hijau mempunyai kapasitas sebesar 26 penumpang serta berfasilitas kelas ekonomi. Rute lintasan bus hijau dengan panjang trayek 49 km ini dimulai dari terminal ini menuju Darmo Trade Center (DTC) (Jagir), Taman Pelangi (Gayungan), Halte Medaeng, Halte Sepanjang (Geluran), Halte Kletek, Simpang Tiga Pokphan (Ponokawan), Simpang Lima Krian, Simpang Tiga Polsek Balongbendo, Halte Bakalan, halte Tjiwi Kimia (Kramat Temenggung) dan mengakhiri perjalanan di Terminal Kertajaya (Mojokerto).[44][45][46]
Bus hijau tidak masuk area terminal, namun bus ini mempunyai shelter yang terpisah di utara bangunan terminal ini, tepatnya di depan bangunan Eks Stasiun Trem Wonokromo. Jadwal keberangkatan bus hijau tersedia mulai pukul 04.30 s.d. 20.00 WIB, dengan interval antar keberangkatan 10 menit sekali. Metode pembayaran dilayani di atas kendaraan (oleh kondektur), tanpa melalui agen/loket bus. Tarif yang berlaku adalah Rp. 12.000 dan berlaku tarif kawasan (tahun 2019). Berikut merupakan beberapa perusahaan otobus (PO) penyedia layanan trayek antarkota Joyoboyo - Mojokerto di Terminal Joyoboyo.[47][48][49]
- PO Amoedi Putra
- PO Bina Wahana Mandiri
- PO Djoko Kendil
- PO Guntur
- PO Hikmah Trans Jaya
- PO Karya Bintang Mandiri
- PO Lina
- PO Mitra Jaya
- PO Sejati Indah
Rute Lintasan MPU Antarkota (Bison)
Moda transportasi Mobil Penumpang Umum (MPU) di Terminal Joyoboyo merupakan angkutan antarkota non bus menggunakan kendaraan bermerk Isuzu Elf berkapasitas 16 penumpang, atau biasa disebut Bison oleh warga setempat. Bison menghubungkan terminal ini dengan beberapa kawasan di luar kota Surabaya seperti Sidoarjo, Pasuruan, Malang dan Mojokerto. Terdapat dua trayek bison yang seluruhnya mempunyai titik awal dan akhir dari Taman Ngagel Tirto di Jalan Lumumba (Ngagel). Bison akan melintasi kawasan sekitar terminal ini sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir. Berikut adalah lintasan trayek bison yang melintasi Terminal Joyoboyo.[50][51][52][53]
- Surabaya (Joyoboyo) - Waru - Sidoarjo - Gempol - Pandaan - Purwosari - Malang (Arjosari)
- Surabaya (Joyoboyo) - Medaeng - Sepanjang - Krian - Balongbendo - Mojokerto (Lespadangan)
Bison pada kedua trayek tersebut mempunyai jalur lintasan yang beririsan dengan lintasan medium bus trayek Joyoboyo - Mojokerto. Seringkali terjadi konflik antara para pengemudi pada trayek tersebut. Hal ini disebabkan oleh ketidaktertiban beberapa oknum supir bison yang tidak bertanggungjawab serta perbedaan jenis izin trayek bison itu sendiri. Armada bison yang di Surabaya secara legal mengantongi izin trayek dari salah satu lembaga berbeda. Bison pemegang surat izin trayek dari Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo hanya diizinkan mengangkut penumpang hingga Terminal Purabaya. Sedangkan bison pemegang surat izin trayek dari Dinas Perhubungan LLAJ Provinsi Jawa Timur diizinkan mengangkut penumpang hingga Terminal Joyoboyo. Setelah melalui beberapa kali mediasi, diperoleh kesepakatan antara kedua belah pihak, salah satunya mengenai penentuan halte naik-turun penumpang pada trayek-trayek bersangkutan.[4][54][55]
Galeri
-
Kantor Terminal
-
Tampak Terminal dari Jalan Ahmad Yani
-
Tampak Terminal dari Jembatan Sawunggaling
-
Tampak Terminal dari Jembatan Sawunggaling
-
Tampak Terminal dari Eks Stasiun Trem Wonokromo
-
Tampak Terminal dari Samping Polsek Wonokromo
-
Tampak Terminal dari Samping Polsek Wonokromo
-
Gerbang Masuk Angkutan Kota
-
Gerbang Masuk Angkutan Kota
-
Gerbang Masuk Bus Kota & Suroboyo Bus
-
Area Parkir Angkutan Kota
-
Papan Penunjuk Lokasi Lantai
-
Angkutan Kota Trayek G
-
Angkutan Kota Trayek G, W dan D
-
Angkutan Kota Trayek V, D, H dan P
-
Angkutan Kota Trayek TV
-
Angkutan Kota Trayek T2 dan U
-
Angkutan Kota (Perbatasan) Trayek JM
-
Angkutan Kota (Perbatasan) Trayek H4J
-
Moda Transportasi Bison
-
Halte Joyoboyo 1
-
Suroboyo Bus Koridor SBT
-
Suroboyo Bus Koridor R1
-
Tempat Pemberhentian Akhir Bus Antarkota
-
Bus Antarkota Trayek Joyoboyo - Mojokerto
-
Shelter Bus Antarkota
Referensi
- ^ Pemkot Surabaya (2014). "Salinan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034" (PDF). JDIHN. Diakses tanggal 2021-05-21.
- ^ Fitriyani, Wiwin (2019). "Ini 5 Terminal Bus yang Tersedia di Surabaya". Liputan 6. Diakses tanggal 2021-05-21.
- ^ a b Admin (2011). "Profil Terminal Joyoboyo". Web Terminal Joyoboyo. Diakses tanggal 2021-05-22.
- ^ a b c d Administrator (2013). "Trem Riwayatmu Dulu". Majalah Tempo. Diakses tanggal 2021-05-22.[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b c Redaksi (2013). "Jejak dan sosok di balik trem Surabaya". Ayo Rek. Diakses tanggal 2021-05-22.
- ^ a b c Primadana, M.J. (2019). "Terminal Joyoboyo Surabaya Tahun 1970-1991". Repository Unair. Diakses tanggal 2021-05-22.
- ^ a b c Wulandari, Agustine (2011). "Peraliham Bemo Roda Tiga ke Mikrolet di Surabaya 1979-1986". Repository Unair. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ a b c Suprayitno, Adi (2019). "Mengenang Angkutan Umum Tempo Dulu di Surabaya". Tagar. Diakses tanggal 2021-05-22.
- ^ a b c Surabaya Historical (2018). "Terminal Joyoboyo Tempo Doeloe". Facebook. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ a b Admin (2010). "Profil Terminal Purabaya". Website Terminal Purabaya. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ a b Aliyah, Himmatul (2012). "Konflik dalam Pelaksanaan Kerjasama Antara Pemerintah Kota Surabaya dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam Pengelolaan Terminal Purabaya". Repository Unair. Diakses tanggal 2021-05-22.
- ^ a b Amiruddin, M.T. (2017). "Konflik Kewenangan Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam Pengelolaan Terminal Purabaya". Digilib UIN Surabaya. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ Muzaki, Ahmad (2020). "Mengenal Angguna, Transportasi Legendaris Surabaya di Era 90-an". Otosia. Diakses tanggal 2021-05-23.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Arista, V.D. (2018). "Angguna Nasibmu Kini, Hanya 4 Unit yang Lolos Uji Kir". Radar Surabaya. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-23. Diakses tanggal 2021-05-22.
- ^ Menteri Perhubungan (1995). "Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 Tentang Terminal Transportasi Jalan". Hubdat Dephub. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-23. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ Redaksi (2010). "Terminal Joyoboyo Turun Kelas". Tribun News. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ Mahdi, M.D. (2017). "Perkembangan Area Terminal Joyoboyo Menjadi Area Transit Intermoda Daerah Kota Surabaya" (PDF). Repository ITS. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ Mahdi, M.D. (2017). "Perancangan Ulang Area Terminal Joyoboyo menjadi Area Transit Intermoda Daerah Kota Surabaya" (PDF). Media Neliti. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ Suhandinata, F.P. (2017). "Fasilitas Komersil dan Stasiun Intermoda di Wonokromo, Surabaya". Garuda Ristekdikti. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-23. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ Redaksi (2018). "Megaproyek Joyoboyo Dibangun Agustus 2018". BPK Jatim. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-23. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ Baihaqi, Amir (2019). "Ditarget Rampung 2019, Revitalisasi Terminal Joyoboyo Dikebut". Detik News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-20. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ Redaksi (2019). "Proyek Intermoda Joyoboyo Selesai Akhir Desember 2019". Suara Investor. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ Redaksi (2019). "Baru Diuji Coba, Terminal Intermoda Joyoboyo Langsung Diserbu Pengunjung KBS". Humas Surabaya. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-23. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ Super Administrator (2021). "Peresmian Jembatan Sawunggaling dan Terminal Intermoda Joyoboyo 1-05-2021". Kejari Surabaya. Diakses tanggal 2021-05-22.
- ^ Menteri Perhubungan (1995). "Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 30 Tahun 1995 Tentang Terminal Transportasi Jalan". Hubdat Dephub. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-23. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ Pemerintah Pusat (2014). "Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah". Peraturan BPK. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ Wahyudi, Wahid (2015). "Permasalahan dan Solusi Peningkatan Pelayanan Terminal Penumpang dan Penimbangan Kendaraan Bermotor Pasca Pengalihan P3D Berdasarkan Amanat UU 23 Tahun 2014". Hubdat Dephub. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-29. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ Jatim Newsroom (2017). "Penanganan Terminal Tipe B, Kewenangan Pemprov Jatim". Website Pemprov Jatim. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-24. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ Redaksi (2019). "Pertahankan Terminal Joyoboyo, Pemkot Surabaya Gunakan Dasar Perwali". Klik Jatim. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ Pemkot Surabaya (2011). "Keputusan Walikota Nomor 188.45/332/436.1.2/2011 Tahun 2011 Tentang Trayek Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum di Kota Surabaya". JDIH Surabaya. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ a b Admin (2015). "Transportasi Kota Surabaya". Website Pemkot Surabaya. Diakses tanggal 2021-05-20.
- ^ a b Dishub Surabaya (2017). "Data Jumlah Mikrolet di Kota Surabaya Tahun 2017" (PDF). DPM PTSP. Diakses tanggal 2021-05-20.
- ^ a b c Redaksi (2017). "Ini data Angkutan yang Beroperasi di Joyoboyo". Enciety. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-21. Diakses tanggal 2021-05-21.
- ^ Pemkot Surabaya (2006). "Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum" (PDF). JDIH. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ Dinas Komunikasi dan Informatika (2021). "Daftar Angkutan Umum Gresik". Gresikkab. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ Admin (2009). "Angkutan Umum Gresik". Gresik, welcome to my city. Diakses tanggal 2020-05-23.
- ^ Dinas Komunikasi dan Informatika (2018). "Fasilitas Transportasi Kabupaten Sidoarjo". Website Kabupaten Sidoarjo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-24. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ Nashrul (2014). "Info Trayek Angkutan di Sidoarjo". Wisata Sidoarjo. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ Redaksi (2021). "Suroboyo Bus Sudah Masuk di Terminal Intermoda Joyoboyo". Dishub Surabaya. Diakses tanggal 2021-05-21.
- ^ Faiq, Nuraini (2021). "Sekarang Suroboyo Bus Sudah Masuk di Terminal Intermoda Joyoboyo". Tribun News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-10. Diakses tanggal 2021-05-21.
- ^ Redaksi (2021). "Suroboyo Bus Masuk Terminal Intermoda Joyoboyo, Rute Ini yang Dilalui". Ini Surabaya. Diakses tanggal 2021-05-21.
- ^ Humas Kota Surabaya (2019). "Konektifitas Rute Kenjeran - Gunung Anyar Suroboyo Bus". Twitter. Diakses tanggal 2021-05-21.
- ^ Yasin, Adriansyah (2018). "Peta Jaringan Transportasi Umum Massal Metropolitan Surabaya". Transport For Jakarta. Diakses tanggal 2021-05-21.
- ^ Pemprov Jawa Timur (2016). "Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur Nomor 27 Tahun 2016 Tentang Tarif Dasar, Tarif Jarak Batas Atas dan Batas Bawah Angkutan Penumpang Antar Kota Dalam Provinsi Kelas Ekonomi Menggunakan Mobil Bis Umum di Provinsi Jawa Timur". JDIH BPK RI. Diakses tanggal 2021-05-05.
- ^ Pemkot Mojokerto (2012). "Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mojokerto 2012 - 2032" (PDF). Sippa Ciptakarya. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-02-14. Diakses tanggal 2021-05-21.
- ^ Wildani, Ahmad (2021). "Bus Legend Mojokerto, Naik Bus Ijo Mojokerto - Surabaya". Youtube. Diakses tanggal 2021-05-21.
- ^ Redaksi (2010). "Bus Hijau Ancam Demo". Tribun News. Diakses tanggal 2021-05-21.
- ^ Redaksi (2017). "Soal Terminal Joyoboyo Dan Bratang Wawali Berbeda dengan Wali Kota". Cakrawala News. Diakses tanggal 2021-05-21.
- ^ Supriyadi, Agus (2020). "Terminal Joyoboyo Diresmikan, 1.000 Angkot Keleleran". Memorandum. Diakses tanggal 2021-05-21.
- ^ Andrefeb (2011). "Angkutan Sidoarjo - Surabaya". Maskomuter. Diakses tanggal 2021-05-21.
- ^ nGalamediaLABS (2014). "Daftar Trayek MPU di Malang Raya". Ngalam. Diakses tanggal 2021-05-21.
- ^ Redaksi (2015). "Ini Empat Trayek Angkot dan 1 Bison yang 'Dimakan' BTS". Tribun News. Diakses tanggal 2021-05-21.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Selfian, F.A. (2012). "Evaluasi Kinerja Operasional Pelayanan Terminal Tipe C pada Terminal Padangan di Kabupaten Mojokerto". Prosiding Semnas ATPW. Diakses tanggal 2021-05-21.
- ^ Redaksi (2010). "Di balik Demo Kru Bus Hijau". Tribun News. Diakses tanggal 2021-05-21.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Sawabi, Ignatius (2010). "Awak "Bus Ijo" Turunkan Paksa Penumpang". Kompas. Diakses tanggal 2021-05-21.