Tari Paduppa adalah tari tradisional yang berasal dari suku Bugis Makassar di Sulawesi Selatan, merupakan sebuah tarian yang menggambarkan bahwa orang Bugis kedatangan tamu, atau dapat dikatakan sebagai tari selamat datang dari suku Bugis. Tari Paduppa menggambarkan rasa gembira dan suka cita atas kedatangan tamu. Salah satu gerakan khas dari tarian tersebut yaitu gerakan menabur beras. Gerakan ini memiliki makna penghormatan kepada tamu dan dipercaya sebagai penolak bala atau gangguan roh-roh halus.[1]

Bosara sendiri merupakan piring khas suku Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan. Bahan dasar bosara adalah besi dan dilengkapi dengan penutup khas seperti kobokan besar yang dibalut kain berwarna terang. Menyebut Bosara sebenarnya meliputi satu kesatuan yaitu piring, yang diatasnya diberi alas kain rajutan dari wol, lalu diatasnya diletakan piring sebagai tempat kue dan diberi penutup Bosara. [2][3]

Referensi

  1. ^ Maskur, Maskur (2021-06-29). "Fiqh Budaya dalam Perspektif Tarian Tayub Pada Tradisi Sedekah Bumi". Iqtisad Reconstruction of justice and welfare for Indonesia. 8 (1): 68. doi:10.31942/iq.v8i1.4306. ISSN 2621-640X. 
  2. ^ Zakaria, Masni (2024-05-31). "Strategi Experiential untuk Pembelajaran Penerapan Pola Lantai Tari Paduppa di Kelas VIII SMP Negeri 2 Bolano Lambunu Kabupaten Parigi Moutong". Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya. 10 (2): 375. doi:10.32884/ideas.v10i2.1568. ISSN 2656-940X. 
  3. ^ Haris, Faqih Abdul; Kurniati, Kurniati (2021-08-09). "Perancangan Sistem Monitoring Inventaris Barang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan". Journal of Information Technology Ampera. 2 (2): 105–116. doi:10.51519/journalita.volume2.isssue2.year2021.page105-116. ISSN 2774-2121.