Gunung Mutis
Gunung Mutis atau Nuaf Nefomasi adalah salah satu gunung yang terdapat di Pulau Timor. Dengan ketinggian 2.427 mdpl, ini adalah gunung tertinggi di wilayah Timor Barat dan juga Nusa Tenggara Timur, Indonesia.[2] Secara administratif, puncak gunung berada di perbatasan Kabupaten Timor Tengah Utara dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Gunung ini memliki tiga puncak dan merupakan Cagar Alam Gunung Mutis yang terkenal dengan kekayaan marmernya.[2] Masyarakat yang tinggal di kawasan gunung ini menyebut marmer itu dengan sebutan Faut Kanaf atau batu nama.[2] Masyarakat yang menghuninya adalah salah satu suku tertua di NTT yaitu Suku Dawan.[2]
Gunung Mutis | |
---|---|
Letak Gunung Mutis di Pulau Timor, NTT | |
Titik tertinggi | |
Ketinggian | 2.427 Mdpl |
Puncak | 1970 m [1] |
Koordinat | 9°33′39″S 124°13′48″E / 9.560911°S 124.229985°E |
Geografi | |
Letak | Nusa Tenggara Timur, Indonesia |
Geomorfologi
suntingGunung Mutis memiliki tiga puncak yaitu Nuaf Muna, Nuaf Nefomasi dan Nuaf Nupala. Secara topografi memiliki relief berbukit sampai bergunung membentuk tapal kuda dengan lembah besar membuka ke arah timur. Formasi Mutis menyusun batuan gunung ini terdiri dari batuan malihan seperti batu sebak, filit, sekis, amfibolit, kwarsit, dan granulit. Amfibolit menyusun sebagian besar formasi ini. Batu Gabro ditemukan di bagian timur gunung ini. Kwarsit filitan tersingkap di bagian barat Gunung Mutis.
Hidrologi dan iklim
suntingGunung Mutis menjadi sumber air bagi tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) besar di Pulau Timor yaitu Noelmina dan Noel Benain di bagian selatan dan Noel Fail di bagian utara. Drainase aliran sungainya berpola dendritis (Noel Mina dan Noel Benain) sebagai akibat kompleksitas permukaan di bagian selatan dan pola pararel (Noel Fail) akibat kelerengan yang relatif seragam di bagian utara. Gunung ini memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim penghujan terjadi pada bulan November sampai Juli. Suhu berkisar antara 14’C – 29’C, dan pada kondisi ekstrem dapat turun hingga 9’C yaitu pada bulan Juli hingga pertengahan Agustus dimana rentang waktu ini merupakan puncak kemarau yang membawa udara dingin kering dari periode angin timuran. Angin kencang berkecepatan tinggi terjadi pada bulan November sampai Maret.
Flora dan fauna
suntingVegetasi di Gunung Mutis merupakan tipe hutan dataran tinggi homogen dengan kerapatan sedang yang didominasi oleh flora ampupu dan cendana. Selain itu juga terdapat beragam jenis tanaman lain seperti paku-pakuan, rumput-rumputan, bonsai, dll. Fauna di Gunung Mutis diantaranya Rusa Timor, Kuskus, Biawak timor, ular sanca Timor, Punai Timor, Betet Timor, dll.
Pendakian
suntingPendakian ke puncak gunung ini dimulai dengan menempuh perjalanan dari Kota Kupang ke Soe sejauh 110 KM. Dari Soe dilanjutkan perjalanan menuju Fatumnasi yang berjarak sekitar 40 Km dengan medan jalan yang belum baik. Desa ini merupakan desa wisata yang menjadi titik kumpul para pendaki. Sepanjang jalur pendakian menuju puncak gunung ini memiliki 3 pos. Puncak Mutis berada dalam kawasan hutan dan hanya ada satu batu penanda bertuliskan 2.427 mdpl.[3] Umumnya pendakian menuju puncak ditempuh dalam waktu 3-4 jam.
Referensi
sunting- ^ "Mutis, Indonesia". Peakbagger.com. Diakses tanggal 12 August 2013.
- ^ a b c d (Indonesia) Tri Maya Yulianingsih dan Ratino. 2010. Jelajah Wisata Nusantara: Berbagai Pilihan Tujuan Wisata di 33 Provinsi. Yogyakarta: Media Pressindo (MedPress), 323-324.
- ^ "Mau Mendaki di NTT, Coba ke Gunung Mutis". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-02. Diakses tanggal 2018-03-18.
Pranala luar
sunting- Cagar Alam Gunung Mutis Diarsipkan 2022-02-26 di Wayback Machine.
- Pendakian Gunung Mutis Diarsipkan 2018-05-04 di Wayback Machine.