Perang Mataram-Blambangan pertama
Perang Mataram-Blambangan pertama adalah sebuah konflik antara dua negara Jawa, yaitu Kesultanan Mataram dan Kerajaan Blambangan. Perang ini terjadi di Ujung Timur Jawa, dipicu oleh ambisi raja Mataram (Sultan Agung) untuk menguasai seluruh Pulau Jawa. Dengan dukungan Kerajaan Gelgel Bali, Blambangan yang baru saja pulih dari sebuah perpecahan itu pun harus mempertahankan diri melawan sebuah invasi.
Perang Mataram-Blambangan pertama | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Kesultanan Mataram |
Kerajaan Blambangan Kerajaan Gelgel | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Sultan Agung |
Tawangalun I Dalem Di Made | ||||||||
Kekuatan | |||||||||
50.000 pasukan | 20.000 pasukan | ||||||||
Korban | |||||||||
Tidak diketahui | 500-1000 warga tewas |
Latar Belakang
Sultan Agung sangat berambisi untuk menyebarkan agama Islam di seluruh pulau Jawa. Selain karena faktor Islamisasi di pulau Jawa, Sultan Agung juga ingin menguasai dan menyatukan seluruh pulau Jawa dibawah kekuasaan Kesultanan Mataram. Salah satu kampanye beliau adalah menguasai wilayah timur pulau Jawa yaitu Kerajaan Blambangan yang saat itu wilayah ini masih memeluk agama Hindu. Perang ini mengakibatkan 500-1000 warga meninggal akibat peperangan dan letusan gunung raung
Referensi
Babad Sengkala, koleksi Perpustakaan Nasional, no. BR608.
Babad Tanah Jawi Jilid X, koleksi Perpustakaan Museum Dewantara Kirti Griya, no. J10, Balai Pustaka-Batawi Sentrem, 1940.
Dagh-Register gehouden int Casteel Batavia Anno 1624-1629, J.E. Heeres dan Th. van Riemsdijk, 1896.
Dagh-Register gehouden int Casteel Batavia Anno 1631-1634, H.T. Colenbrander, 1898.
Dagh-Register gehouden int Casteel Batavia Anno 1636, Н.Т. Colenbrander, 1899.
Pangkat-Pangkat Caritanipun Serat Babad ing Tanah Jawi Sedaya: Awit Gusti Nabi Adam Dumugi Sapunika, koleksi Library of Congress, no. DS646.27.B326, Padmasantika, 1862.