Perang Mataram-Blambangan kedua

Revisi sejak 10 November 2024 12.06 oleh Gixyu (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Setelah kematian Sultan Agung, Mataram mengalami masa kekosongan takhta. Mendengar berita tersebut, Tawangalun I memanfaatkan peristiwa tersebut dengan memberontak kepada Kesultanan Mataram. {{infobox military conflict | conflict = Perang Mataram-Blambangan kedua | partof = | image = | caption = | date = 1646-1647 | place = Blambangan dan Bali | coordinates = | map_type = | latitude =...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Setelah kematian Sultan Agung, Mataram mengalami masa kekosongan takhta. Mendengar berita tersebut, Tawangalun I memanfaatkan peristiwa tersebut dengan memberontak kepada Kesultanan Mataram.

Perang Mataram-Blambangan kedua
Tanggal1646-1647
LokasiBlambangan dan Bali
Hasil Kemenangan Mataram
Perubahan
wilayah
Kerajaan Blambangan menjadi negara bawahan Kesultanan Mataram
Pihak terlibat
Amangkurat I Tawangalun I
Dewa Pacekan
Kekuatan
4.000 5.500 pasukan