Agustinus Tri Budi Utomo

uskup Katolik Indonesia
Revisi sejak 11 November 2024 10.48 oleh Medelam (bicara | kontrib)

Agustinus Tri Budi Utomo (lahir 12 Maret 1968) adalah seorang rohaniwan Katolik Indonesia. Pada 29 Oktober 2024, ia terpilih menjadi Uskup Surabaya. Sebelum menduduki jabatan ini, Mgr. Didik adalah Vikaris Pastoral Keuskupan Surabaya.

Yang Mulia

Agustinus Tri Budi Utomo
Uskup Terpilih Surabaya
GerejaGereja Katolik Roma
KeuskupanSurabaya
Penunjukan29 Oktober 2024
(31 hari)
PendahuluVincentius Sutikno Wisaksono
Imamat
Tahbisan imam
27 Agustus 1996
(28 tahun, 94 hari)
oleh Johannes Sudiarna Hadiwikarta
Tahbisan uskup
Januari 2025
oleh Robertus Rubiyatmoko
Informasi pribadi
Nama lahirAgustinus Tri Budi Utomo
Lahir12 Maret 1968 (umur 56)
Ngawi, Jawa Timur
KewarganegaraanIndonesia
DenominasiKatolik Roma
KediamanKeuskupan Surabaya
Orang tuaBu Jimun (Ibu)
Jabatan sebelumnya
Vikaris Jenderal Keuskupan Surabaya (2011–2017)
AlmamaterSekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana

Pendidikan

Tri Budi Utomo yang sering disebut dengan nama Didik, menjalani pendidikan di Seminari Menengah Santo Vincentius a Paulo, Garum pada periode 1987–1988. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Seminari Tinggi Interdiosesan San Giovanni XXIII Malang sejak tahun 1989 hingga 1996. Ia lulus program sarjana dari Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana pada tahun 1994 dan lulus program magister pada tahun 1996.

Karya sebagai imam

Romo Didik ditahbiskan menjadi imam diosesan Keuskupan Surabaya pada 27 Agustus 1996 oleh Uskup Surabaya Johannes Sudiarna Hadiwikarta. Penahbisan berlangsung di Gedung Go Skate, Jalan Embong Malang, Surabaya. Penugasan pertama yang ia terima ialah menjadi Paroki Santa Maria Annuntiata Sidoarjo pada tahun 1996 sebagai Pastor Rekan hingga tahun 2000. Ia juga menjadi Pastor Mahasiswa Keuskupan Surabaya. Ia kemudian menjabat sebagai pastor kepala di paroki yang sama pada periode 2000–2001. Pada tahun 2001, Romo Didik menjadi misionaris domestik dengan bertugas di Keuskupan Ketapang. Pada awal kedatangannya di Ketapang, ia menjadi pastor rekan di Gereja Kanak-Kanak Yesus, Marau. Dua tahun berselang, ia diangkat sebagai Pastor Kepala Paroki Santo Carolus Borromeus di Tembelina.

Sekembalinya dari Ketapang, ia menjabat sebagai Pastor Kepala di Gereja Santo Pius X, Blora. Setahun kemudian, pada tahun 2007, ia melanjutkan pelayanannya sebagai pastor rekan di paroki yang sama serta diangkat sebagai Vikaris Episkopal Regio IV. Pada tahun 2008, ia bertugas sebagai Vikaris Episkopal Kevikepan Cepu sekaligus pastor rekan di Paroki Santo Willibrordus, Cepu. Ia menjalani tugas ini hingga tahun 2011, saat ia ditunjuk menjadi Vikaris Jenderal Keuskupan Surabaya. Jabatan vikaris jenderal diampunya selama enam tahun hingga April 2017.

Pada tahun 2017, Romo Didik ditugaskan menjadi Vikaris Episkopal Pastoral Keuskupan Surabaya. Pada tahun yang sama, ia juga menjalankan tugas sebagai Pejabat Sementara Pastor Kepala Paroki Santa Maria Annuntiata, Sidoarjo (2017–2018). Setahun kemudian, ia kembali menjadi Pastor Rekan di paroki tersebut hingga 2020. Pada tahun 2020, ia bertugas sebagai Pastor Rekan Paroki Katedral Surabaya hingga 2022. Selanjutnya, ia melayani sebagai Vikaris Pastoral Keuskupan Surabaya hingga 2023, sekaligus bertugas sebagai Pastor Rekan di Paroki Sakramen Mahakudus Pagesangan Surabaya sejak 2022.

Uskup Surabaya

Pada 29 Oktober 2024, Administrator Diosesan Keuskupan Surabaya, R.D. Yosef Eko Budi Susilo mengumumkan penunjukkan Mgr. Didik menjadi Uskup Surabaya. Ia meneruskan Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono yang meninggal dunia pada 10 Agustus 2023, sehingga Keuskupan Surabaya mengalami sede vacante sejak saat itu.

Pranala luar

Jabatan Gereja Katolik
Didahului oleh:
Vincentius Sutikno Wisaksono
Uskup Surabaya
29 Oktober 2024–kini
Petahana