Rumpun bahasa Halmahera–Cenderawasih
Bahasa Halmahera Selatan-Nugini Barat, juga disebut bahasa Halmahera Selatan-Cenderawasih, adalah sekelompok 42 bahasa Melayu-Polinesia. Penuturnya tinggal di bagian selatan pulau Halmahera dan bagian barat pulau Papua, di kawasan Teluk Cenderawasih.
Bahasa tersebut pada awalnya dibagi dalam 2 kelompok, bahasa Halmahera Selatan dan Nugini Barat. Akan tetapi berdasarkan penelitian Blust (1978) dan Remijsen (2002) tentang perubahan fonologi, rumpun bahasa Halmahera Selatan dan Raja Ampat lebih berhubungan. Sehingga strukturnya adalah:[1]
Bahasa tersebut pada awalnya dibagi dalam 2 kelompok, bahasa Halmahera Selatan dan Nugini Barat. Akan tetapi berdasarkan penelitian Blust (1978) dan Remijsen (2002) tentang perubahan fonologi, rumpun bahasa Halmahera Selatan dan Raja Ampat lebih berhubungan. Sehingga strukturnya adalah:[2]
- Teluk Cenderawasih (19):
- Biak (4):
- Biak-Roon (2):
- bahasa Dusner;
- bahasa Meoswar;
- Teluk Cendrawasih Barat Daya (3):
- Yaur-Yeresiam (2):
- bahasa Yeretuar;
- Yapen (12):
- Yapen Tengah Barat (10):
- Yapen Timur (2):
- Biak (4):
- Mamberamo Bawah (3):
- bahasa Warembori;
- Yoke-Pauwi (2):
- Raja Ampat-Halmahera Selatan (17):
- Halmahera Selatan (7 bahasa):
dan
- New Guinea Barat (34 bahasa):
- Kelompok Bomberai:
- Kelompok Teluk Cenderawasih:
- Biak:
- bahasa Biak;
- bahasa Dusner;
- bahasa Meoswar;
- bahasa Iresim
- bahasa Mor;
- Biak: