Sabuai, Kumai, Kotawaringin Barat
Sabuai adalah sebuah nama desa di wilayah pesisir Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia.
Sabuai | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Kalimantan Tengah | ||||
Kabupaten | Kotawaringin Barat | ||||
Kecamatan | Kumai | ||||
Kode pos | 74181 | ||||
Kode Kemendagri | 62.01.01.2003 | ||||
Luas | 6500 km² | ||||
Jumlah penduduk | 699 jiwa | ||||
Kepadatan | 0,094 jiwa/km² | ||||
Jumlah RT | 7 | ||||
Situs web | sabuai | ||||
|
Sejarah
Sabuai adalah sebuah Desa di Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah. Sabuai merupakan salah satu diantara wilayah Desa tertua yang berada di Kabupaten Kotawaringin Barat dan memiliki kisah sejarah yang panjang. Dari menjadi bagian wilayah kerajaan Nusantara, tempat jalur singgahnya para pedagang Nusantara, Asia dan Eropa, tempat masuknya penyebaran Ajaran Islam, menjadi bagian wilayah kekuasaan Belanda dan Jepang, serta merupakan wilayah pertempuran fisik melawan penjajahan Belanda pada Agresi Militer Belanda II pada tahun 1946.
Masa Abad Ke X-XX
Pada masa lalu sekitar abad X-XX daerah pesisir pantai Desa Sabuai pernah menjadi kawasan penting dan ramai untuk perdagangan atau persinggahan kapal-kapal dari China entah secara sengaja maupun tidak sengaja. Persinggahan secara sengaja berarti terjadi proses komunikasi secara intensif antara pedagang China dengan penduduk setempat melalui jalur perdagangan. Dengan kata lain, maka kawasan pantai Desa Sabuai sejak abad X merupakan pelabuhan laut yang cukup ramai, tempat pertemuan antara pedagang China dan penduduk setempat. Dibuktikan dengan beberapa temuan arkeologis yang berupa keramik-keramik yang diperkirakan berasal dari masa Dinasti Tang (618-907), Dinasti Sung (960-1279), Dinasi Ming (1368-1644) dan Dinasti Ching (1644-1912). Pada abad-abad selanjutnya, komunikasi dan perdagangan tidak saja melibatkan para pedagang China, tetapi juga pedagang dari Eropa. Dengan temuan beberapa botol minuman yang bertuliskan huruf latin dalam bahasa inggris serta mata uang dari belanda. Di samping temuan benda yang berasal dari China dan Eropa, di Desa Sabuai juga ditemukan beberapa buah makam yang tidak diketahui siapa tokoh yang dimakamkan. Berdasarkan pada temuan makam dan nisan yang ada, dapat diperkirakan bahwa nisan tersebut berasal dari luar Kotawaringin Barat, mengingat batuan andesit tidak ditemukan di daerah ini. Sementara dari bentuk nisannya mengingatkan pada bentuk-bentuk nisan yang ada di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera pada masa-masa awal Islam datang (abad 13-15 M) serta temuan bata utuh dan serpihan di daerah ini mengindikasikan adanya sebuah struktur atau bangunan bata, yang di perkirakan dari masa Hindu-Budha.
Masa Kerajaan Kotawaringin
Pada peta wilayah Kotawaringin tahun 1920 daerah ini berganti menjadi Saboei. pemberian nama Saboei untuk daerah bagian pesisir pantai sampai ke Tg. Pengoedjan sedangkan untuk daerah tepian S. Waringin diberi nama Koealasapo dan menjadi bagian dari daerah kekuasaan Kesultanan Kotawaringin yang berpusat di Pangkalanboeoen (Soekaboemi). Pada tahun 1925 daerah pesisir pantai Negeri Soekaboemi ini masih menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Kesultanan Kotawaringin serta bertambah nya nama daerah di sebelah timur Saboei dengan sebutan Keraja di buktikan dengan Soerat Djoewal Beli antara orang Bangsa Bugis bernama Hadji Muhamad Djin bin Daing Maloerang yang menjual sebuah kebun dengan pagarnya di sebelah timur Koeala Pangkalan Boen, Kampoeng Keraja kepada Djain bin Toeweng anak Boemi-Poetra di Pangkalan Boen bersaksi di hadapan Pangeran Adipatie (Mangkoe-Boemi) dan di saksikan oleh Kepala Kampoeng Saboei Muhammad Said di Pangkalan Boen pada 7 Januarie 1925.
Masa Kemerdekaan
Dalam perjalanan sejarah sejak berdirinya hingga tahun 1935-1950 Kampoeng Saboei menjadi daerah basis peperangan fisik dalam merebut dan memepertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia. Kumandang dan gelora Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 benar-benar telah membangkitkan seluruh rakyat Indonesia untuk serentak dan bahu-membahu bersama-sama ikut turun kegelanggang dan kancah perjuangan menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Kampoeng Saboei yang pada masa itu dipimpin oleh Astur bin Mataher bersama para pemuda dan penduduk Kampoeng Saboei melakukan perlawanan terhadap penjajah di wilayah Kampoeng Saboei yang membentang dari KoealaSapo sampai ke Tandjung Pengoedjan untuk mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada Agresi Militer Belanda II pada tahun 1946 Mayor Tjilik Riwut sebagai Komandan Pasukan M.N. 1001 Mobiele Brigade MBT/TNI. Dalam hal memberangkatkan tentara ekspedisi ke Kalimantan, didahului oleh Rombongan I Pasukan TKR Pimpinan Rahadi Usman yang gugur dalam pertempuran melawan militer Belanda/NICA di Ketapang, Kalimantan Barat. Disusul ekspedisi Tentara/Pasukan berikutnya Pimpinan Letnan Kolonel Husin Hamzah yang dalam pertempuran melawan pasukan Belanda/NICA di Teluk Bogam – Sungai Rangas, Kotawaringin, Kalimantan Tengah. Letnan Kolonel Husin Hamzah gugur, segera Pimpinan pertempuran digantikan Mayor Firmansyah. Dalam pertempuran itu, pihak Belanda/NICA mengalami kekalahan lebih kurang 40 orang tewas bersama-sama komandannya, Luitenant De Vries, terkubur di Teluk Bogam itu.
Masa Indonesia
Di tahun 1960 Kampoeng Saboei di bagi menjadi 3 (tiga) yaitu, Kampung Sabuai, Kampung Keraya, Kampung Teluk Bogam. Selanjutnya pada tahun 2010 Desa Sabuai mengalami pemekaran wilayah/pembentukan Desa baru yaitu Desa Sabuai Timur yang berasal dari sebagian wilayah Desa Sabuai Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah.
Asal nama
Bekesah, sebelum menjadi Kampoeng wilayah ini telah ditempati oleh para pelaut dari Boné sekitar tahun 1900-an yang mengalami gangguan pelayaran sehingga terdampar di wilayah pesisir pantai ini. Hadji Saman, salah satu dari para pelaut tersebut memutuskan untuk menetap dan tinggal di wilayah ini bersama berapa orang pelaut Boné lainnya. Setelah itu mulailah ada yang datang dan menempati wilayah ini serta melakukan perkawinan dengan sesama pendatang lainnya. Namun pada masa itu tempat tinggal mereka saling berjauhan mulai dari tepian S. Waringin sampai ke Tg. Pengoedjan. Karena semakin banyaknya penduduk maka dibentuklan sebuah Kampoeng dengan melakukan penunjukan/pemilihan Tetoea Kampoeng untuk memimpin wilayah pesisir pantai ini. Hadji Saman ditunjuk/dipilih penduduk setempat untuk menjadi Tetoea Kampoeng diwilayah ini yang diberi nama SabolaE untuk daerah ini. Adapun nama SabolaE diambil dari bahasa Bugis-Makassar yang artinya “Satu Rumah” karena pada masa itu hanya ada satu buah rumah milik Hadji Saman yang berada diwilayah ini.
Pemerintahan
Seiring dengan perubahan dan perputaran waktu kepemimpinan di Desa Sabuai juga berganti-ganti, diantaranya yang pernah memimpin Desa Sabuai adalah :
No. | Foto | Nama | Awal Jabatan | Akhir Jabatan | No. SK Pengangkatan
& Pemberhentian |
Keterangan | Ref. |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1. | HADJI SAMAN | 1900-an | Pendiri/Tetoea/Kepala Kampung | ||||
2. | TENGKU ABBAS | 1920-1935 | Kepala Kampung | ||||
3. | MUHAMMAD SAID | 1925 | Kepala Kampung/Pendamping | ||||
4. | ASTUR BIN MATAHER | 1935-1950 | Kepala Kampung | ||||
5. | ADNAN HASAN | 1950-1960 | Kepala Kampung | ||||
6. | TENGKU ABDURRAHMAN | 1960-1976 | Kepala Kampung | ||||
7. | H.M. YAKUB USMAN | 1977 | 2002 | SK Pemberhentian : Keputusan Bupati Kotawaringin Barat No.140/106/PEMDES.2002 | Kepala Desa | ||
8. | ABDULLAH SANI | 27 Juni 2002 | Februari 2007 | SK Pengangkatan : Keputusan Bupati Kotawaringin Barat No.140/106/PEMDES.2002
SK Pemberhentian : Keputusan Bupati Kotawaringin Barat No. 140/249/PEMDES.2007 |
Kepala Desa | ||
9. | HJ. SYAMSIAR | Februari 2007 | SK Pengangkatan :
Keputusan Bupati Kotawaringin Barat No. 140/249/PEMDES.2007 |
Pj. Kepala Desa | |||
10. | RAHMAT GIYONO | Kepala Desa | |||||
11. | MISPUHADI | 16 Juli 2013 | SK Pemberhentian :
Keputusan Bupati Kotawaringin Barat No. 140/68/PEMDES.2013 |
Pj. Kepala Desa | |||
12. | M. RUSLI | 16 Juli 2013 | 26 September 2019 | SK Pengangkatan :
Keputusan Bupati Kotawaringin Barat No. 140/68/PEMDES.2013 SK Pemberhentian : Keputusan Bupati Kotawaringin Barat No. 168 Tahun 2019 |
Kepala Desa | ||
13. | HASAN BASRI, S.E | Mei 2019 | September 2019 | - | Plt. Kepala Desa | ||
14 | RAHMAD SUGIONO, S.E | 26 September 2019 | 9 Oktober 2019 | SK Pengangkatan :
Keputusan Bupati Kotawaringin Barat No. 168 Tahun 2019 |
Pj. Kepala Desa | ||
15. | TOHHARI | 9 Oktober 2019 | Sekarang | SK Pengangkatan :
Keputusan Bupati Kotawaringin Barat No. 185 Tahun 2019 |
Kepala Desa |
Kependudukan
Desa Sabuai Kecamatan Kumai pada tahun 2019 Penduduk berjumlah 612 Jiwa dan 171 Kepala Keluarga (KK). Terdiri dari 298 laki-laki dan 314 perempuan serta 7 Rukun Tetangga (RT). Lebih jelasnya dapat terlihat pada tabel :
No | Rukun Tetangga (RT) | Jumlah KK | Laki-Laki | Perempuan | Jumlah Jiwa | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|---|
1. | RT.01 | 25 | 49 | 47 | 96 | |
2. | RT.02 | 19 | 34 | 36 | 70 | |
3. | RT.03 | 28 | 41 | 47 | 88 | |
4. | RT.04 | 27 | 49 | 58 | 107 | |
5. | RT.05 | 30 | 41 | 48 | 89 | |
6. | RT.06 | 20 | 38 | 45 | 83 | |
7. | RT.07 | 22 | 40 | 39 | 79 | |
Jumlah Total | 171 | 298 | 314 | 612 |
- Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pendidikan
No | Tingkat Pendidikan | Laki-laki | Perempuan | Jumlah |
---|---|---|---|---|
1. | Tidak Tamat SD | 2 | 3 | 5 |
2. | SD/MI | 35 | 43 | 78 |
3. | SLTP/Sederajat | 15 | 24 | 39 |
4. | SLTA/Sederajat | 7 | 12 | 19 |
5. | Diploma | 0 | 1 | 1 |
6. | Sarjana | 5 | 6 | 11 |
7. | Pend.Keterampilan | 0 | 0 | 0 |
- Jumlah Penduduk Menurut Agama
No | Agama | Laki-laki | Perempuan | Jumlah |
---|---|---|---|---|
1. | Islam | 298 | 314 | 612 |
2. | Kristen Protestan | 0 | 0 | 0 |
3. | Kristen Khatolik | 0 | 0 | 0 |
4. | Hindu | 0 | 0 | 0 |
5. | Budha | 0 | 0 | 0 |
6. | Kaharingan | 0 | 0 | 0 |
7. | Lainnya | 0 | 0 | 0 |
Perekonomian
Sebagian besar mata pencaharian Masyarakat Desa Sabuai adalah usaha Pertanian dan Perkebunan, Desa Sabuai mempunyai lahan Pertanian yang sangat luas yang merupakan rencana lumbung pangan pertanian terbesar di wilayah Kecamatan Kumai. Desa Sabuai sebagian besar wilayahnya bertanah gambut, pasir dan sebagian besar masyarakat Desa Sabuai bekerja sebagai petani, karena lahan pertanian yang dimiliki serta kapasitas lahan pertanian yang cukup luas.
- Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan
No | Jenis Pekerjaan | Jumlah laki-laki | Jumlah Perempuan | Jumlah |
---|---|---|---|---|
1. | Petani | 88 | 23 | 111 |
2. | Nelayan | 23 | 0 | 23 |
3. | Wirawasta | 15 | 10 | 25 |
4. | Pegawai Negeri Sipil | 1 | 1 | 2 |
5. | Buruh | 13 | 5 | 18 |
6. | Pelajar | 47 | 62 | 109 |
7. | Ibu Rumah Tangga | 0 | 80 | 80 |
8. | Karyawan Swasta | 8 | 5 | 13 |
9. | Tidak Bekerja | 4 | 8 | 12 |
10. | Dagang | 7 | 5 | 12 |
11. | Tukang | 8 | 0 | 8 |
12. | Lainnya | 19 | 11 | 30 |
- Penyerapan Tenaga Industri Perdesaan
No | Jenis Industri | Jumlah Produk/bln | Jumlah Tenaga Kerja | Skala Usaha |
---|---|---|---|---|
1. | Proses Pembuatan Minyak Kelapa | >100 Ltr | 15 org | 3 unit |
2. | Proses Pembuatan Minyak VCO | >5 Ltr | 3 org | 1 unit |
3. | Usaha Pengrajin Sapu Lidi, Aksesoris, dll | >10 unit | 10 | 2 unit |
- Potensi dan Pemanfaatan Lahan
No | Jenis lahan | Luas penggunaan (ha) | Semetara belum Dikelola (ha) | Jumlah (ha) |
---|---|---|---|---|
1. | Lahan Sawah | 745 | 400 | 1145 ha |
2. | Ladang | 0 | 0 | 0 |
3. | Tegalan/Kebun | 150 | 0 | 150 ha |
4. | Pekarangan | 60 | 70 | 130 ha |
5. | Padang Gembala | 10 | 0 | 10 ha |
6. | Kolam/Empang | 0 | 15 | 15 ha |
7. | Perkebunan | 316,5 | 183,5 | 500 ha |
8. | Hutan | 1.600 | 1.600 | 1.600 ha |
9. | Rawa | 0 | 0 | 0 |
10. | Lain-lain | 0 | 2.950 | 2.950 ha |
Jumlah | 6.500 ha |
- Potensi Sumber Daya Alam
- Jenis Tanaman
No | Jenis Tanaman | Produksi(ton)/tahun | Luas (ha) |
---|---|---|---|
1. | Jungatap | 1 | 10 |
2. | Sawo | 0 | 0 |
3. | Kuweni | 0,1 | 4 |
4. | Mangga | 0,5 | 10 |
5. | Kelapa | 10.000 biji | 150 |
6. | Singkong | 0,5 | 2 |
7. | Ubi Jalar | 0,1 | 1 |
8. | Jagung | 0 | 0 |
9. | Kelapa Sawit | 100 | 100 |
- Jenis Ternak
No | Jenis Ternak | Jumlah Ternak (ekor) | Luas Pengelolaan (ha) |
---|---|---|---|
1. | Sapi | 155 | 15 ha |
2. | Kambing | 30 | 5 ha |
3. | Ayam | 1000 | 2 ha |
4. | Itik | 320 | 1 ha |
5. | Angsa | 0 | 0 |
- Jenis Perikanan
No | Jenis Alat Tangkap | Jumlah Alat Tangkap | Produksi (ton)/bln |
---|---|---|---|
1. | Jaring Rajungan | 850 Pcs | 0,2 |
2. | Jaring Udang | 800 Pcs | 0,1 |
3. | Jaring Ikan | 1300 Pcs | 0,5 |
4. | Sungkur | 12 Pcs | 0,1 |
5. | Bubu | 10 Pcs | 0,1 |
6. | Jala | 10 Pcs | 0,05 |
Pariwisata
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Prestasi & Penghargaan
Sebelum Tahun 2008
- Juara II Putri Turnamen Bola Voli Antar Desa
- Juara II Putra Turnamen Sepak Bola Antar Desa
Tahun 2008
- Piagam Penghargaan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Kepada Desa Sabuai sebagai Pengelola Program Terpadu Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2TP2WKSS) Terbaik Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah dalam rangka Peringatan Hari Ibu Ke-80
Tahun 2010
- Juara II Turnamen Sepak Bola Antar Desa dalam rangka Peringatan HUT RI Ke-65
Tahun 2014
- Juara I Lomba Pelaksana Terbaik Gotong Royong Tingkat Kabupaten Kotawaringin Barat
- Terbaik I Pelaksana Gotong Royong Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah
- Piagam Penghargaan Gubernur Kalimantan Tengah sebagai Pelaksana Terbaik I (satu) Gotong Royong Masyarakat Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2015
- Juara II Putra Lomba Bola Voli Antar Desa
- Piagam Penghargaan Bupati Kotawaringin Barat sebagai Desa Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan/Open Defaction Free (ODF)
Tahun 2016
- Juara I Lomba Kelompok UP2K PKK Dalam Rangka Peringatan HKG PKK Ke-44 Tingkat Kabupaten Kotawaringin Barat
- Juara II Lomba Kelompok UP2K PKK Dalam Rangka Peringatan HKG PKK Ke-44 Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2018
- Penghargaan dan Ucapan Terima Kasih KKN Universitas Antakusuma Pangakalan Bun
Tahun 2019
- Juara I (Beguruh FC) Turnamen Futsal Antar Desa Dalam Rangka Peringatan HUT RI Ke-74
- Juara III (Sambu Raya) Turnamen Futsal Antar Desa Dalam Rangka Peringatan HUT RI Ke-74
- Juara I Penyuluhan Kader Uapaya Peningkatan Pendapatan Keluaraga (UP2K) Jambore Kader PKK Tingkat Kabupaten Kotawaringin Barat
- Juara I Lomba Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Tingkat Kabupaten Kotawaringin Barat
- Terbaik I Lomba Kelompok UP2K PKK Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2020
- Juara III Lomba Hatinya PKK Dalam Rangka Tim Penggerak PKK Unggulan Tingkat Kabupaten Kotawaringin Barat
- Juara II Lomba Tertib Administrasi PKK Dalam Rangka Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-48 Tingkat Kabupaten Kotawaringin Barat
- Piagam Penghargaan Komitmen Pemberdayaan Kelembagaan di Desa Terbaik Tingkat Kabupaten Kotawaringin Barat
- Pemenang II Seleksi Pilar-Pilar Sosial Berprestasi Kategori Karang Taruna Tingkat Kabupaten Kotawaringin Barat
Tahun 2021
- Juara III Lomba Dasa Wisma Dalam Rangka Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-49 Tingkat Kabupaten Kotawaringin Barat
- Piagam Penghargaan KPP Pratama Pangkalan Bun Kepada Desa Teladan Pajak di Wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat
Tahun 2022
- Juara I Lomba Yel-Yel Dalam Rangka Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-50 Tingkat Kabupaten Kotawaringin Barat
- Penghargaan Peserta Bulan Bhakti Karang Taruna di Desa Suka Makmur Kotawaringin Lama
- Piagam Penghargaan Peserta Anugerah Desa Wisata Indonesia, Desa Wisata Sebagai Simbol Kebangkitan Ekonomi Nasional
- Juara III Putra Klas E Dewasa Kejuaraan Pencak Silat Bupati Cup Lamandau I Tahun 2022 Se-Kalimantan Tengah
- Juara III Putri Klas E Remaja Kejuaraan Pencak Silat Bupati Cup Lamandau I Tahun 2022 Se-Kalimantan Tengah
Tahun 2023
- Juara Harapan II Lomba PAUD Dalam Rangka Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-51 Tingkat Kabupaten Kotawaringin Barat
- Peringkat III (Kepala Desa Sabuai, TOHHARI) Peserta Terbaik Nasional Anugerah Paralegal Justice Award yang Diselenggarakan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
- Penghargaan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Kantor Wilayah Kalimantan Tengah kepada TOHHARI Kepala Desa Sabuai atas Kontribusi Mewakili Provinsi Kalimantan Tengah sebagai Peserta Audisi Paralegal Justice Award Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Tahun 2023
- Piagam Penghargaan Partisipasi Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kabupaten Kotawaringin Barat
- Piagam Penghargaan Peserta Anugerah Desa Wisata Indonesia, Desa Wisata Sebagai Simbol Kebangkitan Ekonomi Nasional
- Penghargaan Peserta Bulan Bhakti Karang Taruna Ke-2 Kotawaringin Barat
Tahun 2024
- Piagam Penghargaan Peserta Anugerah Desa Wisata Indonesia, Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia
- Piagam Penghargaan Berperan Aktif Dalam Menjaga Keamanan dan Ketertiban di Wilayah Hukum Polsek Kumai, Polres Kotawaringin Barat, dan Polda Kalimantan Tengah
- Juara II Lomba Penyuluhan Kader Galeri Pelangi Dalam Rangka Jambore Kader PKK Ke-4 Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-52
- Piagam Penghargaan Bupati Kotawaringin Barat sebagai Juara I Perlombaan Desa Tingkat Kabupaten Kotawaringin Barat
- Piagam Penghargaan Gubernur Kalimantan Tengah sebagai Juara I Lomba Desa Kategori Regional Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah
- Juara I Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Tahun 2024 Apresiasi dari Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri
- Penghargaan Juara I Lomba Desa Tingkat Nasional di Regional III (Kalimantan-Sulawesi) Tahun 2024
- Piagam Penghargaan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia atas Partisipasi sebagai Juara I Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Nasional di Regional III Tahun 2024
- Piagam Penghargaan Bupati Kotawaringin Barat sebagai Desa Terinovatif Dalam Penanganan Stunting "Jamping Balita (Jalan-Jalan Sweping Balita)"
- Piagam Penghargaan PT. Digital Desa Indonesia atas Partisipasinya sebagai Desa Digital yang telah berhasil melakukan Transformasi Digital pada Administrasi dan Pelayanan Desa
Arsip Dokumentasi
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |