Nâzik al-Malâikah
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Nâzik Shâdiq Ja’far al-Malâikah atau singkatnya Nâzik al-Malâikah (bahasa Arab: نازك الملائكة) lahir di Bagdad 23 Agustus 1923. Ia tumbuh dalam lingkungan yang mencintai ilmu dan sastra. Ibunya bernama Salma Abd al-Razâq, seorang penyair yang memiliki antologi puisi أنشودة المجد (Unsyudah Al-Majad). Bapaknya juga seorang penyair sekaligus guru bahasa dan sastra Arab. Sejak kecil, Nazik sudah mulai menyentuh sastra klasik. Ia menguasai ilmu nahwu, membaca dan mempelajari sumber-sumber warisan bangsa Arab, di bidang bahasa maupun sastra. Dirinya sangat antusias dalam belajar hingga ia membaca buku البيان والتبيين (Bayān wa-al-tabyīn) yang ditulis oleh Al-Jâhizh hanya dalam waktu delapan hari, pada saat kondisi matanya sudah tidak membaik. Dirinya merasa sangat ketakutan ketika ia tidak membaca buku selama delapan jam dalam satu hari[1].
Pendidikan
Nâzik al-Malâikah menempuh pendidikan di Fakultas Tarbiyyah dan lulus pada tahun 1944. Setelah itu, ia melanjutkan ke jenjang Magister di Amerika Serikat dan selesai pada tahun 1950 dengan fokus studi Sastra Bandingan. Sebagai seorang sastrawati, Nâzik al-Malâikah termasuk pembaharu pertama dalam puisi Arab modern dengan memunculkan puisinya الكوليرا (al-Kūlirā) pada tahun 1947. Puisi ini muncul bersamaan dengan puisinya Badr Syâkir as-Sayyâb yang berjudul هل كان حبا (Hal Kāna Hubban). Ke dua puisi tersebut dianggap sebagai pendobrak pertama gerakan pembaharuan dalam puisi Arab modern atau yang lebih dikenal dengan puisi bebas (al syi’r al-hurr)[2].
Nâzik al-Malâikah mempelajari bermacam-macam bahasa, seperti: Inggris, Prancis, Jerman, dan Latin. Pada tahun 1954, untuk kedua kalinya ia datang ke Amerika Serikat untuk menempuh studi doktoralnya sebagai utusan dari Universitas Irak.
Sekembalinya ke Irak pada tahun 1957, ia menjadi dosen bantuan di Fakultas Tarbiyah. Setelah itu, dirinya pindah ke Universitas Basrah. Antara tahun 1959–1960, Nâzik al-Malâikah meninggalkan Irak dan menetap di Beirut. Di tempat ini, ia meluncurkan karya-karya puisi dan kritiknya, kemudian kembali lagi ke Irak untuk mengajar bahasa dan sastra Arab di Universitas Basrah.
Kehidupan Pribadi
Pada tahun 1964, ia menikah dengan Dr. ’Abd al-Hâdî Mahbûbah, rektor Universitas Basrah. Nazik pernah melakukan perjalan ke Kuwait bersama sang suami dan menjadi tenaga pengajar di Universitas Kuwait. Pada tahun 1985, universitas tersebut memberikannya sebuah tanda mata untuk bantuan pengobatannya setelah penyakitnya semakin parah. Dari Kuwait, ia langsung kembali ke Irak kemudian terbang ke Kairo untuk menjalani pengobatan medis karena minimnya obat di Irak sebagai dampak dari blokade Amerika. Setelah itu, ia bersama dengan suami dan anak satu-satunya—Dr. Barâq, akhirnya memutuskan untuk menetap di sana.
Setelah suaminya meninggal pada 2001, Nâzik al-Malâikah hidup tak tentu arah. Meski begitu, ia telah memperoleh beberapa penghargaan atas prestasinya. Puisi terakhir yang ia tulis adalah puisi yang berjudul أنا وحدي (Anā Wahdī) yang merupakan puisi duka atas kepergian sang suami, Dr. Mahbûbah.
Karya-karya
Karya-karya Nâzik al-Malâikah adalah sebagai berikut
Antologi Puisi
1.عاشقة الليل ‘Āsyiqah al-Lail (1947)
2. شظايا ورماد Syazāyā wa Ramād (1949)
3. قرارة الموج Qarārah al-Maujah (1957)
4. شجرة القمر Syajarah al-Qamar (1968)
5. مأساة الحياة وأغنية للانسان Ma’sāh al-Hayah wa Ugniyyah li al-Insān (1970)
6. للصلاة والثورة Li al-Salāh wa as-Saurah (1978)
7. ديوان نازك الملائكة Dīwān Nāzik al-Malā`ikah
Kritik Sastra
1. قضايا الشعر المعاصر (1962) 2. الأدب والغزو الفكري 3. محاضرات في شعر علي محمود طه
Studi Ilmiah
1. التجزيئية فى المجتمع العربي
2. سيكولوجيا الشعر Sīkūlūjiyā al-Syi’r (1979)
Referensi
- ^ Atho'illah, Ahmad (2007). Leksikon Sastrawan Arab Modern: Biografi & Karyanya. Yogyakarta: Al-Mu'allaqat Centre. hlm. 172. ISBN 9799835968.
- ^ Atho'illah, Ahmad (2009). "NĀZIK AL-MALĀ`IKAH: Sepintas Biografi dan Pemikirannya tentang Puisi Bebas (Studi Tokoh Sastra Arab)". Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra. 8 (1): 95–110.