Kajian Bizantium

Revisi sejak 18 November 2024 13.27 oleh Mengedit (bicara | kontrib) (Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kajian Byzantium merupakan cabang interdisipliner ilmu humaniora yang membahas sejarah, budaya, demografi, pakaian, agama/teologi, seni, sastra/epigrafi, musik, ilmu pengetahuan, ekonomi, koin, dan politik Kekaisaran Romawi Timur. Pendiri disiplin ini di Jerman dianggap sebagai ahli filologi Hieronymus Wolf (1516–1580), seorang Humanis Renaisans. Ia memberikan nama "Byzantium" kepada Kekaisaran Romawi Timur yang terus berlanjut setelah Kekaisaran Romawi Barat runtuh pada tahun 476 M. Sekitar 100 tahun setelah penaklukan terakhir Konstantinopel oleh Kesultanan Utsmaniyah, Wolf mulai mengumpulkan, menyunting, dan menerjemahkan tulisan filsuf Byzantium. Humanis abad ke-16 lainnya memperkenalkan studi Byzantium ke Belanda dan Italia. Subjek ini juga dapat disebut sebagai Byzantinologi atau Byzantologi, meskipun istilah-istilah ini biasanya ditemukan dalam terjemahan bahasa Inggris dari sumber asli non-Bahasa Inggris. Seorang sarjana studi Byzantium menyebutnya sebagai Byzantinist.

Kesusastraan

sunting

Pranala luar

sunting