Felix K. Nesi
Malam Anugerah Sayembara Novel DKJ 2018[1] di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada Selasa, 5 Desember 2018 mengumumkan Felix K. Nesi meraih juara pertama melalui karyanya yang berjudul Orang-orang Oetimu.
Novel Orang-orang Oetimu [2]mengangkat kisah tentang Suku Jawan di Nusa Tenggara Timur, dengan latar yang terinspirasi dari tradisi Timor Leste, cerita rakyat, serta sejarah lokal Nusa Tenggara Timur. Karya tersebut dinilai oleh dewan juri sebagai yang terbaik di antara ratusan naskah yang dikirimkan dalam kompetisi tahun itu.
“Penokohan digarap dengan matang, riwayat hidup tiap tokoh dibeberkan secara memadai dan melebar menyentuh berbagai peristiwa sejarah di Indonesia yang menimpa mereka, berikut efeknya pada kehidupan para tokoh, secara individual maupun komunal,” tulis dewan juri dalam siaran pers DKJ, Selasa (5/12).[3]
Felix K Nesi pernah ditahan di Polsek Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat malam, 3 Juli 2020[4]. Penahanan tersebut dilakukan setelah ia dilaporkan oleh komunitas Pastoran SMK Bitauni atas dugaan perusakan, termasuk memecahkan kaca jendela dan merusak beberapa kursi plastik di sekolah tersebut.
Dalam unggahan di media sosial, Felix mengungkapkan bahwa tindakannya dilatarbelakangi rasa kecewa terhadap sekolah tersebut, yang masih memberikan tempat kepada seorang pastor yang diduga memiliki riwayat perilaku tidak pantas terhadap perempuan, untuk tetap mengajar di sana.
- ^ Fatwa, Agung Muhammad. "Felix K Nesi Dinobatkan Juara Sayembera Novel DKJ 2018". Validnews.id.
- ^ ""Orang-orang Oetimu" Karya Felix K Nesi Pemenang Sayembara Novel DKJ 2018".
- ^ "Pertanggungjawaban Dewan Juri Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2018".
- ^ "Penahanan Felix K Nesi dan Gunung Es Kasus Kekerasan Seksual di Gereja Indonesia". Asumsi.