Arsitektur Lambda
Arsitektur merupakan bagian dari kebudayaan manusia yang terkait dengan berbagai aspek kehidupan, seperti seni, teknik, pengaturan ruang, geografi, dan sejarah. Oleh karena itu, pengertian dan batasan tentang arsitektur bisa berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang yang digunakan.[1]
Arsitektur Lambda adalah cara untuk mengolah data dalam jumlah besar dengan menggunakan dua metode, yaitu pemrosesan batch (kelompok data) dan pemrosesan stream (aliran data). Pendekatan ini bertujuan untuk menyeimbangkan kecepatan, kapasitas, dan ketahanan sistem. Pemrosesan batch digunakan untuk memberikan gambaran data yang lengkap dan akurat, sementara pemrosesan stream digunakan untuk menangani data secara langsung dan real-time. Kedua hasil ini kemudian digabungkan sebelum ditampilkan. Arsitektur Lambda berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah data besar, kebutuhan analisis waktu nyata, dan usaha untuk mengurangi waktu pemrosesan.
Pengoptimalan arsitektur lambda
Untuk mengoptimalkan data dan meningkatkan efisiensi kueri, berbagai teknik seperti rollup dan agregasi diterapkan pada data mentah. Selain itu, teknik estimasi digunakan untuk mengurangi biaya komputasi. Meskipun terkadang diperlukan komputasi ulang yang mahal untuk memastikan toleransi kesalahan, algoritme tambahan dapat ditambahkan secara selektif untuk meningkatkan efisiensi. Teknik-teknik seperti komputasi parsial dan pengelolaan sumber daya yang lebih baik dapat membantu mengurangi waktu proses.
Referensi
- ^ Gunawan, D. Enjelina K.; Prijadi, Rachmat (2011-05-01). "REAKTUALISASI RAGAM ART DECO DALAM ARSITEKTUR KONTEMPORER". MEDIA MATRASAIN (dalam bahasa Inggris). 8 (1). doi:10.35793/matrasain.v8i1.315. ISSN 2723-1720.