Taman Eden 100 adalah sebuah kawasan wisata alam yang dikelola oleh Bapak Marandus Sirait, terletak di Desa Sionggang Utara, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Dengan luas sekitar 40 hektar, taman ini dinamakan Taman Eden 100 karena di dalamnya terdapat lebih dari 100 jenis tanaman endemik, seperti andaliman, tahultahul, antarasa, mangga, durian, dan lain-lain. Taman ini berfokus pada pelestarian flora khas daerah. Selain itu, objek wisata alam seperti air terjun, Gua Kelelawar, dan Bukit Manja menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung[1].

Salah satu tanaman andalan yang dibudidayakan di Taman Eden 100 adalah andaliman, rempah khas yang sering digunakan dalam masakan tradisional Batak, seperti arsik, naniura, sangsang, panggang, sambal tuktuk, dan napinadar. Rasa khas andaliman yang memberikan sensasi pedas di lidah menjadi salah satu daya tarik kuliner Batak. Selain andaliman, taman ini juga membudidayakan anggrek hutan khas Toba, yang tak kalah memukau dari anggrek-anggrek dari luar wilayah.

Taman Eden 100 terletak di dataran tinggi, dengan ketinggian sekitar 1760 hingga 2150 meter di atas permukaan laut, yang memberikan udara sejuk bagi pengunjung. Suasana sejuk dan asri membuat para wisatawan betah berlama-lama di tempat ini. Air bersih dan sejuk yang mengalir dari sumber alam sering dimanfaatkan oleh pengunjung untuk mandi, memberikan kesegaran alami yang sangat menyenangkan[2].

Referensi

  1. ^ Nasution, Askolani; Siregar, Tikwan Raya; Hutasuhut, Anharuddin; Hamdani, Nasrul; Sinulingga, Jekmen; Rehulina, Eka Dalanta; Sekali, Mehamat Karo; Herlina, Herlina; Padang, Melisa (2021). Sibrani, Robert, ed. Ensiklopedia kebudayaan Kawasan Danau Toba. Banda Aceh: Balai Pelestarian dan Nilai Budaya Aceh. ISBN 978-623-6107-05-8. 
  2. ^ Chairunnisa, Ninis (2021-02-26). "Taman Eden 100, Wisata Edukasi Alam di Danau Toba". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-10-18.