Perang Makassar

Revisi sejak 23 November 2024 21.23 oleh Gixyu (bicara | kontrib)

Perang Makassar (1666–1669) adalah konflik antara Kesultanan Gowa di Makassar, Sulawesi Selatan, dan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang didukung oleh sekutu lokal seperti Kesultanan Bone.

Perang Makassar
Tanggal1666-1667
LokasiSulawesi Selatan
Hasil
  • Kemenangan VOC
Perubahan
wilayah
Kesultanan Gowa kehilangan wilayah Sumbawa, Buton, dan negeri di sekitar Celebes (Sulawesi)
Pihak terlibat
Kesultanan Gowa
Kesultanan Luwu
Kesultanan Tallo
VOC
Kesultanan Bone
Tokoh dan pemimpin
Hasanuddin Cornelis Speelman
Arung Palakka
Pasukan
10.000-20.000 6.000-7.000

Latar Belakang

Jauh sebelum pecahnya perang Makassar pada tahun 1666, kedatangan VOC (Vereenigde OostIndische Compagnie) sebagai perserikatan dagang Belanda di jazirah Sulawesi Selatan tidak lain bertujuan memonopoli perdagangan. Hal ini melihat Makassar sebagai kota pelabuhan yang sangat ramai dan strategis dalam jalur perdagangan dunia. Keinginan VOC untuk melakukan pelayaran dan perdagangan di Sulawesi Selatan jelas mendapat penolakan dari Gowa sebagai kerajaan besar yang berkuasa saat itu. Lambat laun, muncul ketegangan antara Kerajaan Gowa dengan Kompeni dan kian memburuk. VOC selalu mencoba upaya diplomasi terhadap Kerajaan Gowa. Penolakan Gowa terhadap upaya diplomasi ini menunjukkan rasa percaya diri Kerajaan Gowa sebagai satu kekuatan yang harus diperhitungkan VOC. Upaya diplomasi tidak dindahkan, VOC mulai melakukan penyerangan kecil pada tahun 1653 dengan mengepung pelabuhan Makassar, namun pasukan Kerajaan Gowa mampu mendobrak kekuatan pasukan VOC.

Lihat juga

Referensi

  • Fadli. Hegemoni kerajaan Gowa dan Perang Makassar. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, Desember 2022
  • Hariuddin. Andi wandi. Islamisasi Kerajaan Gowa Pada Abad Ke XVI-XVII. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Parepare. 2019.
  • Harkantiningsih, Naniek. pengaruh kolonial di nusantara. Vol. 23 no. 1. mei 2014.
  • Mappangara, S. (2012). Ensiklopedia Tokoh dan Peristiwa Sejarah Sulawesi Selatan. Makassar: Bidang Sejarah dan Purbakala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan.
  • Mattulada. (1982). Menyusuri Jejak Kehadiran Makassar dalam Sejarah (1510- 1700). Makassar: Bhakti Baru Berita Utama.
  • Mattulada. (2015). Latoa; Antropologi Politik Orang Bugis. Yogyakarta: Ombak.
  • MD, S. (1985). Sultan Hasanuddin Menentang VOC. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.