Gastritis atrofi

Revisi sejak 25 November 2024 01.37 oleh Saskia Ratry Arsiwie (bicara | kontrib) (Membuat pembahasan baru mengenai Gastritis atrofi, menambahkan dua sub judul, dan memasukkan referensi serta gambar)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Gastritis atrofi adalah kondisi medis yang terjadi ketika lapisan pelindung lambung (mukosa) menjadi tipis dan rusak akibat peradangan kronis.[1] Kondisi ini dapat mengurangi jumlah sel penghasil asam lambung dan enzim pencernaan, yang berfungsi untuk mencerna makanan. Salah satu dampak serius dari gastritis atrofi adalah berkurangnya kemampuan lambung untuk menyerap vitamin B12, yang dapat mengarah pada anemia megaloblastik.[2] Selain itu, pada beberapa kasus, gastritis atrofi dapat meningkatkan risiko kanker lambung, meskipun ini lebih jarang terjadi.

Gejala gastritis atrofi bervariasi, mulai dari perasaan kembung atau penuh di perut, nyeri perut, mual, hingga gangguan pencernaan.[3] Meskipun beberapa orang dapat mengalami gejala ringan atau bahkan tidak ada gejala sama sekali, diagnosis dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Faktor Pemicu Gastritis Atrofi

 
Mikrograf dari daerah pilorus pada dinding lambung

Ada beberapa faktor yang dapat memicu perkembangan gastritis atrofi:

  1. Infeksi Helicobacter pylori (H. pylori):[4] Bakteri ini merupakan penyebab utama gastritis atrofi. Infeksi kronis oleh H. pylori menyebabkan peradangan yang berlangsung lama di lapisan lambung, yang pada akhirnya mengarah pada kerusakan mukosa dan hilangnya sel-sel parietal. H. pylori juga berkontribusi terhadap perubahan dalam produksi asam lambung.
  2. Penyakit Autoimun: Pada beberapa individu, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam lambung, termasuk sel parietal yang memproduksi asam. Ini menyebabkan penurunan jumlah sel parietal dan penurunan produksi asam lambung, yang pada gilirannya menyebabkan gastritis atrofi.[5]
  3. Penggunaan Obat-obatan: Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dalam jangka panjang dapat merusak mukosa lambung dan memicu perkembangan gastritis atrofi. Obat-obat ini dapat mengganggu produksi pelindung lapisan mukosa lambung, memperburuk peradangan dan kerusakan jaringan.

Referensi

  1. ^ "Gastritis Atrofik: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan". Hello Sehat. 2023-01-30. Diakses tanggal 2024-11-25. 
  2. ^ kirti (2022-04-12). "Patofisiologi Gastritis". Alomedika. Diakses tanggal 2024-11-25. 
  3. ^ "Gastritis". Alodokter. 2014-08-22. Diakses tanggal 2024-11-25. 
  4. ^ "Gastritis Atrofi Adalah? - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati". HonestDocs. Diakses tanggal 2024-11-25. 
  5. ^ "Autoimmune Metaplastic Atrophic Gastritis - Autoimmune Metaplastic Atrophic Gastritis". Merck Manual Professional Edition (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-11-25.