Karangsari, Bulakamba, Brebes

desa di Kecamatan Bulakamba, Brebes
Revisi sejak 25 November 2024 11.14 oleh Dayrintik (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Karangsari adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Desa Karangsari berada kurang lebih 3 km arah barat dari pusat pemerintahan kecamatan Bulakamba. Wilayah desa ini hampir meliputi persawahan yang luas.

Karangsari
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenBrebes
KecamatanBulakamba
Kode pos
52253
Kode Kemendagri33.29.14.2011 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 6°53′6″S 108°56′10″E / 6.88500°S 108.93611°E / -6.88500; 108.93611


Batas wilayah

sunting

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Desa Grinting
Timur Desa Bulusari
Selatan Desa Rancawuluh
Barat Desa Kluwut

Pembagian wilayah

sunting
  1. Dusun Beskal
  2. Dusun Karangsari

Khas Desa Karangsari

sunting

Adalah Desa Karangsari khususnya di RW 02 sebagai pengrajin batu bata merah. Ulet dan giat bekerja merupakan sifat dasar para pengrajin batu bata. Meski menggunakan teknologi yang sederhana, kualitas batu bata merah Desa Karangsari cukup baik. Terbukti Desa Kluwut dan beberapa desa lainnya sebagai pelanggan tetap produksi batu bata merah Desa Karangsari khususnya di wilayah RW 02. Harga yang ditawarkan oleh para pengrajin bervariatif tergantung kualitas batu bata. Kebiasaan memproduksi batu bata merah ini sudah dilakukan turun temurun dan berlangsung sudah lama. Bahkan sudah banyak generasi yang meneruskan usaha ini. Proses produksinya sendiri dilakukan selama musim kemarau atau bertepatan pascapanen tanaman padi setiap tahunnya.

Organisasi Kepemudaan

sunting

Desa Karangsari terdiri dari 4(empat) RW. Masing-masing RW dibawahi oleh seorang Ketua RW. Bapak Karga merupakan Ketua RW 02 sekaligus sesepuh warga RW 02. Melihat perkembangan organisasi kepemudaannya, wilayah RW 02 adalah yang aktif. Terbukti beberapa kali mengadakan Rapat Pengurus Musholla Nurul Iman yang hampir direspon positif oleh warga khususnya para pemuda RW 02. Selain itu juga kegiatan peringatan keagamaan sudah beberapa kali terselenggara walau dengan keterbatasan dana. Namun, dengan semangat gotong royong akhirnya terlaksana.