Bank Digital BCA

perusahaan asal Indonesia
Revisi sejak 25 November 2024 23.46 oleh Ardfeb (bicara | kontrib) (Update info)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

PT Bank Digital BCA adalah anak usaha dari Bank Central Asia yang bergerak di bidang perbankan digital.[2][1]

PT Bank Digital BCA
Sebelumnya
PT Bank Rakjat Parahyangan (1965-1982)
PT Bank Pasar Rakyat Parahyangan (1982-1990)
PT Bank Royal Indonesia (1990-2019)
Perseroan terbatas
IndustriJasa keuangan
Didirikan25 Oktober 1965; 59 tahun lalu (1965-10-25)
Kantor pusatJakarta Pusat, DKI Jakarta
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Lanny Budiati[1]
(Direktur Utama)
Theresia Endang Ratnawati[1]
(Komisaris Utama)
Produk
Merekblu
PendapatanKenaikan Rp 635,333 miliar (2023)[2]
Kenaikan Rp 21,422 miliar (2023)[2]
Kenaikan Rp 46,906 miliar (2023)[2]
Total asetKenaikan Rp 13,507 triliun (2023)[2]
Total ekuitasKenaikan Rp 4,025 triliun (2023)[2]
PemilikPT Bank Central Asia Tbk
Karyawan
Kenaikan 373 (2023)[2]
Situs webwww.bcadigital.co.id

Sejarah

sunting
 
Logo lama

Bank ini memulai sejarahnya di Ciparay, Bandung pada bulan Oktober 1965 sebagai sebuah bank perkreditan rakyat dengan nama PT Bank Rakjat Parahyangan. Pada bulan Agustus 1982, bank ini mengubah namanya menjadi PT Bank Pasar Rakyat Parahyangan. Pada bulan Januari 1990, bank ini kembali mengubah namanya menjadi PT Bank Royal Indonesia.[2][1]

Pada bulan Oktober 1990, status dari bank ini diubah menjadi bank umum non-devisa dengan modal dasar sebesar Rp 50 miliar.[3] Hingga awal tahun 2019, bank ini fokus menyalurkan kredit untuk UMKM dengan modal inti sebesar Rp 319,7 miliar, aset sebesar Rp 805 miliar, dan 7 kantor cabang.[4] Pada akhir tahun 2019, Bank Central Asia (BCA) resmi mengakuisisi bank ini dengan harga Rp 988 miliar.[5] BCA pun berencana menyuntikkan modal sebesar Rp 700 miliar ke bank ini.[6]

Sebagai bagian dari rencana BCA untuk mengubah bank ini menjadi perbankan digital, bank ini kemudian mengalihkan kredit lancar dan dana pihak ketiga yang diperoleh sebelum diakuisisi oleh BCA sejumlah masing-masing Rp 558 miliar dan Rp 617 miliar ke BCA dan/atau BCA Syariah.[7] Pada bulan Mei 2020, bank ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang.[8] Setahun kemudian, bank ini meluncurkan aplikasi mobile banking dengan nama blu by BCA.[9] Pada tahun 2023, bank ini bekerja sama dengan Indodana untuk menyalurkan pinjaman.[10]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d "Sekilas Perusahaan". PT Bank Digital BCA. Diakses tanggal 20 Oktober 2024. 
  2. ^ a b c d e f g h "Laporan Tahunan 2023" (PDF). PT Bank Digital BCA. Diakses tanggal 20 Oktober 2024. 
  3. ^ Informasi, Volume 12,Masalah 145-150
  4. ^ Ini Profil Bank Royal
  5. ^ Sidik, Syahrizal (5 November 2019). "Sah! BCA Rampungkan Akuisisi Bank Royal Rp 988 M". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 26 November 2024. 
  6. ^ BCA Suntik Bank Royal Rp700 M Demi Fokus ke Segmen Digital
  7. ^ Laporan Tahunan 2019 Bank Royal
  8. ^ Sidik, Syahrizal (27 Mei 2020). "BCA Resmi Ganti Nama Bank Royal Jadi Bank Digital BCA". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 26 November 2024. 
  9. ^ Cicilia, Maria (30 Juni 2021). "Blu, bank digital BCA sasar kalangan "digital savvy"". LKBN Antara. Diakses tanggal 26 November 2024. 
  10. ^ Victoria, Agatha Olivia (10 Mei 2023). "BCA Digital gandeng aplikasi Indodana salurkan pinjaman dana tunai". LKBN Antara. Diakses tanggal 26 November 2024. 

Pranala luar

sunting