Stasiun Pasuruan

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Pasuruan (PS) adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Trajeng, Panggungrejo, Pasuruan; termasuk dalam pengelolaan Daerah Operasi IX Jember dan KAI Commuter Wilayah VIII Surabaya; terletak pada ketinggian +3 meter dengan jarak dan 62 km arah tenggara dari Surabaya Kota. Stasiun ini merupakan stasiun aktif yang letaknya paling barat dan memiliki ketinggian terendah di Daop IX.

Stasiun Pasuruan
PB06 SP18

Tampak depan Stasiun Pasuruan dengan papan KAI yang baru, 2024
Lokasi
Koordinat7°38′26″S 112°54′50″E / 7.64056°S 112.91389°E / -7.64056; 112.91389
Ketinggian+3 m
Operator
Letak
Jumlah peron2 peron sisi cukup tinggi
Jumlah jalur4 (jalur 2: sepur lurus) dan 1 sepur badug
LayananLintas utara Jawa: Pandalungan dan Blambangan Ekspres

Lintas selatan Jawa: Sri Tanjung, Logawa, Wijayakusuma, dan Ranggajati
Lintas timur Jawa: Mutiara Timur, Probowangi, dan Tawang Alun

Lokal: Commuter Line Supas
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Gaya arsitektur
  • Indische
  • Art Nouveau
  • Neoklasik
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiII[2]
Sejarah
Dibuka16 Mei 1878; 146 tahun lalu (1878-05-16)
Nama sebelumnyaStation Pasoeroean
Perusahaan awalStaatsspoorwegen Oosterlijnen
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Layanan aglomerasi Stasiun berikutnya
Bangil Probowangi
Surabaya Gubeng–Ketapang, p.p.
Probolinggo
menuju Ketapang
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Bangil Commuter Line Supas Terminus
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Pusat informasi Musala Toilet Ruang menyusui Isi baterai Area merokok 
Tipe persinyalanMekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis[3]
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Kota Pasuruan
KategoriBangunan
Tanggal SK2020
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun ini menjadi stasiun terminus perjalanan Commuter Line Supas. Semua kereta api penumpang yang melintasi jalur utara Jawa segmen BangilJember berhenti di stasiun ini.

Ke arah barat stasiun ini, sebelum Stasiun Bangil, terdapat Stasiun Kraton—stasiun paling barat di Daop IX—yang sudah tidak aktif karena letaknya yang kurang strategis dan jarak yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun Pasuruan.

Sejarah

 
Citra foto udara Stasiun Pasuruan tahun 1947 beserta stasiun milik trem PsSM (dari arah barat)

Stasiun Pasuruan merupakan salah satu stasiun kereta api tertua di Jawa Timur, diresmikan oleh Staatsspoorwegen sebagai perusahaan kereta api negara milik pemerintah kolonial Hindia Belanda pada 16 Mei 1878 sebagai titik akhir salah satu pembangunan jalur kereta api pertamanya di lintas Surabaya–Pasuruan.[4] Stasiun ini dibangun tak jauh dari Jalan Raya Pos (kini Jalan Soekarno-Hatta) dan dihubungkan dengan Jalan Stasiun yang bersebelahan dengan Pasar Besar Kota Pasuruan.

Dahulu, stasiun ini terhubung dengan jalur trem uap milik Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (PsSM) yang bercabang dari jalur 1 sebelah timur melewati Jalan Stasiun Barat belakang pasar besar dan area depan stasiun yang kemudian terhubung dengan stasiun kecil milik perusahaan trem uap swasta tersebut (sekitar 30-40 meter sebelah barat stasiun utama) menuju Sengon melewati Pecinan (Jalan Niaga)—kini telah dinonaktifkan. Selain itu, terdapat bekas jalur kereta api menuju Wonorejo dan Winongan yang juga dikelola oleh PsSM.

Bangunan dan tata letak

Stasiun Pasuruan adalah stasiun berperon sisi yang memiliki empat jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus ditambah satu sepur badug menuju gudang yang terletak di timur stasiun.

Sepur badug
Jalur 4 Sepur belok (jarang digunakan)
Jalur 3 Sepur belok
(Bangil) SP Commuter Line Supas, dari dan tujuan Surabaya Kota
Jalur 2 Sepur lurus
  Pemberhentian kereta api antarkota
(Bangil) SP Commuter Line Supas, dari dan tujuan Surabaya Kota
Peron pulau
Jalur 1   Pemberhentian kereta api antarkota
(Bangil) SP Commuter Line Supas, dari dan tujuan Surabaya Kota
Peron sisi
G Bangunan utama stasiun
Peron Stasiun Pasuruan—tampak papan nama stasiun terbaru versi 2017 (2019)
Tampak samping Stasiun Pasuruan, 2019

Bangunan stasiun ini terakhir direnovasi total pada 2014, antara lain dengan mengubah warna cat bangunan menjadi sesuai dengan warna korporat KAI, pengubahan warna kusen pintu menjadi warna kayu alami yang dipernis, penggantian lantai peron dan plafon atap tritisan, kanopi stasiun, dan gudang yang saat itu disewa oleh Herona Express.[5]

Gaya bangunan stasiun ini masih menggunakan gaya perpaduan antara Indische dan Art Nouveau, yang sudah diterapkan sejak pertama kali stasiun dibangun. Bangunan stasiun ini didominasi dengan bentuk ruang persegi panjang pada bagian hall utama stasiun, persegi pada bagian sayap kiri kanan, dan segi enam pada ruang PPKA. Pintu-pintu stasiun didominasi jenis pintu tinggi (skala monumental), dan sedikit skala manusia yang dipadukan dengan ornamen geometris, sulur-suluran, dan garis-garis, serta menggunakan jendela krepyak.[6]

Pada tahun 2020, bangunan stasiun ini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kota Pasuruan, bersama dengan sebelas bangunan cagar budaya lainnya yang terletak di kota tersebut. Sampai tahun 2023, Pemerintah Kota Pasuruan telah mencatatkan 16 bangunan kolonial di Kota Pasuruan sebagai cagar budaya.[7]

Layanan kereta api

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per 1 November 2024.

Antarkota

Lintas utara Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Pandalungan Eksekutif Gambir Jember Via Semarang TawangSurabaya Pasarturi
Campuran
Blambangan Ekspres Eksekutif Pasar Senen Ketapang Via Semarang TawangSurabaya Pasarturi
Ekonomi
Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Campuran
Wijayakusuma Eksekutif Cilacap Ketapang Via YogyakartaSurabaya Gubeng
Ekonomi Premium
Ranggajati Eksekutif Cirebon Jember Via PurwokertoSurabaya Gubeng
Ekonomi
Ekonomi
Sri Tanjung Ekonomi Lempuyangan Ketapang Via Surabaya KotaJember
Logawa Purwokerto Jember Via LempuyanganSurabaya Gubeng
Lintas timur Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Kelas campuran
Mutiara Timur Eksekutif Surabaya Pasarturi Ketapang Perjalanan ke Surabaya pada jadwal malam, sedangkan sebaliknya pada jadwal siang.
Bisnis
Kelas ekonomi
Tawang Alun Ekonomi Malang Kotalama Ketapang Via BangilJember
PB Probowangi Surabaya Gubeng
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
SP Supas Pasuruan Surabaya Kota

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ Staatsspoorwegen (1925). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Ned. Indië. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  5. ^ Heritage KAI (2014). "Pemugaran Stasiun Pasuruan 2014". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-10. Diakses tanggal 2024-09-08. 
  6. ^ Sudikno & Maharani, hlm. 18-19.
  7. ^ Firmani, F. (2024-01-12). "Sudah Ada 16, Dewan Minta Kembangkan Cagar Budaya di Kota Pasuruan". Radar Bromo. Diakses tanggal 2024-09-13. 

Daftar pustaka

Pranala luar

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Kraton
menuju Bangil
Bangil–Kalisat Rejoso
menuju Kalisat
Terminus Pasuruan–Warungdowo–Winongan Pasuruan Pecinan
menuju Winongan