Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang

Revisi sejak 28 November 2024 02.24 oleh Mita Yuwono (bicara | kontrib) (penambahan section 'referensi')

Aloon-aloon Masjid Agung Semarang merupakan ruang publik terbuka yang berada di kawasan kota lama Semarang.

Aloon-aloon Masjid Agung Semarang
Nama lainAlun-alun Lama Semarang
Dibuka2022
Perusahaan
ArsitekUnitri Citra, Pandega Desain Weharima (PDW), Duta Cipta
PemilikPemerintah Kota Semarang
PerencanaPusat Studi Urban Desain (PSUD)

Setelah sempat beralih fungsi menjadi pasar selama 40-an tahun, Aloon-aloon Masjid Agung Semarang kembali dibuka untuk umum.[1] Revitalisasi ini beriiringan dengan pemugaran cagar budaya bangunan Pasar Johar pada tahun 2022.[2]

Sejarah

 
Alun-alun lama Semarang dilewati trem (sekitar tahun 1870 - 1910).

Catatan sejarah menunjukkan keberadaan alun-alun sudah ada pada abad ke-17[3]. Alun-alun dikelilingi oleh kantor Bupati (Paseban Kanjengan), pusat administrasi Hindia Belanda, pusat kegiatan keagamaanMasjid Kauman, kawasan pemukiman (Kampung Kauman, Pecinan), Pasar Johar, dan pusat kegiatan sosial ekonomi lainnya, seperti penjara, rumah sakit, dan fasilitas militer. Alun-alun sebagai bagian dari tata kota banyak ditemukan di berbagai pusat kota di Jawa.

Perkembangan alun-alun ini tidak lepas dari perkembangan Pasar Johar sebagai pasar sentral kota Semarang. Pasar Johar sudah ada sejak abad ke-18 dibatasi oleh deretan pohon Johar di sisi timur alun-alun. Pada 1930-an, bangunan pasar dibangun dan menjadi salah satu cagar budaya kota Semarang. Lambat laun, karena meningkatnya kegiatan perekonomian kota, alun-alun lama beralih fungsi menjadi Pasar Yaik pada tahun 1960-an. Hal ini mendorong Soekarno memindahkan alun-alun Semarang ke Lapangan Simpang Lima.[4][5] Akibat meningkatnya kegiatan ekonomi pasar, perlahan kualitas lingkungan sekitar Pasar Johar mulai menurun, termasuk kerusakan pada bangunan Pasar Johar itu sendiri. Pada Mei 2015, kebakaran menyebabkan kerusakan pada bangunan utama Pasar Johar dan pasar-pasar lain di sekitarnya.[6][7]

Penataan Kawasan dan Bangunan

Karena nilai historisnya dan mengembalikan fungsi ruang publik terbuka di kota Semarang, fungsi alun-alun pun dikembalikan selain pemugaran bangunan cagar budaya Pasar Johar, dan penataan kawasan Pasar Kanjengan, dan Masjid Agung Semarang. Pada bangunan alun-alun, terdapat kios dan parkir yang berada di lantai basement untuk mengakomodasi fungsi pasar yang sudah berkembang.

Sejak terbuka untuk umum, Aloon-aloon Masjid Agung Semarang dimanfaatkan warga untuk kegiatan rekreasi, keagamaan, serta kegiatan sosial lainnya.[8][9]

Revitalisasi Pasar Johar dan Aloon-aloon Masjid Agung Semarang mendapatkan penghargaan Merit Award: Singapore Institutes of Planner (SIP) Awards 2017[10] dan IAI Awards 2024[11].

Referensi

  1. ^ "Alun-Alun Johar Semarang Sudah Dibuka bagi Masyarakat Umum". Pemerintah Kota Semarang. 2022-01-12. 
  2. ^ Utami, Kristi (2022-01-05). "Usai Revitalisasi akibat Kebakaran, Pasar Johar Semarang Diresmikan Presiden Jokowi". Kompas.id. 
  3. ^ "Kaart van Samarang". oldmapsonline.org. 
  4. ^ Susanto, Budi (2023-01-04). "Simpang Lima Semarang Dibangun 58 Tahun Lalu, Berawal dari Kekesalan Soekarno dan Ulama". Tribunmuria.com. 
  5. ^ "Sejarah dan Lokasi 2 Alun-alun di Kota Semarang". detik.com. 2022-07-08. 
  6. ^ Rachmawati (2022-02-04). "Terbakar, Ini Sejarah Panjang Pasar Johar Semarang, Ada sejak 1860". kompas.com. 
  7. ^ Ige, Edhi Prayitno (2015-05-11). "7 Fakta Kebakaran Pasar Johar Semarang". Liputan6.com. 
  8. ^ Iman, Afzal Nur (2022-07-16). "Festival Kuliner Kauman Diresmikan, Destinasi Baru Wisata di Semarang". Detik.com. 
  9. ^ Cahya, Cun (2023-03-12). "Ribuan Warga Padati Dugderan di Aloon-aloon Masjid Agung Semarang". Suaramerdeka.com. 
  10. ^ Nurdin, Nazar (2021-09-21). "Lagi, Wali Kota Semarang Sabet Penghargaan Internasional!". Kompas.com. 
  11. ^ "Selamat Atas Penghargaan Utama IAI Awards 2024 kepada rekan-rekan sejawat Arsitek dalam 8 kategori karya". 2024-11-04.