Kauman, Semarang Tengah, Semarang

kelurahan di Kota Semarang, Jawa Tengah
Revisi sejak 28 November 2024 02.29 oleh Mita Yuwono (bicara | kontrib) (penambahan link)

Kauman adalah kelurahan di Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.[2][3]

Kauman
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KotaSemarang
KecamatanSemarang Tengah
Kodepos
50139
Kode Kemendagri33.74.01.1010 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3374130009 Edit nilai pada Wikidata
Luas0,24 km2 (0,093 sq mi) [1]
Jumlah penduduk2.312 jiwa (2023) [1]
Kepadatan9.835,61/km2 (25.474,1/sq mi) [1]
Jumlah KK895 [1]
Situs webkauman.semarangkota.go.id
Peta
Peta
Peta
Peta
Koordinat:

Dahulunya, Kauman memiliki sebuah lapangan yang difungsikan pada zaman kolonial sebagai Alun-Alun lama kota Semarang. Pada akhir tahun 1960-an alun-alun ini berubah menjadi Pasar Yaik. Namun, pada 2022, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengembalikan kawasan tersebut ke fungsi awalnya sebagai ruang publik terbuka dengan nama Aloon-aloon Masjid Agung Semarang.[4]

Pengembalian Aloon-aloon Masjid Agung Semarang merupakan bagian dari pemugaran bangunan cagar budaya Pasar Johar yang terbakar pada tahun 2015[5].

Sejarah

Kauman atau kampung Kauman secara legendaris merupakan kaum yang dihuni oleh masyarakat Jawa yang lebih cenderung religi beragama Islam. Disebutkan dalam beberapa buku, kauman berasal dari kata qaaimuddin yang memiliki arti orang-orang yang menegakkan agama Islam. Dikarenakan lidah orang Jawa sulit mengucapkan kata tersebut, maka pengucapannya berubah menjadi "kaum". Di suatu tempat, para kaum berdiam di sana yang kemudian memunculkan istilah Pakauman atau lebih dikenal Kauman untuk menyebut tempat itu. Kauman sering disematkan pada kota-kota lama yang bernafaskan Islam dalam berbagai literasi sejarah Jawa. Kauman tidak hanya ada di Semarang, ternyata di Yogyakarta, Surakarta, dan Demak juga terdapat nama yang serupa. Karena Kauman merupakan ciri khas kebudayaan Jawa yang lebih dekat dengan agama Islam pada era dulunya.

Masjid Wali, bundaran alun-alun, pusat pemerintahan dan pasar tradisional merupakan ciri khas utama Kauman. Kauman sangat berperan penting dalam perkembangan Kota Semarang seperti saat ini karena merupakan pusat peradaban Islam. Penduduk yang padat menjadi poin tersendiri bagi kebudayaan Jawa yang direpresentasikan dalam Kampung Kauman.

Pemerintahan

Daftar lurah

Lurah pertahana saat ini adalah Bapak Imam Sutopo, S.IP. Berikut adalah Daftar Lurah Kauman dari masa ke masa:

No. Nama Periode Ket.
Awal Akhir
1. Arwin Helmy - -
2. Imam Sutopo - pertahana
Catatan:

Catatan kaki

  1. ^ a b c d "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 1 Juni 2023. 
  2. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 1 Juni 2023. 
  3. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 1 Juni 2023. 
  4. ^ Herlambang, Adib Auliawan (4 Februari 2020). Herlambang, Adib Auliawan, ed. "Kembalinya Alun-alun Kota Semarang, Begini Respon Warga". Ayosemarang.com. Diakses tanggal 7 Februari 2021. 
  5. ^ Sinuko, Damar (2017-10-21). "Pemkot Semarang Bangun Kembali Pasar Johar". cnnindonesia.com. 

Bacaan lebih lanjut

Jurnal ilmiah

Pranala luar

Sosial media