Pelita Air
PT Pelita Air Service atau biasa disingkat menjadi PAS, adalah anak usaha dari Pertamina yang bergerak di bidang penerbangan. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki kantor manajemen di Bandar Udara Pondok Cabe dan tiga kantor cabang, yakni di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, dan Bandar Udara Pinang Kampai. Hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini mengoperasikan 15 unit helikopter dan 9 unit pesawat terbang.[3][4]
| |||||||
Didirikan | 24 Januari 1970 | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Penghubung | Jakarta Soekarno–Hatta | ||||||
Anak perusahaan | PT Indopelita Aircraft Services | ||||||
Armada | 12 | ||||||
Tujuan | 9 | ||||||
Perusahaan induk | Pertamina (99,997%) Pertamina Pedeve (0,003%) | ||||||
Kantor pusat | Jakarta Pusat, DKI Jakarta (resmi) Tangerang Selatan, Banten (operasional) | ||||||
Tokoh utama | Mursidi Susastro[1] (Direktur Utama) Hanrozan Haznam[2] (Komisaris Utama) | ||||||
Pendapatan | US$ 52,061 juta (2021)[3] | ||||||
Laba operasi | US$ 2,948 juta (2022)[3] | ||||||
Laba bersih | US$ 2,584 juta (2021)[3] | ||||||
Total aset | US$ 109,625 juta (2021)[3] | ||||||
Total ekuitas | US$ 33,636 juta (2021)[3] | ||||||
Karyawan | 313 (2021)[3] | ||||||
Situs web | http://www.pelita-air.com/ |
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1963 saat Pertamina mendirikan divisi pelayanan transportasi udara yang diberi nama Pertamina Air Service untuk mendukung mobilitas pegawai. Pada tanggal 24 Januari 1970, divisi tersebut resmi dipisah menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama "PT Pelita Air Service". Perusahaan ini pun menyediakan layanan transportasi udara untuk Pertamina maupun untuk perusahaan minyak dan gas lain yang beroperasi di Indonesia dengan sistem sewa. Pada tanggal 24 November 1987, perusahaan ini mendirikan PT Indopelita Aircraft Services (IAS) untuk menyediakan jasa pemeliharaan komponen berputar, seperti turbin, kompresor dan pompa, serta layanan umum dan mekanik lapangan. IAS juga menawarkan sistem kontrol digital untuk memantau kinerja peralatan. Pada tahun 2000, perusahaan ini sempat menyediakan layanan penerbangan berjadwal dengan nama "Pelita AirVenture", tetapi kemudian ditutup pada tahun 2005, karena beratnya kompetisi di sektor penerbangan berjadwal.
Pada tahun 2016, perusahaan ini mulai menyediakan jasa pengangkutan bahan bakar minyak. Pada tahun yang sama, perusahaan ini membentuk Strategic Business Unit (SBU) Bandara untuk mengelola bandara-bandara milik Pertamina. Pada tahun 2019, SBU Bandara mulai mengelola tiga bandara milik Pertamina, yakni Bandar Udara Pondok Cabe, Bandar Udara Pinang Kampai, dan Bandar Udara Warukin. Pada tahun 2020, perusahaan ini mulai menyediakan jasa pengangkutan kargo umum.[5][4] Pada tanggal 28 April 2022, perusahaan ini kembali membuka penerbangan berjadwal, yakni dari Jakarta ke Denpasar dengan menggunakan Airbus A320-214. Dua bulan kemudian, perusahaan ini kembali membuka rute penerbangan berjadwal, yakni dari Jakarta ke Yogyakarta dengan menggunakan jenis pesawat yang sama.
Tujuan penerbangan
Hingga bulan Desember 2023, Pelita Air melayani penerbangan berjadwal ke empat destinasi di Indonesia dari hubnya di Bandara Internasional Soekarno Hatta:
Armada
Berikut daftar armada pesawat terbang milik Pelita Air Service hingga bulan Maret 2023:[13]
Armada | Dalam Layanan | Pesanan | Penumpang | Catatan |
---|---|---|---|---|
Airbus A320-200 | 11 | 54[14] | 180 | Akan menambah armada A320 menjadi 65 unit hingga 2027. |
ATR 42-500 | 1 | — | 48 | Dioperasikan hanya jika disewa.[15] |
ATR 72-500 | 1 | — | 66 | Dioperasikan hanya jika disewa.[15] |
BAe Avro RJ85 | 1 | — | VVIP | Dioperasikan oleh pemerintah Indonesia sebagai pesawat terbang untuk Presiden dan Wakil Presiden. |
Pelita Air Cargo | ||||
ATR 72-500F | 3 | — | Kargo | Diubah menjadi pesawat terbang kargo dan dioperasikan untuk Angkasa Pura Logistics. |
Total | 16 | 55 |
Armada | Registrasi |
---|---|
Airbus A320-200 | PK-PWA, PK-PWC, PK-PWD, PK-PWE, PK-PWF, PK-PWG, PK-PWH, PK-PWI, PK-PWJ, PK-PWK, PK-PWL |
ATR 42-500 | PK-PAX |
ATR 72-500 | PK-PAH |
BAe Avro RJ85 | PK-PJJ |
Cargo | |
ATR 72-500F | PK-PAM, PK-PAT, PK-PAW |
Referensi
- ^ "Dewan Direksi". PT Pelita Air Service. Diakses tanggal 18 Juli 2023.
- ^ "Dewan Komisaris". PT Pelita Air Service. Diakses tanggal 18 Juli 2023.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT Pelita Air Service. Diakses tanggal 18 Juli 2023.
- ^ a b "Tentang Perusahaan". PT Pelita Air Service. Diakses tanggal 14 Desember 2021.
- ^ "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Pelita Air Service. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-12-14. Diakses tanggal 14 Desember 2021.
- ^ "Pelita Air Buka Penerbangan Jakarta-Balikpapan, Terbang Setiap Hari & Hadirkan Kelas Ekonomi Flexi".
- ^ "Pelita Air Bakal Layani Rute Jakarta-Aceh Mulai 3 April 2024". dishub.acehprov.go.id. Diakses tanggal 2024-03-20.
- ^ "Entering The Commercial Segment, Pelita Air Flys First To Bali Today". VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-16.
- ^ "Pelita Air Buka Rute Penerbangan Langsung Kendari–Jakarta Mulai 24 April 2024". SULTRATOP.COM. Diakses tanggal 2024-03-29.
- ^ "Pelita Air Resmi Buka Rute Jakarta-Pontianak, Terbang Setiap Hari". kumparanTRAVEL (via MSN). 2023-07-18. Diakses tanggal 2023-07-18.
- ^ Mediatama, Grahanusa (2022-12-18). "Tambah Rute Baru, Pelita Air Terbang Perdana Jakarta-Surabaya-Jakarta". kontan.co.id. Diakses tanggal 2023-02-11.
- ^ developer, medcom id (2022-06-20). "Pelita Air Layani Penerbangan Rute Bandara Soekarno Hatta-Yogyakarta". medcom.id. Diakses tanggal 2022-07-16.
- ^ "Pelita Air Service Fleet Details and History". www.planespotters.net. Diakses tanggal 2023-02-11.
- ^ "Pelita Air Datangkan 65 Pesawat Hingga 2027". mediaindonesia. Diakses tanggal 2022-10-20.
- ^ a b "Our Fleet". corporate.pelita-air.com. Diakses tanggal 2023-02-11.
- ^ "Please verify your request | Planespotters.net". www.planespotters.net. Diakses tanggal 2023-08-05.