Tiribazos
Tiribazos (bahasa Media: *Tīrībāzu;[1][2] bahasa Yunani Kuno: Τιρίβαζος, translit. Tiríbazos;[3] k. 440–370 SM) adalah pejabat Kekaisaran Akhemeniyah yang pernah menjabat sebagai satrap Armenia Barat dan Satrap Lidia.[4]
Tiribazos | |
---|---|
Satrap Lidia | |
Informasi pribadi | |
Lahir | k. 440 SM |
Meninggal | k. 370 SM (umur 70) |
Karier militer | |
Pihak | Kekaisaran Akhemeniyah |
Pangkat | Satrap |
Pertempuran/perang | Perang Korintus |
Sunting kotak info • L • B |
Satrap Armenia Barat
Tiribazos sangat dihormati oleh Raja Artahsasta II, dan ketika dia hadir,seperti yang diceritakan Xenofon, tidak ada orang lain yang mendapat kehormatan untuk membantu sang raja menaiki kudanya.[5]
Hingga tahun 395 SM, Tiribazos menjabat sebagai hyparkhos (satrap kecil) Armenia Barat.[4]
Satrap Lidia
Dia menggantikan Tithraustes sebagai satrap Asia Barat (Sardis). Dia menjabat pada tahun 393 SM, pada saat Antalkidas dikirim untuk berunding, melalui dia, sebuah perdamaian untuk Sparta dengan raja Persia.[6]
Pada tahun 392 SM, ketika Perang Korintus sedang berlangsung di antara negara-negara Yunani, Tiribazos menerima utusan dari pihak-pihak yang bertikai dalam perang tersebut, dan mengadakan perundingan yang membahas usulan untuk mengakhiri perang. Diskusi tersebut gagal, tetapi Tiribazus, yang yakin bahwa Athena menjadi ancaman bagi Akhemeniyah di Aigea, secara diam-diam menyediakan dana untuk membangun kembali armada Sparta. Ketika penguasa Akhemeniyah Artahsasta II mengetahui hal ini, Tiribazos disingkirkan dari kekuasaan dan digantikan oleh Struthas, yang menjalankan kebijakan anti-Sparta. Namun, lima tahun kemudian, pada tahun 387 SM, Tiribazos kembali berkuasa, dan bekerja sama dengan jenderal Sparta bernama Antalkidas untuk membangun kembali armada Sparta sebagai ancaman terhadap kepentingan Athena di wilayah tersebut. Tindakan ini membawa Athena dan sekutu mereka ke meja perundingan. Tiribazos mewakili Artahsasta II pada perundingan berikutnya, yang menghasilkan Perdamaian Antalkidas.[7]
Pada tahun 386-385 SM, Tiribazus diangkat menjadi komandan gabungan penyerbuan oleh Akhemeniyah melawan Evagoras I (m. 411–374 SM), seorang raja Salamis di Siprus. Dia ditugaskan untuk memimpin angkatan laut Akhemeniyah, sementara Orontes I, satrap Armenia, memimpin pasukan darat.[8] Tiribazus dilaporkan mengenal Orontes sejak masa-masa awalnya di Armenia, tempat dia bertugas sebagai hyparkhos bagian baratnya hingga tahun 395 SM.[4][9] Pada tahun 382 SM, persiapan untuk penyerbuan telah dilakukan, dengan pertempuran yang terjadi tahun berikutnya di dekat kota Kition, tempat Akhemeniyah muncul sebagai pemenang karena armada mereka yang lebih besar. Evagoras mundur ke Salamis, tempat dia mulai membentenginya.[10]
Gagal mendapatkan bantuan dari firaun Mesir Hakor (m. 392/1–379/8 SM), Evagoras mulai merundingkan perjanjian damai dengan Tiribazos, menawarkan untuk menarik diri dari semua kota Siprus kecuali Salamis, dan membayar upeti tahunan tetap kepada mahkota Akhemeniyah. Tiribazos cenderung menerima tawaran itu, tetapi perundingan gagal setelah Evagoras menolak untuk juga menyerahkan kedaulatan sebagai raja. Perundingan antara Evagoras dan Tiribazus menyebabkan Orontes mengirim sejumlah tuduhan kepada Artaxerxes II, yang menyebutkan bahwa Tiribazos sengaja memperpanjang perang dan berencana untuk mengumumkan kemerdekaan.[11][12] Artahsasta II tidak dapat membuat penilaian yang tepat karena jaraknya, tetapi tidak dapat mengambil peluang Tiribazus merusak prestasi Akhemeniyah saat itu, dan sebagai hasilnya memenjarakannya di Susa, yang sangat melemahkan posisi penyerbuan oleh Akhemeniyah.[13][11]
Glos, yang merupakan ayah mertua Tiribazos, takut akan jabatannya sendiri,[13] mulai berkomplot melawan Artahsasta II dan diam-diam berdamai dengan Mesir dan Sparta. Evagoras mulai membantu dari Spartan dan memberikan Glos beberapa informasi yang akan membahayakan jabatan Orontes. Di bawah ancaman pemerasan, Orontes dipaksa untuk berdamai dengan Evagoras pada tahun 380 SM. Ketentuan perjanjian tersebut adalah bahwa Evagoras berkewajiban untuk membayar upeti kepada raja Persia, tetapi sebagai raja bawahan daripada seorang budak. Artahsasta II tidak menganggap akhir perang memuaskan, karena telah menghabiskan 15.000 talenta, dan akibatnya Orontes tidak disukai.[11] Sementara itu, Tiribazus diampuni dan dikembalikan ke jabatan sebelumnya.[14]
Tiribazos kini lebih disenangi daripada sebelumnya, dan menerima janji untuk menikahi Amestris, putri raja. Namun, Artahsasta II mengingkari perjanjian itu, dan menikahi Amestris sendiri.Ketika Raja Artahsasta II mengingkari janjinya kepada Tiribazos sekali lagi, kali ini berkenaan dengan Atossa, putri bungsu sang raja, Tiribazos tidak dapat lagi setia kepada raja dan menghasut Darius, putra Artahsasta II, untuk bergabung dengannya dalam rencana membunuh raja. Rencana Tiribazos dibocorkan kepada Artahsasta II oleh seorang kasim, dan para pelakunya pun ketahuan. Tiribazos melakukan perlawanan yang putus asa terhadap para pengawal yang berusaha menangkapnya, dan dibunuh dengan tombak.[6]
Tiribazus memiliki seorang putra, Arpates, yang kemudian membunuh putra kesayangan Artahsasta II, Arsames.[15]
Rujukan
Catatan kaki
- ^ Tavernier, Jan (2007). Iranica in the Achaemenid Period (ca. 550-330 B.C.): Lexicon of Old Iranian Proper Names and Loanwords, Attested in Non-Iranian Texts (dalam bahasa Inggris). Peeters Publishers. hlm. 326. ISBN 978-90-429-1833-7.
- ^ Hinz, Walther (1975). Altiranisches Sprachgut der Nebenüberlieferungen (dalam bahasa German). Wiesbaden: Otto Harrassowitz. hlm. 237.
- ^ Woodhouse, S. C. (1910). English–Greek Dictionary: A Vocabulary of the Attic Language. artflsrv03.uchicago.edu (dalam bahasa Inggris). London: Routledge & Kegan Paul Limited. hlm. 1028. Diakses tanggal 29 November 2024.
- ^ a b c Ruzicka 2012, hlm. 61.
- ^ Garsoïan, ‘The Emergence’, hlm. 42-44; Xenophon, Anabasis, 4.4, 4.
- ^ a b Smith, William. "TIRIBAZUS". Smith, Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-28. Diakses tanggal 17 April 2009.
- ^ Fine, John V.A. The Ancient Greeks: A critical history (Harvard University Press, 1983) ISBN 0-674-03314-0 (dalam bahasa Inggris)
- ^ Ruzicka 2012, hlm. 87.
- ^ Osborne 1973, hlm. 524.
- ^ Dandamaev 1989, hlm. 297.
- ^ a b c Dandamaev 1989, hlm. 298.
- ^ Ruzicka 2012, hlm. 93–94.
- ^ a b Ruzicka 2012, hlm. 94.
- ^ Schmitt 2002.
- ^ Plutarkhos, Bioi Paraleloi 100.30
Daftar pustaka
- Briant, Pierre (2002), From Cyrus to Alexander: A History of the Persian Empire (dalam bahasa Inggris), Eisenbrauns, ISBN 978-1575060316
- Clark, Jessica H.; Turner, Brian (2018), Brill's Companion to Military Defeat in Ancient Mediterranean Society (dalam bahasa Inggris), Brill, ISBN 978-9004298583
- Dandamaev, Muhammad A. (1989), A Political History of the Achaemenid Empire (dalam bahasa Inggris), Brill, ISBN 978-9004091726
- Osborne, Michael J. (1973), "Orontes", Historia: Zeitschrift für Alte Geschichte (dalam bahasa Jerman), 22 (4): 515–551, ISSN 0018-2311, JSTOR 4435366
- Ruzicka, Stephen (2012), Trouble in the West: Egypt and the Persian Empire, 525–332 BC (dalam bahasa Inggris), Oxford University Press, hlm. 1–311, ISBN 9780199766628
- Schmitt, Rüdiger (2002). "Orontes". Dalam Yarshater, Ehsan. Encyclopædia Iranica, Online Edition. Encyclopædia Iranica Foundation.
- Troxell, Hyla A. (1981), "Orontes, Satrap of Mysia", Schweizerische Numismatische Rundschau (dalam bahasa Inggris), 60: 27–41, ISSN 0035-4163
- Shannahan, John (2018), "The Baal/Figure in the Winged Disc Staters of Tiribazus", The Numismatic Chronicle (dalam bahasa Inggris), 178: 15–32, JSTOR 45176674