Jefri Al Buchori

pendakwah, penyanyi, dan pemeran laki-laki asal Indonesia
Revisi sejak 29 November 2024 23.10 oleh 114.122.84.136 (bicara)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

H. Muhammad Jefri Al Buchori atau lebih dikenal sebagai Ustaz Jefri Al Buchori (12 April 1973 – 26 April 2013) adalah seorang pendakwah, penyanyi, dan aktor berkebangsaan Indonesia.[1][2]

Jefri Al Buchori
Lahir(1973-04-12)12 April 1973
Jakarta, Indonesia
Meninggal26 April 2013(2013-04-26) (umur 40)
Jakarta, Indonesia
Sebab meninggalKecelakaan lalu-lintas
MakamTPU Karet Bivak, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat
KebangsaanIndonesia
Nama lainUje
PekerjaanPendakwah, penyanyi, aktor
Suami/istri
(m. 1999⁠–⁠2013)
AnakAdiba Khanza Az-Zahra
Abidzar Al Ghifari
Ayla Azuhro
Attaya Bilal Rizkillah
Orang tuaIsmail Modal
Tatu Mulyana
KeluargaEgy Maulana (menantu)

Pendidikan dan kehidupan pribadi

sunting

Jefri Al Buchori lahir di Jakarta, merupakan anak ketiga dari pasangan bapak Ismail Modal yang berdarah Ambon, Maluku dan ibu Tatu Mulyana.[1] Berdasarkan wawancaranya dengan Gatra, masa kecilnya dihabiskan di daerah Jalan Pangeran Jayakarta di mana lingkungan sekitarnya terdapat banyak bar dan diskotek.[3] Jefri tidak pernah merasakan kelas 4 sekolah dasar karena pada saat bersekolah di SD 07 Karang Anyar, ia lompat kelas dari kelas 3 ke kelas 5.[3] Sejak kecil ia telah menunjukkan ketertarikan pada mata pelajaran agama dan kesenian.[3] Setamat SD, Jefri dan kedua kakaknya bersekolah di pesantren modern Daar El-Qolam Gintung, Balaraja, Tangerang,[1] namun ia hanya mengikuti pendidikan selama empat tahun dari enam tahun syarat lulus[3] dan pindah sekolah ke Madrasah Aliyah karena perilaku yang tidak terpuji.[2] Sejak kecil Jefri telah menunjukkan bakat untuk tampil dengan meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) hingga tingkat provinsi.[1]

Masa mudanya kerap diidentikkan dengan narkoba, pecandu film porno, disko, dan bermain bola bilyar.[3] "Gue itu dulu dutanya setan di dunia" - pengakuannya pada saat wawancara.[3] Selepas Madrasah (setingkat SMA) ia melanjutkan pada akademi penyiaran di Rawamangun, Jakarta - namun tidak selesai kuliah dikarenakan lebih mementingkan bermain bilyar.[3]

Sebagai pecandu narkoba Jefri bertemu dengan Pipik Dian Irawati yang dikenal sebagai model gadis sampul majalah Aneka tahun 1995 asal Semarang, Jawa Tengah dan menikah siri pada 9 Juli 1999. Pernikahan ini kemudian diresmikan di Semarang dua bulan kemudian.[3] Pasangan ini dikaruniai tiga orang anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro.[3] Beberapa tahun kemudian, lahir anak keempat Jefri, yaitu Attaya Bilal Rizkillah.

Karier

sunting

Aktor dan penari

sunting

Karier sebagai aktor bermula dari kegemaran Jefri menyambangi Institut Kesenian Jakarta dan mengikuti hingga menggantikan pemain sinetron yang sedang latihan, sampai akhirnya mengikuti pemilihan pemain dan mendapat peran.[1] Ia juga menjadi penari di sebuah kelab malam.[1] Pada tahun 1990 Jefri mendapatkan peran pada sinetron Pendekar Halilintar di TVRI, dan pada tahun 1990 terpilih sebagai pemeran pria terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja Sayap Patah yang juga ditayangkan TVRI.[1][3]

Penceramah, tren busana, dan penyanyi

sunting

Kariernya di bidang dakwah dimulai pada tahun 1999 saat menggantikan kakaknya yang menjadi imam di sebuah masjid di Singapura.[3] Pekerjaan kakaknya untuk memberikan pelayanan di masjid-masjid dekat rumah di wilayah Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta diberikan pada Jefri.[3] Pertama kali menerima honor dari pekerjaan mendakwah berasal dari sebuah masjid di bilangan Mangga Dua sebesar 35 ribu rupiah.[3] Pada satu kesempatan saat menjadi imam, jemaat masjid bubar menolak dipimpin oleh "tukang mabok".[3]

Jefri sebagai pendakwah mulai dikenal orang secara luas pada tahun 2002 untuk ceramah dan doa dalam acara Salam Sahur (Salsa) di Trans7, dan dikontrak untuk acara yang sama pada tahun berikutnya.[3] Pada tahun 2002 ia mengisi acara Tausiah di TPI (kini MNCTV) dan tujuh episode acara Kumis Remaja setiap Minggu pagi.[3]

Pada awalnya Jefri sempat berpakaian gamis panjang lengkap dengan sorban, tetapi menggantinya karena berpikir bahwa segmennya remaja dan tidak cocok untuk pakaian tersebut.[3] Jefri pun populer dengan baju koko nya dan menjadi merek dagang umum sebagai daya jual pedagang untuk mempopulerkan baju tersebut.[3]

Pada tahun 2005 kegiatan ceramahnya mencapai tiga sampai empat kali dalam sehari dan pengajian rutin "I Like Monday" di rumahnya dengan jemaat tetap.[3] Pada tahun yang sama ia diminta memberikan ceramah di Istana Negara di mana salah satu penggemarnya adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.[3]

Juga pada tahun 2005 Jefri meluncurkan album rohani "Lahir Kembali" yang komersial, kemudian pada tahun 2005 ia meluncurkan album keduanya "Shalawat" di mana ia berduet dengan istrinya Pipik Dian Irawati dalam dua lagu; "Shalawat Badar" dan "Thola`al Badru".[4] Pada tahun 2005 Jefri juga pernah berkolaborasi dalam mini album Ungu (yang hanya berisi lima lagu) "Para Pencari-Mu" dalam lagu "Surga Hati".[5][6] Pada tahun 2008 ia tampil langsung berduet pada Tabligh Akbar dan Konser Musik Rohani Ungu di Cilegon, Banten yang dihadiri ribuan penonton.[5][6]

Filmografi

sunting

Serial televisi (Sinetron)

sunting
  • Pendekar Halilintar (1990) di TVRI
  • Sayap Patah (1991) di TVRI
  • Kerinduan (1997) di Indosiar
  • Keluarga Sakinah (1997)

Diskografi

sunting

Kematian

sunting

Uje meninggal dunia pada tanggal 26 April 2013 dalam sebuah kecelakaan fatal tunggal di kawasan Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dua minggu setelah ulang tahunnya yang ke-40, pada pukul 14.00 WIB. Ia mengendarai motor Kawasaki ER-6n bernopol B 3590 SGQ, kemudian menabrak pohon setelah kehilangan kendali.

Ia sempat dirujuk ke Rumah Sakit Pondok Indah dan Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, tetapi nyawanya tidak tertolong. Selanjutnya, jenazah Uje dibawa ke rumah duka di Perum Bukit Mas, Jalan Narmada III, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Uje dimakamkan di TPU Karet Bivak, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat setelah sebelumnya disalatkan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Penghargaan dan nominasi

sunting
Tahun Penghargaan Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
2013 SCTV Awards Lifetime Achievement Award Menang

Artikel majalah

sunting
  • Majalah Femina edisi 13-19 Oktober 2005 (Serial Baru: Ustadz Jefri Al Buchori)

Dalam budaya populer

sunting

Referensi

sunting

Catatan Kaki

sunting

Pranala luar

sunting