Ambar Hubangan
Ambar Hubangan adalah sebuah kolam alami yang terletak di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Desa ini berada pada koordinat 2°19’52,28” LU dan 98°53’51,76” LS, dengan luas wilayah sekitar 436 hektar yang didominasi oleh topografi berbukit dan kering. Nama desa ini berasal dari marga Aritonang, yaitu Ompusunggu, Rajagukguk, dan Siamaremare, yang bermukim di wilayah ini. Sebagian besar penduduk desa bekerja sebagai petani, mengelola sawah, ladang, serta kebun aren, menjadikan desa ini juga terkenal sebagai penghasil
tuak.[1]
Legenda Ambar Hubangan
Ambar Hubangan memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan legenda Raja Sisingamangaraja X. Kolam ini dipercaya terbentuk berkat doa Raja Sisingamangaraja X kepada Mulajadi Na Bolon, sang Pencipta, saat terjadi musim paceklik berkepanjangan di Desa Aritonang. Menurut cerita, Ompu Bunga Laut Rajagukguk, menantu Raja Sisingamangaraja X, meminta bantuan sang Raja untuk mengatasi kekeringan yang melanda. Raja menasihatkan agar masyarakat kembali menjaga toguon (aturan adat) dan tungku (norma tradisional), karena perilaku masyarakat dianggap telah melanggar nilai-nilai adat, yang diyakini sebagai penyebab bencana tersebut.[2]
Referensi
- ^ Radjagukguk, Bostang (2014). Aritonang. Australia.
- ^ Nasution, Askolani; Siregar, Tikwan Raya; Hutasuhut, Anharuddin; Hamdani, Nasrul; Sinulingga, Jekmen; Rehulina, Eka Dalanta; Sekali, Mehamat Karo; Herlina, Herlina; Padang, Melisa (2021). Sibrani, Robert, ed. Ensiklopedia kebudayaan Kawasan Danau Toba. Banda Aceh: Balai Pelestarian dan Nilai Budaya Aceh. ISBN 978-623-6107-05-8.