Stasiun Sidoarjo

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 1 Desember 2024 13.25 oleh Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Stasiun Sidoarjo (SDA) adalah stasiun kereta api kelas I yang terletak di Lemahputro, Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur; termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya pada ketinggian +4 meter dengan jarak 25,5 km sebelah selatan dari Stasiun Surabaya Kota dan 27,6 km sebelah selatan dari Stasiun Surabaya Pasarturi. Sebagai stasiun utama di Kabupaten Sidoarjo, stasiun ini melayani pemberhentian semua kereta api penumpang, sedangkan kereta api barang melintas langsung/tidak berhenti. Ke arah selatan dari stasiun ini terdapat jalur percabangan menuju Bangil dan Tarik.

Stasiun Sidoarjo
Kereta Api Indonesia
PB04 J12 P14 T14 SP14 A01 SI01

Tampak depan Stasiun Sidoarjo, 2024
Lokasi
Koordinat7°27′22″S 112°42′45″E / 7.45611°S 112.71250°E / -7.45611; 112.71250
Ketinggian+4 m
Operator
Letak
Jumlah peron5 (dua peron sisi dan tiga peron pulau yang sama-sama cukup tinggi)
Jumlah jalur4
LayananLintas selatan Jawa: Sri Tanjung, Logawa, Wijayakusuma, dan Ranggajati
Lintas timur Jawa: Mutiara Timur, Probowangi, dan Tawang Alun
Lintas utara Jawa: Jayabaya, Pandalungan, dan Blambangan Ekspres
Aglomerasi: Arjuno Ekspres
Lokal: Commuter Line (Arjonegoro, Penataran, Supas, dan Tumapel)
Komuter: Commuter Line Jenggala dan Sindro
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Gaya arsitekturIndische Empire SS
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiI[2]
Sejarah
Dibuka16 Mei 1878
Nama sebelumnyaStation Sidhoardjo
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Layanan aglomerasi Stasiun berikutnya
Waru Probowangi
Surabaya Gubeng–Ketapang, p.p.
Bangil
menuju Ketapang
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Gedangan Commuter Line Supas Tanggulangin
menuju Pasuruan
Gedangan
menuju Indro
Commuter Line Sindro
Indro–Sidoarjo, p.p.
Terminus
Gedangan Commuter Line Sindro
Surabaya Pasarturi–Sidoarjo, p.p.
Terminus Commuter Line Jenggala
Sidoarjo–Mojokerto, p.p.
Tulangan
menuju Mojokerto
Gedangan Commuter Line Penataran Tanggulangin
menuju Blitar
Commuter Line Tumapel Tanggulangin
menuju Malang
Gedangan
menuju Bojonegoro
Commuter Line Arjonegoro
Bojonegoro–Surabaya Pasarturi–Sidoarjo, p.p.
Terminus
Gedangan
menuju Babat
Commuter Line Arjonegoro
Babat–Surabaya Pasarturi–Sidoarjo, p.p.
Layanan penghubung
Halte sebelumnya Trans Jatim Halte berikutnya
Larangan
menuju Porong
K1
transfer di Lemahputro
Alun-alun Sidoarjo
menuju Bunder
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Mesin tiket Layanan pelanggan Pusat informasi Musala Toilet Pertokoan/area komersial Ruang menyusui Isi baterai Area merokok 
Tipe persinyalanMekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sejarah

sunting

Stasiun Sidoarjo diresmikan pada 16 Mei 1878 bersamaan dengan jalur kereta api pertama yang dimiliki oleh Staatsspoorwegen (SS) yakni jalur Surabaya-Pasuruan,[3] yang menghubungkan kawasan Sidoarjo dan Pasuruan dengan pelabuhan di Surabaya untuk mengangkut hasil bumi. Latar belakang pembangunan stasiun ini tak lepas dari status Sidoarjo pada saat itu, yakni sebagai salah satu daerah produsen gula ternama di Indonesia.[4]

Usai membangun jalur tersebut, SS membangun jalur baru ke arah barat menuju Mojokerto yang diteruskan menuju Madiun dan Solo, yang dibuka pada 16 Oktober 1880. Sebagai stasiun percabangan yang menghubungkan Kota Surabaya ke arah barat dengan Solo dan timur Pulau Jawa menuju Malang dan Pasuruan, Stasiun Sidoarjo pada saat itu merupakan stasiun besar di antara dua jalur utama SS.[3]

Seiring beroperasinya jalur Tarik-Wonokromo yang dijadikan jalur utama dari Mojokerto menuju Surabaya untuk mempersingkat waktu,[3] percabangan dari Sidoarjo lambat laun semakin sepi hingga sempat ditutup pada tahun 1972.[5] Pada tahun 2009, jalur menuju Tarik dibuka kembali dan resmi diaktifkan ulang bersamaan dengan diluncurkannya KA Jenggala yang melewati jalur tersebut pada tanggal 12 November 2014.[6]

Bangunan dan tata letak

sunting

Stasiun ini awalnya memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus, tetapi jalur 5 dan 6 telah dibongkar untuk penambahan peron sisi yang baru sehingga jumlah jalurnya tinggal empat. Dari jalur 4 stasiun ini, terdapat jalur menuju Stasiun Tarik.

Per 2023 peron-peron di stasiun ini sudah diperpanjang sekaligus ditinggikan sehingga memudahkan penumpang naik turun kereta api. Selain itu, dibangun kanopi (overcapping) tambahan agar para penumpang di sekitar ujung peron tidak lagi kepanasan ataupun kehujanan saat menunggu maupun naik turun kereta api.

Peron sisi
Jalur 4 A Commuter Line Arjonegoro, dari dan tujuan Surabaya Pasarturi/Babat/Bojonegoro (Gedangan)
SI Commuter Line Sindro, dari dan tujuan Surabaya Pasarturi/Indro
(Tulangan) J Commuter Line Jenggala, dari dan tujuan Mojokerto
Sepur lurus dari dan ke arah Tarik
Peron pulau
Jalur 3 Sepur belok
A Commuter Line Arjonegoro, dari dan tujuan Surabaya Pasarturi/Babat/Bojonegoro (Gedangan)
SI Commuter Line Sindro, dari dan tujuan Surabaya Pasarturi/Indro
Peron pulau
Jalur 2   Pemberhentian kereta api antarkota
(Tanggulangin) P Commuter Line Penataran, tujuan Surabaya Kota dan tujuan Blitar via Malang (Gedangan)
T Commuter Line Tumapel, tujuan Surabaya Kota dan tujuan Malang
SP Commuter Line Supas, tujuan Surabaya Kota dan tujuan Pasuruan
Peron pulau
Jalur 1 Sepur lurus
  Pemberhentian kereta api antarkota
(Tanggulangin) P Commuter Line Penataran, tujuan Surabaya Kota dan tujuan Blitar via Malang (Gedangan)
T Commuter Line Tumapel, tujuan Surabaya Kota dan tujuan Malang
SP Commuter Line Supas, tujuan Surabaya Kota dan tujuan Pasuruan
Peron sisi
G Bangunan utama stasiun

Gaya arsitektur bangunan utama stasiun ini bergaya Indische sejak pertama kali dibangun, dan ruangannya berdenah persegi dan persegi panjang. Sejumlah elemen bangunan yang dipengaruhi gaya Indische antara lain jendela krepyak di bagian depan, serta bentuk pintu tinggi yang mengadopsi skala monumental. Pintu-pintu stasiun ini menggunakan jenis pintu tinggi (skala monumental) dengan paduan daun pintu rangkap. Ornamen ventilasi di atas pintu berbentuk segi empat, dan menggunakan sulur-suluran yang dipengaruhi oleh gaya Art Nouveau.[7]

Layanan kereta api

sunting

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per 1 November 2024.

Antarkota

sunting
Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Campuran
Wijayakusuma Eksekutif Cilacap Ketapang Via YogyakartaSurabaya Gubeng
Ekonomi Premium
Ranggajati Eksekutif Cirebon Jember Via PurwokertoSurabaya Gubeng
Ekonomi
Ekonomi
Sri Tanjung Ekonomi Lempuyangan Ketapang Via Surabaya KotaJember
Logawa Purwokerto Jember Via LempuyanganSurabaya Gubeng
Lintas timur Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Kelas campuran
Mutiara Timur Eksekutif Surabaya Pasarturi Ketapang Perjalanan ke Surabaya pada jadwal malam, sedangkan sebaliknya pada jadwal siang.
Bisnis
Kelas ekonomi
PB Probowangi Ekonomi Surabaya Gubeng Ketapang
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Pandalungan Eksekutif Gambir Jember Via Semarang TawangSurabaya Pasarturi
Campuran
Jayabaya Eksekutif Pasar Senen Malang Via Semarang PoncolSurabaya Pasarturi
Ekonomi
Blambangan Ekspres Eksekutif Ketapang Via Semarang TawangSurabaya Pasarturi
Ekonomi

Aglomerasi

sunting
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Kelas eksekutif
Arjuno Ekspres Eksekutif Surabaya Gubeng Malang

Dijalankan pada hari tertentu


Hanya jadwal pagi

Lokal dan komuter (Commuter Line)

sunting
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
A Arjonegoro Sidoarjo Bojonegoro Hanya jadwal pagi
Babat Perjalanan kereta api menuju Babat hanya jadwal petang, sedangkan sebaliknya hanya jadwal pagi.
SI Sindro Indro
Surabaya Pasarturi Perjalanan kereta api menuju Surabaya hanya jadwal malam, sedangkan sebaliknya hanya jadwal pagi.
J Jenggala Mojokerto Via Tulangan
P Penataran Surabaya Kota Blitar Via Malang
T Tumapel Malang Perjalanan kereta api menuju Malang hanya jadwal malam, sedangkan sebaliknya hanya jadwal pagi.
SP Supas Pasuruan

Antarmoda pendukung

sunting
Jenis angkutan umum Trayek (lyn) Rute Tujuan
Trans Jatim K1 PorongPurabayaBunder Bunder

Galeri

sunting

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ a b c Reitsima, S. A. (1928). Korte Geschiedenis Der Nederlandsch-Indische Spoor- En Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 
  4. ^ Lelle, Piter Son. "Sidoarjo Tempo Dulu: Stasiun KA Berdiri Tahun 1878 untuk Penuhi Kepentingan 10 Pabrik Gula - Sidoarjo Kini". Sidoarjo Tempo Dulu: Stasiun KA Berdiri Tahun 1878 untuk Penuhi Kepentingan 10 Pabrik Gula - Sidoarjo Kini. Diakses tanggal 2024-09-13. 
  5. ^ Okezone (2009-09-01). "Rel KA Alternatif Sidoarjo, Baru Selesai 10 Km : Okezone News". Okezone. Diakses tanggal 2024-08-18. 
  6. ^ "PT KAI Operasikan KA Jenggala Mojokerto-Sidoarjo | Investor Daily". id.beritasatu.com. Diakses tanggal 2018-03-26. 
  7. ^ Sudikno & Maharani, hlm. 17-19.

Daftar pustaka

sunting

Pranala luar

sunting
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Pagerwojo
menuju Wonokromo
Wonokromo–Bangil Tanggulangin
menuju Bangil
Tulangan
menuju Tarik
Tarik–Sidoarjo Terminus