Ma’nene

Ritual agama Aluk To Dolo, Agama asli suku Toraja, Indonesia
Revisi sejak 2 Desember 2024 16.03 oleh Ledgeknew (bicara | kontrib) (Ledgeknew memindahkan halaman Ritual Ma'nene ke Ma’nene)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Ritual Ma'nene adalah ritual tradisional di Tana Toraja dimana jenazah leluhur keluarga Toraja akan dibersihkan, digantikan baju dan kainnya.[1][2]

Ritual Ma'nene adalah ritual tradisional di Tana Toraja ketika jenazah leluhur keluarga Toraja akan digantikan kainnya.

Ma' Nene' merupakan sebuah ritual adat dalam budaya Suku Toraja. Ritual ini merupakan sebuah ritual di mana mayat yang berusia puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu dikeluarkan dari dalam liang kuburan untuk dibersihkan dan diganti baju dan kainnya. Ritual adat ini termasuk dalam upacara adat Rambu Solo' (kematian).

Prosedur

sunting

Ritual ini diawali dengan datangnya para anggota keluarga ke Patane untuk mengambil jasad sanak saudara yang telah meninggal dunia. Patane adalah kuburan berbentuk rumah tempat menyimpan mayat.

Sebelum membuka peti dan mengangkat jenazah, Ne'tomina akan membacakan doa dalam Bahasa Toraja kuno serta memohon izin kepada leluhur agar masyarakat mendapat rahmat dan keberkahan setiap musim tanam hingga panen.[3] Ne'tomina sendiri merupakan gelar adat yang diberikan kepada orang yang dituakan atau tetua, dapat juga berarti imam atau pendeta.

Kemudian jasad tersebut dibersihkan menggunakan kuas setelah dikeluarkan dari Patane dan pakaiannya diganti dengan kain atau pakaian baru. Setelah pakaian baru terpasang, jenazah tersebut dimasukkan kembali ke Patane. Rangkaian acara Ma'nene ditutup dengan berkumpulnya anggota keluarga di rumah adat Tongkonan untuk beribadah bersama.[4]

Biasanya ritual Ma'nene dilakukan serempak satu keluarga atau bahkan satu desa, sehingga tradisi ini berlangsung cukup lama. Waktu pelaksanaan Ma'nene berdasarkan kesepakatan bersama keluarga dan Ne'tomina melalui Musyawarah Desa. Tradisi ini digelar sekali dalam kurun waktu tiga sampai empat tahun untuk mempererat silaturahmi sehingga keluarga yang berada di perantauan bisa menjenguk orang tua atau Nene To'dolo (nenek moyang).[5]

Referensi

sunting
  1. ^ JawaPos.com (2017-09-14). "Ma'nene di Toraja, Cara Yang Hidup Tunjukkan Kasih kepada Yang Wafat". JawaPos.com. Diakses tanggal 2020-09-12. 
  2. ^ Liputan6.com (2005-08-20). "Ma`nene, Tradisi Mengenang Leluhur". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-09-12. 
  3. ^ "Ma'nene, Ritual Mengganti Pakaian Mayat Nenek Moyang di Toraja - Nationalgeographic.grid.id". nationalgeographic.grid.id. Diakses tanggal 2019-03-09. 
  4. ^ Kaya, Indonesia. "Ma'Nene: Sebuah Prosesi Adat Bentuk Penghormatan Terhadap Para Leluhur - Situs Budaya Indonesia". IndonesiaKaya (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2019-03-09. 
  5. ^ "Ritual Ma'nene, Tradisi Unik Mengganti Baju Mayat di Toraja". Tribun Timur. Diakses tanggal 2019-03-09. 

Salam Keluarga Besar Tana Toraja