Nabi daniel

Revisi sejak 2 Desember 2024 21.13 oleh Ujungharapan (bicara | kontrib) (Tulisan Baru seluruhnya)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Nabi Daniel

Kisah Nabi Daniel dilempar kekandang singa oleh Raja Nebukadnezar adalah salah satu mukjizat yang senantiasa diberikan Alloh kepada utusannya

Diriwayatkan jauh setelah Nabi Musa as wafat ada seorang Nabi pada masa Bani Israil yang dipanggil Nabi Daniel perkara Nabi Daniel bermula ketika Raja Babilonia atau sekarang dikenal dengan Irak. Raja Nebuket Nezar membutuhkan seorang penafsir mimpi, sang raja bermimpi "melihat sebuah patung raksasa yang setiap bagian tubuhnya terbuat dari logam yang berbeda, kepalanya terbuat dari emas, dada dan lengannya dari perak, perutnya terbuat dari tembaga, pahanya dari besi dan kakinya terbuat dari besi dan tanah liat. Tapi kemudian sebuah batu menghancurkan patung tersebut hingga semuanya hancur luluh dan menjadi sebuah gunung".

Tak ada yang mampu menafsirkan mimpi tersebut hingga kemudian sang raja dipertemukan dengan sang Nabi, Nabi Daniel-pun kemudian menafsirkan mimpi tersebut, yang bermakna patung tersebut menunjukkan kekuasaan yang silih berganti. Emas mewakili Babilonia yang kemudian akan hancur, diganti kerajaan Persia yang diwakili dengan perak, kemudian beralih ke Yunani dengan tembaga lalu Romawi dengan besi, tapi semua kekuasaan itu akan hancur dan luluh lantak. Mendapat jawaban tafsir mimpi yang memuaskan Raja-pun mengangkat Nabi Daniel menjadi penasehatnya.

Namun bukan hal baik yang di dapat, jabatan tersebut justru melahirkan petaka, para pejabat kerajaan merasa iri hati dengan terus memfitnah sehingga mereka pun mempengaruhi Raja agar membenci Nabi Daniel. Terhadap fitnah yang mengatakan Nabi Daniel telah mencela Raja fitnah lain menguak ibadah Nabi Daniel ke Yerusalem yang mungkin melanggar ketentuan Raja, fitnah lain mengatakan Kerajaan Babel akan hancur kecuali sang penafsir mimpi harus dibunuh. Berhasil dengan beragam fitnah yang diberikan, Raja pun kemudian membenci Nabi Daniel, Raja kemudian memerintahkan pengawal membuat lubang dan memasukkan dua ekor singa di dalamnya, setelah itu Nabi Daniel-pun segera diseret dan dimasukkan ke dalam kandang singa, dua ekor singa itu telah siap menerkam, tetapi Nabi Daniel tetap sabar dan memohon pertolongan kepada Alloh SWT.

Ajaibnya singa-singa yang lapar itu membungkam mulut mereka, tak sedikitpun taring tajam diperlihatkan dihadapan Nabi Daniel, saat Nabi Daniel dimasukkan ke dalam kandang mereka, singa-singa itu justru menjilat Nabi Daniel, singa yang garang berubah menjadi hewan yang patuh, sungguh tak masuk akal kecuali karena memang kekuasaan Alloh, Alloh memerintahkan singa-singa tersebut agar patuh. Beberapa hari dikurung di kandang singa Nabi Daniel tetap selamat ia hidup bersama dengan para singa hingga kemudian Nabi Daniel merasa lapar, Alloh-pun kemudian memberikan pertolongan melalui seorang Nabi lain yang berada di Syam atau kini dikenal dengan Suriah Yordania dan Palestina, yakni Nabi Aramia atau Yeremia untuk menyiapkan makanan bagi Nabi Daniel, namun Nabi Aramia kebingungan, Ya Tuhan saya sekarang berada di Yerusalem sementara Nabi Daniel ada di Babel ujarnya, kemudian Alloh-pun mewahyukan lakukan apa yang aku perintahkan dan aku akan mengirim sesuatu yang akan membuatmu kesana firman Alloh kepada Nabi Aramia, lalu Nabi Aramia-pun segera menyiapkan makanan kemudian Alloh mengirimkan sesuatu untuk mengantarkan Nabi Aramia menuju Babel, seketika itu Nabi Aramia muncul di balik lubang dan Nabi Daniel-pun terkejut siapa engkau, Nabi Daniel bertanya, aku Aramia jawab Nabi Aramia kenapa engkau kemari tanya Nabi Daniel, aku di utus oleh Tuhan-mu untuk menemuimu jawab Nabi Aramia, apakah dia menyebut namaku "Ia" jawab Nabi Aramia. Nabi Daniel seraya memanjatkan do'a:

"Segala Puji Bagi Alloh yang tidak melupakan orang yang mengingatnya, Segala Puji Bagi Alloh yang tidak pernah mengecewakan orang yang berharap Kepada-Nya, Segala Puji Bagi Alloh yang barang siapa bertaqwa Kepada-Nya niscaya Ia akan memberi kecukupan padanya, Segala Puji Bagi Alloh yang barang siapa yang menaruh kepercayaan penuh Kepada-Nya, niscaya tidak akan Ia pasrahkan Urusannya pada yang lain, Segala Puji Bagi Alloh yang telah membalas kebaikan dengan kebaikan, dan membalas keburukan dengan ampunan. Segala Puji Bagi Alloh yang telah membalas kesabaran dengan keselamatan, Segala Puji Bagi Alloh yang telah menyingkap kesulitan kita setelah ditimpa musibah. Segala Puji Bagi Alloh Dialah yang kami percayai ketika kami berprasangka buruk atas amal-amal kami, Segala Puji Bagi Alloh Dialah harapan kami ketika semua cara tertutup di hadapan kami."

Nabi Daniel adalah seorang Nabi dari kalangan Bani Israil secara etimologi Nama Daniel berasal dari bahasa Ibrani "Daniel" yang bermakna Alloh adalah hakimku, Nabi Daniel adalah pemilik "Kitab Daniel" yaitu salah satu kitab perjanjian lama, secara nasab Nabi Daniel masi keturunan dari Nabi Daud as, beliau hidup sekitar tahun 620 SM hingga 538 SM dalam tradisi Yunani dan Kristen namanya diabadikan dalam "Kitab Daniel Dicky Alkitab Ibrani dan Injil", namun dalam Islam sosok yang dikenal dengan nama Daniel Tiberias tidak dimasukkan di dalam 25 Nabi yang wajib diketahui.

Dalam sebuah riwayat disebutkan jumlah Nabi yang di utus Alloh mencapai 124.000 orang, sementara itu jumlah Rosul 313 orang. Kendati tidak dikisahkan di dalam Al-Qur'an namun riwayat Nabi Daniel banyak ditemukan di dalam sejarah Islam, khususnya pada masa penaklukan Iskandariyah yakni dimasa Khalifah Umar Bin Khattab. Alloh SWT berfirman: "Dan kami telah mengutus rasul yang sungguh telah kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang mereka dahulu. Dan Alloh telah berbicara kepada Musa dengan langsung". (QS. An-Nisa : 164).

Makam Nabi Daniel

Sebuah makam yang konon tempat peristirahatan Nabi Daniel terletak di Benteng Cirkuk di Kota Cirkuk Irak, disana ada sebuah Masjid yang dibangun di atas kuburan itu, Masjid itu mempunyai gapura dan tiang-tiang dan dua kubah pada dasar yang dihias, disampingnya terdapat tiga buah menara yang berasal dari akhir kekuasaan Mongol. Masjid tersebut luasnya sekitar 400 m2 dan disitu ada empat makam yang konon merupakan makam Nabi Daniel, Hana, Uzair dan Mikail. Sebuah makam lain di Iran juga diklaim sebagai makam Nabi Daniel, selain itu masyarakat Mesir juga meyakini bahwa makam Nabi Daniel terletak di Iskandariyah Mesir. Menurut ahli sejarah Islam kuburan Nabi Daniel ditemukan pada masa Khalifah Umar Bin Khattab, kala itu ketika Iskandariyah berhasil dilumpuhkan oleh Amr Bin Ash pada tahun 641 M. Amr Bin Ash dan para tentara melihat ada sebuah yang tersembunyi dikunci dengan tembok besi kemudian mereka membukanya dan ternyata di dalamnya ada lubang kecil yang ditutupi dengan marmer berwarna hijau yang kemudian ditutup dengan marmer berwarna hijau lainnya, ketika dibuka ternyata di dalamnya ada jenazah seorang laki-laki dengan kain kafan yang ditenun dengan benang emas dan memiliki badan yang sangat besar, kejadian itupun dilaporkan kepada Khalifah Umar, dan Umar Bin Khattab segera bertanya kepada Ali Bin Abi Thalib, Ali-pun kemudian menjawab bahwa jenazah tersebut adalah jenazah Nabi Daniel. Umar Bin Khattab segera memerintahkan Amr Bin Ash untuk mengkafani kembali jenazah tadi dan meminta untuk dikuburkan disebuah tempat yang tidak dapat dijangkau oleh orang-orang. Amr Bin Ash lalu membuatkan kuburan lagi di Kota Iskandariyah yang saat itu di atasnya di bangun sebuah Masjid yang diberi nama "Masjid Nabi Daniel", dalam versi cerita ulama Nabi Daniel mengabadikan gambarnya dan singa yang menemaninya itu pada permata cincin agar ia tidak lupa akan nikmat Alloh atasnya, diriwayatkan oleh Ibnu Abu Dzunya dengan sanad yang hasan, sampai kini banyak negara yang mengaku memiliki makam Nabi Daniel, sedikitnya ada 6 lokasi yang mengaku memiliki makamnya, tetapi hanya Alloh SWT yang tahu kebenarannya, dalam kita Yahudi dan Nasrani dikisahkan fitnah yang menimpa Nabi Daniel terjadi di masa kekuasaan Percy sang Raja yang dekat dengan Nabi Daniel bernama Dairus karena mendapat tekanan dari pejabatnya Dairus terpaksa memasukkan Nabi Daniel, penasehat kesayangannya itu ke dalam lubang singa, tapi Raja Dairus terus gelisah dan terus menengok kondisi Nabi Daniel.

Kisah Nabi Daniel terdapat dalam Kitab Suci Yahudi dan Nasrani yang ditulis dalam bahasa Ibrani dan Aramia dalam Kitab Sanad milik umat Yahudi serta dalam Perjanjian Lama milik Nasrani, Al-Qur'an tidak mengisahkan tentang Nabi Daniel hanya saja ada Hadits yang membenarkan kisah tersebut, mengenai kisah para sahabat Nabi yang menemukan kabar Nabi Daniel dikabarkan oleh Ibnu Katsir dalam Kitab Story Of The Prophet karya Ibnu Katsir untuk mengetahui detailnya. Di dalam Kitab Suci Al-Qur'an Alloh SWT., menjelaskan bahwa ada sebagian para Nabi yang kisahnya diceritakan di dalam Al-Qur'an dan sebahagian lagi tidak diceritakan di dalam Al-Qur'an, contohnya seperti Nabi Daniel. Nabi Daniel bukanlah Nabi dan Rasul yang wajib diketahui yang termasuk dalam 25 Nabi yang patut diketahui, tetapi kisahnya patut dijadikan suri tauladan. Nabi Daniel adalah seorang Nabi keturunan Bani Israil. secara garis keturunan Nabi Daniel adalah cucu dari Nabi Daud as., kisahnya memang tidak disebutkan di dalam Al-Qur'an tetapi namanya dikenal khususnya pada masa penaklukan Iskandariyah dimasa Khalifah Umar Bin Khattab.

Nabi Daniel hidup di masa pembuangan Bangsa Israil dari Kerajaan Yahuda di Babilonia, ia hidup pada masa Raja Nebuketnezar seorang Raja Bailonia yang sangat kejam, tidak ada satupun laki-laki dari Bani Israil yang hidup melainkan mengalami nasib dibunuh oleh Raja tersebut, anak-anak dipisahkan dari kedua orang tuanya, lalu anak-anak yang pintar atau yang cerdas dilatih untuk mengabdi kepada Raja tersebut. Nabi Daniel gugur syahid dalam perjuangan jihadnya melawan bangsa Tartar di daerah Husmusan dan makam Nabi Daniel ditemukan di zaman pemerintahan Umar Bin Khattab dan makam kuburannya disembunyikan untuk menghindari kemusyrikan karena takut disembah atau dikultuskan oleh orang-orang Islam lainnya.

Demikian kisah Nabi Daniel, semoga kisah ini bermanfaat.