Distrik Bandarban
Distrik Bandarban adalah sebuah distrik di Divisi Chittagong, Bangladesh. Pembentukan Distrik Bandarban pada tahun 1981 dengan wilayah seluas 4.479 km2 dan terbagi menjadi 7 upazila. Wilayah Distrik Bandarban berbatasan dengan distrik lain di Bangladesh dan dengan Negara Bagian Chin dan Negara Bagian Rakhine di Myanmar.
Sebagian besar wilayah Distrik Bandarban merupakan perbukitan. Distrik Bandarban merupakan distrik di Bangladesh yang jumlah penduduknya paling sedikit. Penduduk di Distrik Bandarban sebagian besar berasal dari suku Marma. Ekonomi Distrik Bandarban mengandalkan pertanian dengan metode budidaya yang disebut jhum. Tanaman yang dibudidayakan utamanya tanaman pangan. Selain bertani, penduduk Distrik Bandarban juga beternak unggas terutama ayam dan bebek.
Wilayah administratif
Distrik Bandarban terletak di Divisi Chittagong yang wilayah divisinya terletak di bagian tenggara Bangladesh. Pembentukan Distrik Bandarban pada tahun 1981 pada masa desentralisasi dan reorganisasi administratif Bangladesh. Sebelum dibentuk sebagai distrik, Distrik Bandarban merupakan sebuah subdivisi bernama Subdivisi Bandarban dalam wilayah Distrik Rangamati. Subdivisi Bandarban dibentuk pada tahun 1951 dengan wilayah di Jalur Bukit Chittagong.[1]
Luas wilayah Distrik Bandarban adalah 4.479 km2.[2] Titik koordinat wilayah Distrik Bandarban antara 21°11'–22°22' Lintang Utara dan 92°40'–92°4' Bujur Timur.[1] Wilayah Distrik Bandarban berbatasan dengan Distrik Cox's Bazaar, Distrik Chittagong, Distrik Rangamati, dan Distrik Khagrachari. Selain itu, sepanjang 129 km dari perbatasan wilayahnya berbatasan dengan Negara Bagian Chin dan Negara Bagian Rakhine di Myanmar.[2]
Wilayah Distrik Bandarban hanya memiliki satu kota yaitu Kota Bandarban. Selain itu, wilayah Distrik Bandarban tebagi menjadi 7 upazila yang terbagi lagi menjadi sejumlah serikat. Serikat-serikat kemudian terbagi lagi menjadi desa dan para.[2] Nama ketujuh upazila di Distrik Bandarban yaitu Upazila Thanchi, Upazila Rowangchhari, Upazila Ruma, Upazila Naikhongchhari, Upazila Alikadam, Upazila Lama, dan Upazila Bandarban.[1]
Geografi
Wilayah Distrik Bandarban sebagian besar merupakan perbukitan.[3] Kawasan pegunungan di Distrik Bandarban terletak pada ketinggian mulai dari 300 hingga 1.100 meter di atas permukaan laut.[1]
Penduduk
Penduduk tetap di wilayah Distrik Bandarban berasal dari suku Marma yang merupakan campuran dari berbagai kelompok etnik. Suku Marma awalnya terdiri dari suku Burma, suku Rakhine dan suku Mon yang mengadakan migrasi dari wilayah Myanmar. Di wilayah Distrik Bandarban, suku Marma berada dalam pemerintahan kepala suku yang disebut Lingkaran Bohmong.[4] Distrik Bandarban merupakan distrik di Bangladesh yang jumlah penduduknya paling sedikit.[3] Pada tahun 2003, jumlah penduduk Distrik Bandarban sekitar 292.900 jiwa.[2]
Ekonomi
Ekonomi Distrik Bandarban mengandalkan pertanian dengan metode budidaya yang disebut jhum. Tanaman yang dibudidayakan berupa tanaman pangan terutama beras, jahe, rempah-rempah, sayur, rami, dan kacang-kacangan. Selain itu, penduduk juga membudidayakan buah-buahan seperti pisang, mangga, pepaya, jambu biji, nanas, dan nangka. Kelompok etnik tertentu di Distrik Bandarban juga mengadakan peternakan unggas pada pekarangan bagian belakang rumahnya. Jenis unggas yang diternakkan adalah bebek dan ayam. Peternakan unggas menjadi sumber pendapatan tambahan selain pertanian.[5]
Referensi
Catatan kaki
- ^ a b c d Bangladesh Bureau of Statistics 2024, hlm. xxvii.
- ^ a b c d Deb, dkk. 2022, hlm. 2.
- ^ a b Deb, dkk. 2022, hlm. 1.
- ^ Hoque, Farhana (2022). Hurtig, Janise, ed. To be a Marma: A passionately lived identity on the borderlands between Bangladesh and Myanmar (PDF) (dalam bahasa Inggris). Long Island: Lived Places Publishing. hlm. 5. ISBN 978-1915-271-18-1.
- ^ Bangladesh Bureau of Statistics 2024, hlm. xxviii.
Daftar pustaka
- Bangladesh Bureau of Statistics (Juni 2024). Population and Housing Census 2022, District Report: Bandarban (PDF) (dalam bahasa Inggris). Bangladesh Bureau of Statistics. ISBN 978-984-475-276-4.
- Deb, S. K., dkk. (9 Juni 2022). To Explore Potential Tourism Attractions and Developing Branding Strategies for Sustainable Tourism in Bandarban (PDF) (dalam bahasa Inggris). Dhaka: Pemerintah Republik Rakyat Bangladesh.