Keuskupan Manado
Keuskupan Manado adalah salah satu Provinsi gerejawi Katolik Roma di Indonesia yang saat ini berstatus Keuskupan Sufragan, wilayah kepemimpinan keuskupan ini meliputi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, selain menjadi bagian utuh dan tidak terpisah dari Takhta Suci - Vatikan, keuskupan ini juga menjadi rekan Karya Pastoral dengan Keuskupan Agung Makassar dan Keuskupan Amboina.
Keuskupan Manado Dioecesis Manadoensis | |
---|---|
Katolik | |
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Wilayah | |
Makassar | |
Kevikepan |
|
Kantor pusat | Jl. Sam Ratulangi No. 66, Kel. Wenang Selatan, Kec. Wenang, Kota Manado 95111 |
Koordinat | 1°29′00″N 124°50′13″E / 1.483320°N 124.836927°E |
Statistik | |
Luas | 90.000 km2 (35.000 sq mi)[2] |
Populasi - Total - Katolik | (per 2021) 6.841.500[1] 145.424 (2,1%) |
Paroki | 74 |
Imam | 159 (120 imam diosesan) |
Informasi | |
Denominasi | Gereja Katolik |
Gereja sui iuris | Gereja Latin |
Ritus | Ritus Roma |
Pendirian | 19 November 1919 |
Katedral | Hati Tersuci Maria, Manado |
Bahasa |
|
Kepemimpinan kini | |
Paus | Fransiskus |
Uskup | Benedictus Estephanus Rolly Untu, M.S.C. |
Vikaris jenderal | R.D. Agustinus Sumaraw |
Sekretaris jenderal | R.P. Paulus Laurentius Pitoy, M.S.C. |
Ekonom | R.D. Jansens Dianomo |
Emeritus | Joseph Theodorus Suwatan, M.S.C. |
Peta | |
Situs web | |
komsosmanado |
Populasi umat Katolik adalah sekitar 145 ribu orang, dengan persentase 2,1% dari total keseluruhan penduduk di wilayah keuskupan ini.[2]
Di keuskupan ini, terdapat Seminari Tinggi Hati Kudus Tuhan Yesus, yang terletak di Pineleng Dua, Pineleng, Minahasa, yang berdiri sejak dasawarsa 1930-an.[3] Seminari ini menampung pendidikan calon imam Keuskupan Manado, Keuskupan Amboina, dan para calon imam dari Kongregasi Misionaris Hati Kudus.
Sejarah
suntingPeristiwa pembaptisan pertama umat Katolik di Kevikepan Manado terjadi pada tahun 1563. Pada tahun itu, Diego de Magelhaes membaptis sekitar 1.500 umat Katolik di Manado. Setelah pembaptisan 1.500 orang tersebut, Diego de Magelhaes kemudian membaptis 2.000 orang di Kaidipan.[4]
Pada tahun yang sama, Raja Siau juga mengirimkan permintaan akan pembaptisan sejumlah warganya kepada Diego de Magelhaes. Permintaan tersebut tidak dipenuhi Diego de Magelhaes karena ia melakukan karya missi kerasulan ke sebelah barat wilayah Keuskupan Manado. Permintaan ini baru terlaksana pada tahun 1568, saat Pero Mascarenhas, S.J., mengunjungi Kevikepan Nusa Utara dan menginstruksikan sejumlah kepala desa dan umat Kristiani yang dibaptis pada tahun 1563 untuk membaptis ribuan warga Kabupaten Sitaro.[4]
Asistensi kerasulan dilakukan oleh para imam Fransiskan dari Keuskupan Agung Manila pada tahun 1610 dan 1611. Persekusi umat Kristiani di Keuskupan Manado tercatat pada tahun 1614 saat dua imam Fransiskan dibunuh sejumlah penduduk dari pemukiman muslim di Tagulandang. Persekusi terjadi pada tahun 1622 saat R.P. Bras Palomino, O.F.M., dibunuh oleh sejumlah umat penghayat kepercayaan. Catatan pembunuhan yang dilakukan oleh umat penghayat kepercayaan juga terjadi pada tahun 1644 saat R.P. Lorenço Garralda, O.F.M., tewas akibat dugaan santet yang dilakukan sejumlah paranormal.[5]
Datangnya kapal-kapal Belanda di sejumlah pelabuhan di Sulawesi Utara pada tahun 1660, kehadiran missionaris Protestan ke sejumlah desa di Minahasa tahun 1663, dan pembangunan benteng di Manado pada tahun 1666 menandai terhentinya missi Keuskupan Manado. Usaha terakhir yang dilakukan oleh Carlo Turcotti di Bolaang Hitam/Bolang Itang dan Kaidipan tahun 1676, pada akhirnya, tidak membuahkan hasil.[5] Adapun missi Keuskupan Manado terhenti hingga tahun 1879.
Catatan pembaptisan umat kristiani paling awal di Kevikepan Tondano terjadi pada tanggal 19 September 1868, yakni pada saat R.P. Johannes de Vries, S.J., melakukan sakramen permandian di rumah pribadi seorang missionaris dari Nederlandsche Zendeling Genootschap di daerah Langowan kepada Daniel Agustinus Mandagi dan sejumlah anak-anak. Peristiwa pembaptisan ini merupakan catatan pertama Paroki Santo Petrus Langowan.[6] Adapun catatan pembaptisan umat Kristiani yang kedua terjadi pada 9 Agustus 1879, yakni pada saat tujuh katekumen di Paroki Santo Antonius Padua, Tataaran II, Tondano Selatan, Minahasa, secara resmi menerima sakramen pembaptisan.[7]
Atas catatan pembaptisan di Langowan tersebut, Adam Carel Claessens mengirim Gregorius Metz, imam Keuskupan Larantuka, untuk mengunjungi Minahasa pada tahun 1873. Setelah kunjungan tersebut, Bernardus Mutsaers secara permanen bermukim di Manado sejak 1886. Sekolah perempuan Katolik pertama didirikan pada tahun 1907 setelah kedatangan para biarawati dari Belanda pada tahun 1898.[8] Catatan ini menjadi bekal persiapan Keuskupan Manado untuk membentuk struktur baru yang resmi terbentuk pada November 1919.
Catatan ekspansi terakhir Keuskupan Manado dilakukan pada tahun 1900, saat sejumlah nelayan Filipina peternak mutiara membangun pemukiman di Sambiut, Totikum, Banggai Kepulauan. 25 tahun sesudahnya, seorang guru Protestan bersama sejumlah warga Banggai diterima dalam Gereja Katolik. Catatan ini menjadi cikal-bakal Kevikepan Luwuk.[9]
Garis waktu
sunting- Didirikan sebagai Prefektur Apostolik Celebes pada tanggal 19 November 1919, memisahkan diri dari Vikariat Apostolik Batavia
- Ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Celebes pada tanggal 1 Februari 1934
- Berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Manado pada tanggal 13 April 1937
- Ditingkatkan menjadi Keuskupan Manado pada tanggal 3 Januari 1961
Waligereja
suntingOrdinaris
sunting- Prefek Apostolik Celebes
- Gerard Vesters, M.S.C. (Desember 1919 s.d. 16 Februari 1923, pindah tugas)
- Joannes Walter Panis, M.S.C. (12 Juni 1923 s.d. 1 Februari 1934, naik tingkat)
- Vikaris Apostolik Celebes
- Joannes Walter Panis, M.S.C. (1 Februari 1934 s.d. 13 April 1937, berubah nama)
- Vikaris Apostolik Manado
- Joannes Walter Panis, M.S.C. (13 April 1937 s.d. 13 Maret 1947, mengundurkan diri)
- Nicolaas Verhoeven, M.S.C. (13 Maret 1947 s.d. 3 Januari 1961, naik tingkat)
- Uskup Manado
- Nicolaas Verhoeven, M.S.C. (3 Januari 1961 s.d. 26 Juni 1969, mengundurkan diri)
- Theodorus Hubertus Moors, M.S.C. (26 Juni 1969 s.d. 8 Februari 1990, pensiun)
- Joseph Theodorus Suwatan, M.S.C. (8 Februari 1990 s.d. 12 April 2017, pensiun)
- Benedictus Estephanus Rolly Untu, M.S.C.[10] (sejak 12 April 2017)
Prelat tituler
sunting- Uskup Auksilier Manado
- Theodorus Hubertus Moors, M.S.C. (13 April 1967 s.d. 26 Juni 1969, ganti jabatan)
Paroki
suntingKevikepan Manado
suntingKevikepan Tomohon
sunting
|
Kevikepan Tonsea
sunting
|
Kevikepan Tombulu
sunting
|
Kevikepan Tondano
sunting
|
Kevikepan Nusa Utara
sunting
|
Kevikepan Stella Maris
sunting
|
Kevikepan Palu
sunting
|
Kevikepan Luwuk Banggai
sunting
|
Referensi
sunting- ^ "Badan Pusat Statistik". sulut.bps.go.id. Diakses tanggal 2024-01-24.
- ^ a b "Diocese of Manado, Indonesia 🇮🇩". GCatholic. Diakses tanggal 2024-01-24.
- ^ Steenbrink 2007, hlm. 263.
- ^ a b Heuken 2008, hlm. 62.
- ^ a b Heuken 2008, hlm. 63.
- ^ Wullur 2020.
- ^ "Mgr Untu Pimpin Misa 140 Tahun Baptisan Pertama Paroki Tataaran". detikmanado.com. 11 Agustus 2019. Diakses tanggal 31 Agustus 2019.
- ^ de Jonge & Parengkuan 2008, hlm. 429-30.
- ^ de Jonge & Parengkuan 2008, hlm. 453.
- ^ Radio Vatikan 2017.
Pustaka
sunting- de Jonge, Christiaan; Parengkuan, Arnold (2008), "How Christianity Obtained a Central Position in Minahasa Culture and Society", dalam Steenbrink, Karel; Aritonang, Jan Sihar, A History of Christianity in Indonesia (dalam bahasa (Inggris)), Brill, hlm. 419–54, diakses tanggal 25 Mei 2020
- Heuken, Adolf (2008), "Catholic Converts in the Moluccas, Minahasa and Sangihe-Talaud, 1512–1680", dalam Steenbrink, Karel; Aritonang, Jan Sihar, A History of Christianity in Indonesia (dalam bahasa (Inggris)), Brill, hlm. 23–72, diakses tanggal 25 Mei 2020
- Radio Vatikan (12 April 2017), Pope appoints new bishop in Manado, Indonesia (dalam bahasa (Inggris)), diakses tanggal 14 April 2017
- Steenbrink, Karel (1 Januari 2007), Catholics in Indonesia, 1903-1942: A Documented History (dalam bahasa (Inggris)), 2, Brill, ISBN 978-90-67-18260-7
- Wullur, Frangki (24 Februari 2020), 19 September 1868, Baptisan Kontroversial Pater Johanes de Vries SJ (dalam bahasa (Indonesia)), Berita Manado, diakses tanggal 25 Mei 2020
Pranala luar
sunting- (Inggris) Diocese of Manado
- (Inggris) Annuario Pontifico 2005
- Jadwal Misa Keuskupan Manado