Jenny Rachman

pemeran perempuan asal Indonesia
Revisi sejak 6 Desember 2024 14.52 oleh Bintang Palagan (bicara | kontrib) (Penghargaan dan nominasi)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Jenny Rosjeni Rachman (lahir 18 Januari 1959) adalah seorang pemeran, politikus, dan model Indonesia. Kariernya berlangsung lebih dari empat dekade, ia telah berakting dalam puluhan judul film dan mencapai puncak popularitasnya pada akhir dekade 1970-an hingga pertengahan 1980-an. Ia dikenal karena memerankan karakter perempuan yang tangguh dan mudah berubah dalam berbagai genre hingga mencapai kesuksesan dengan peran yang lebih kompleks dan menantang. Dengan karier yang luas dalam film sejak masa remajanya, ia dipuji dan dianggap sebagai salah satu aktris terbaik di generasinya.

Jenny Rachman
Jenny Rachman sebagai Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pada Pemilihan Umum Legislatif tahun 2014
LahirJenny Rosjeni Rachman
18 Januari 1959 (umur 65)
Jakarta, Indonesia
AlmamaterUniversitas Nasional
Pekerjaan
Tahun aktif1973—sekarang
Partai politikPartai Demokrat (2014–sekarang)
Suami/istri
  • A. Hanafie (bercerai)
Budi Prakoso
(m. 1986⁠–⁠1994)
  • Nitiyudo Wachjo (bercerai)
Supradjarto
(m. 2008)
Anak2

Bersama Doris Callebaut, Roy Marten, Robby Sugara dan Yati Octavia, ia menjadi bagian dari deretan aktor dan aktris Indonesia berjuluk The Big Five. Istilah tersebut muncul pada dekade 1970-an, ketika perfilman Indonesia berkembang cukup pesat dan menggairahkan dari segi ekonomi dan sosial budaya. The Big Five mengacu pada 5 aktor dan aktris Indonesia yang mendapat bayaran lebih dari rata-rata aktor lain saat itu. Era ini juga merupakan era keemasan perfilman nasional karena banyaknya film yang diproduksi dan penampilan para aktor yang mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat.

Penampilan impresifnya dalam Binalnya Anak Muda (1978), Kabut Sutra Ungu (1979), Gadis Marathon (1981), Budak Nafsu (1983) dan Doea Tanda Mata (1985) mendapat pujian kritis dan membuatnya mendapatkan nominasi Piala Citra di Festival Film Indonesia, semuanya dalam kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik. Ia memenangkan dua diantaranya, untuk perannya sebagai Miranti seorang istri yang bertahan hidup setelah suaminya meninggal dunia dalam drama keluarga Kabut Sutra Ungu (1979) dan atas perannya sebagai Bonita seorang gadis desa yang berjuang mencapai mimpinya menjadi pelari dalam film Gadis Marathon (1981).

Karier

sunting

Jenny mengawali kariernya sebagai bintang iklan dan model foto sejak usia 14 tahun. Debut aktingnya dimulai melalui film Ita Si Anak Pungut (1973) arahan Frank Rorimpandey dan menjadi pemeran utama lewat film Rahasia Gadis (1975). Keseriusannya dalam film telah ditunjukkan dengan diraihnya dua Piala Citra melalui Kabut Sutra Ungu (1979) arahan sutradara Sjumandjaja dalam Festival Film Indonesia 1980 dan Gadis Marathon (1981) arahan Chaerul Umam pada Festival Film Indonesia 1982.

Jenny yang pada akhir tahun 1970-an dikenal sebagai salah satu pemeran yang digelari "The Big Five" (selain Roy Marten, Doris Callebaute, Yati Octavia dan Robby Sugara). Jenny bisa memberikan akting yang mampu diapreasiasi kritikus. Oleh karena itu, ia diberi gelar "The Queen of Indonesian Cinema" oleh kalangan pegiat industri film Indonesia.[1]

Melalui kongres Persatuan Artis Film Indonesia pada 2006, Jenny terpilih sebagai ketua umum ke-8 organisasi aktor dan aktris film Indonesia tersebut untuk periode 2006—2010, menggantikan ketua umum sebelumnya, Eva Rosdiana Dewi.

Jenny sempat berhenti berkarier di dunia seni peran lebih dari 20 tahun, sebelum akhirnya kembali berakting dalam film Di Bawah Lindungan Ka'bah pada tahun 2011.

Kehidupan pribadi

sunting

Jenny pernah menikah dengan A. Hanafie, lalu bercerai dan menikah dengan Budi Prakoso (adik Setiawan Djodi).[2] Setelah itu, Jenny menikah dengan pria blasteran Indonesia-Australia, Nitiyudo Wachjo.[3] Sayang pernikahan ini berakhir pada 11 Desember 2007.[4] Tak lama menjanda, pada tanggal 18 April 2008, Jenny resmi disunting oleh Supradjarto, salah seorang direksi Bank BRI. Dalam pernikahan itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin bertindak sebagai wali hakim mempelai putri, sedangkan Hutomo Mandala Putra menjadi saksi pernikahan.[5]

Filmografi

sunting

Sebagai pemeran

sunting
Tahun Judul Peran Catatan
1973 Ita, Si Anak Pungut Ita dewasa
1974 Jangan Biarkan Mereka Lapar
Susana Susana/Susi
Prahara (Betinanya Seorang Perempuan)
Rama, Superman Indonesia Lia
1975 Rahasia Gadis Lisa
1977 Pengalaman Pertama Ayu
Akibat Pergaulan Bebas Lia
Kekasih Mia
Secerah Senyum Mirna
Semau Gue Citra
Christina Maria
Kugapai Cintamu Irawati
1978 Laki-Laki Binal Gadis
Akibat Godaan Tari
November 1828 Laras
Binalnya Anak Muda Bunga
Perempuan Tanpa Dosa Lanny
Pahitnya Cinta Manisnya Dosa Mia
1979 Kecupan Pertama Yeni
Romantika Remaja Rina/Ratna
Kabut Sutra Ungu Miranti
1980 Bukan Sandiwara Istri
Busana dalam Mimpi Mayang
Kembang Padang Kelabu Adisti
1981 Hati Selembut Salju Karina
Gadis Marathon Bonita
1982 R.A. Kartini Kartini
1983 Budak Nafsu Fatima
1984 Doea Tanda Mata Ining
1985 Hatiku Bukan Pualam Hanum
2011 Di Bawah Lindungan Ka'bah Mak Hamid
2023 Air Mata di Ujung Sajadah Eyang Murni
2025 Tabayyun
Air Mata di Ujung Sajadah 2 Eyang Murni
Keterangan
  Belum dirilis

Sebagai pembuat film

sunting
Tahun Judul Peran Catatan
2009 Emak Ingin Naik Haji Produser pendamping

Penghargaan dan nominasi

sunting
Penghargaan Tahun Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
Festival Film Indonesia 1979 Pemeran Utama Wanita Terbaik Binalnya Anak Muda Nominasi
1980 Kabut Sutra Ungu Menang
1982 Gadis Marathon Menang
1984 Budak Nafsu Nominasi
1985 Doea Tanda Mata Nominasi
Festival Film Bandung 2011 Pemeran Pembantu Wanita Terpuji Film Bioskop Di Bawah Lindungan Ka'bah Nominasi
2022
Lifetime Achievement Award
Penerima

Sejarah elektoral

sunting
Pemilu Lembaga legislatif Daerah pemilihan Partai politik Perolehan suara Hasil
2014 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DKI Jakarta II Partai Demokrat Tidak diketahui[butuh rujukan]  N Tidak Terpilih

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting
Penghargaan dan prestasi
Didahului oleh:
Mieke Widjaja
Film : Kembang Semusim
(1981)
Pemeran Utama Wanita Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film : Gadis Marathon
(1982)
Diteruskan oleh:
Christine Hakim
Film : Di Balik Kelambu
(1983)
Didahului oleh:
Christine Hakim
Film : Pengemis dan Tukang Becak
(1979)
Pemeran Utama Wanita Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film : Kabut Sutra Ungu
(1980)
Diteruskan oleh:
Mieke Widjaja
Film : Kembang Semusim
(1981)