Neo-Vedanta

Revisi sejak 7 Desember 2024 02.41 oleh Dewinta88 (bicara | kontrib) (Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Neo-Vedanta, juga disebut Hindu modernisme,[1] neo-Hinduisme,[2] Global Hinduisme[3] dan Hindu Universalisme,[web 1] adalah istilah yang digunakan oleh sarjana-sarjana modern, utamanya barat, untuk mengkarakteristikan interpretasi Hinduisme yang berkembang pada abad ke-19 dalam menanggapi kolonialisme dan orientalisme barat. Interpretasi Hinduisme modern tersebut berkontribusi terhadap perjuangan kebebasan India dan identitas India sebagai sebuah negara yang modern, toleran dan merdeka.

Gerakan-gerakan Neo-Vedanta

sunting

Beberapa gerakan Hindu modern muncul di India pada periode antara abad ke-18 dan ke-20, antara lain sebagai berikut:

  • Brahmoisme: gerakan keagamaan yang berasal dari Benggala pada awal abad ke-19. Gerakan ini didirikan oleh Ram Mohan Roy. Dia menggagas pentingnya pemanfaatan nalar untuk mereformasi praktik sosial dan religius agama Hindu, dengan pengaruh dari agama monoteistis dan ilmu pengetahuan modern.[4] Brahmoisme menolak dogma, takhayul, otoritas kitab suci, dan penggambaran Tuhan.[5]
  • Prarthana Samaj: gerakan reformasi sosial dan keagamaan yang dimulai di Bombay, didirikan oleh Dr. Atmaram Pandurang pada tahun 1867 dengan tujuan agar masyarakat meyakini satu Tuhan dan hanya menyembah satu Tuhan. Gerakan ini dimulai sebagai reformasi sosial dan keagamaan sebagaimana Brahmo Samaj. Perintis Prarthana Samaj di Mumbai adalah Paramahamsa Sabha, perkumpulan rahasia untuk memajukan gagasan-gagasan liberal yang didirikan oleh Ram Balkrishna Jaykar.[6]
  • Arya Samaj: gerakan reformasi Hindu yang diprakarsai oleh Swami Dayananda, dan didirikan pada tanggal 7 April 1875.[7] Gerakan ini bermaksud mengamalkan Weda sebagaimana mestinya, dan mengesampingkan kitab-kitab yang ditulis setelah Weda. Gerakan ini bersifat monoteistis karena tidak mengakui dewa-dewi tertentu,[8] serta menolak pemujaan Tuhan dengan sarana patung atau lukisan.[9][10]
  • Misi Ramakrishna: gerakan filantropis dan sukarela yang diprakarsai oleh murid Ramakrishna, Swami Vivekananda, pada tanggal 1 Mei 1897. Gerakan ini berfokus pada masalah kemanusiaan seperti pemeliharaan kesehatan, bencana alam, kesejahteraan masyarakat desa, pendidikan, dan lain-lain. Misi gerakan ini berdasarkan konsep Karmayoga.[11] Dalil-dalil yang digunakan adalah filsafat Wedanta.[12]
  • Masyarakat Internasional Kesadaran Krishna (The International Society for Krishna Consciousness–ISKCON): gerakan keagamaan berdasarkan tradisi Gaudiya Waisnawa. Gerakan ini juga dikenal dengan nama "Gerakan Hare Krishna", didirikan pada tahun 1966 di New York City oleh A. C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada. Ajarannya berpegang pada Bhagawadgita dan Srimad Bhagawatam. Gerakan ini didirikan untuk menyebarkan Bhaktiyoga dan memuja Tuhan dengan wujud Kresna.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Flood 1996, hlm. 258.
  2. ^ King 2002, hlm. 93.
  3. ^ Flood 1996, hlm. 265.
  4. ^ Chambers Dictionary Of World History. Editor BP Lenman. Chambers. 2000.
  5. ^ brahmosamaj.org - BRAHMO SAMAJ
  6. ^ "Prarthana Samaj". St. Martin's College: PHILTAR. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-25. Diakses tanggal 2018-06-08. 
  7. ^ Hastings 2003, hlm. 57.
  8. ^ "Principles of Arya Samaj". Arya Samaj.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-01. Diakses tanggal 2018-06-08. 
  9. ^ Naidoo 1982, hlm. 158.
  10. ^ Lata 1990, hlm. x.
  11. ^ Agarwal 1998, hlm. 243.
  12. ^ "Belur Math (situs resmi)". 

Sumber

sunting

Sumber yang diterbitkan

sunting
  • Burch, George Bosworth (1964), "Seven-Valued Logic in Jain Philosophy", International Philosophical Quarterly, Bronx, NY, IV (1): 68–93, ISSN 0019-0365, diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-10, diakses tanggal 2014-04-23 
  • Burley, Mikel (2007), Classical Samkhya and Yoga: An Indian Metaphysics of Experience, Taylor & Francis 
  • Cornille, Catherine (1992), The Guru in Indian Catholicism: Ambiguity Or Opportunity of Inculturation, Wm. B. Eerdmans Publishing 
  • Comans, Michael (1993), The Question of the Importance of Samadhi in Modern and Classical Advaita Vedanta. In: Philosophy East and West Vol. 43, No. 1 (Jan. 1993), pp. 19-38. 
  • Comans, Michael (2000), The Method of Early Advaita Vedānta: A Study of Gauḍapāda, Śaṅkara, Sureśvara, and Padmapāda, Delhi: Motilal Banarsidass 
  • Daniel, P.S. (2000), Hindu Response to Religious Pluralism, Kant Publications, ISBN 8186218106, diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-07, diakses tanggal 2014-04-23 
  • Dense, Christian D. Von (1999), Philosophers and Religious Leaders, Greenwood Publishing Group 
  • Dundas, Paul (2004), (ed.) Tara Sethia, ed., Ahimsā, Anekānta, and Jaininsm, Delhi: Motilal Banarsidass Publ, ISBN 81-208-2036-3 
  • Fields, Rick (1992), How the Swans Came to the Lake. A Narrative History of Buddhism in America, Boston & London: Shambhala 
  • Flood, Gavin D. (1996), An Introduction to Hinduism, Cambridge University Press 
  • Frawley, David (1996), Tantric Yoga and the Wisdom Goddesses: Spiritual Secrets of Ayurveda, Motilal Banarsidass Publ. 
  • Gier, Nicholas F. (2012), "Overreaching to be different: A critique of Rajiv Malhotra's Being Different", International Journal of Hindu Studies, Springer Netherlands, 16 (3): 259–285, doi:10.1007/s11407-012-9127-x, ISSN 1022-4556 
  • Gilchrist, Cherry (1996), Theosophy. The Wisdom of the Ages, HarperSanFrancisco 
  • Godman, David (1985), Be As You Are, Penguin, ISBN 0-14-019062-7 
  • Gombrich, Richard F. (1996), Theravāda Buddhism. A Social History from Ancient Benares to Modern Colombo, London and New York: Routledge 
  • Halbfass, Wilhelm (1995), Philology and Confrontation: Paul Hacker on Traditional and Modern Vedānta, SUNY Press 
  • Harris, Mark W. (2009), The A to Z of Unitarian Universalism, Scarecrow Press 
  • Hori, Victor Sogen (1999), Translating the Zen Phrase Book. In: Nanzan Bulletin 23 (1999) (PDF) 
  • Johnson, K. Paul (1994), The masters revealed: Madam Blavatsky and the myth of the Great White Lodge, SUNY Press, ISBN 0-7914-2063-9 
  • King, Richard (2002), Orientalism and Religion: Post-Colonial Theory, India and "The Mystic East", Routledge 
  • Kipf, David (1979), The Brahmo Samaj and the shaping of the modern Indian mind, Atlantic Publishers & Distri 
  • Koller, John (2004), (ed.) Tara Sethia, ed., Ahimsā, Anekānta, and Jaininsm, Delhi: Motilal Banarsidass Publ, ISBN 81-208-2036-3 
  • Larson, gerald James (2012), "The Issue of Not Being Different Enough: Some Reflections on Rajiv Malhotra's Being Different" (PDF), International Journal of Hindu Studies, Volume 16, Issue 3, December 2012, pp 311-322 
  • Lavoie, Jeffrey D. (2012), The Theosophical Society: The History of a Spiritualist Movement, Universal-Publishers 
  • Lorenzen, David N. (2006), Who Invented Hinduism: Essays on Religion in History, Yoda Press, diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-30, diakses tanggal 2014-04-23 
  • Malhotra, Rajiv (2013), "Author's Response: The Question of Dharmic Coherence", International Journal of Hindu Studies 16, 3: 369–408 
  • McMahan, David L. (2008), The Making of Buddhist Modernism, Oxford University Press, ISBN 9780195183276 
  • McRae, John (2003), Seeing Through Zen. Encounter, Transformation, and Genealogy in Chinese Chan Buddhism, The University Press Group Ltd, ISBN 9780520237988 
  • Michaels, Axel (2004), Hinduism. Past and present, Princeton, New Jersey: Princeton University Press 
  • Michaelson, Jay (2009), Everything Is God: The Radical Path of Nondual Judaism, Shambhala 
  • Mukerji, Mādhava Bithika (1983), Neo-Vedanta and Modernity, Ashutosh Prakashan Sansthan 
  • Nicholson, Andrew J. (2010), Unifying Hinduism: Philosophy and Identity in Indian Intellectual History, Columbia University Press 
  • Panicker, P.L. John (2006), Gandhi on Pluralism and Communalism, ISPCK 
  • Paranjape, Makarand R. (2009), Another Canon: Indian Texts and Traditions in English, Anthem Press 
  • Poonja, Sri H. W. L. (2000), The Truth Is, Weiser Books 
  • Rambachan, Anatanand (1994), The Limits of Scripture: Vivekananda's Reinterpretation of the Vedas, University of Hawaii Press 
  • Renard, Philip (2010), Non-Dualisme. De directe bevrijdingsweg, Cothen: Uitgeverij Juwelenschip 
  • Rinehart, Robin (2004), Contemporary Hinduism: ritual, culture, and practice, ABC-CLIO 
  • Sharf, Robert H. (1993), "The Zen of Japanese Nationalism", History of Religions, Vol. 33, No. 1. (Aug., 1993), pp. 1-43. 
  • Sharf, Robert H. (1995-A), Whose Zen? Zen Nationalism Revisited (PDF) 
  • Sharf, Robert H. (1998), Experience. In: Mark C. Taylor (editor), "Critical Terms for Religious Studies", University of Chicago Press 
  • Sharf, Robert H. (2000), The Rhetoric of Experience and the Study of Religion. In: Journal of Consciousness Studies, 7, No. 11-12, 2000, pp. 267-87 (PDF), diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-05-13, diakses tanggal 2014-04-23 
  • Sharma, G.R. (2003), Trends In Contemporary Indian Philosophy Of Education A Critical Evaluation, Atlantic Publishers & Dist 
  • Sharma, Arvind (2005), "Jivanmukti in Neo-Hinduism: The Case of Ramana Maharshi", Asian Philosophy, Vol.15, No.3, November 2005, pp. 207-220 
  • Sinari, Ramakant (2000), Advaita and Contemporary Indian Philosophy. In: Chattopadhyana (gen.ed.), "History of Science, Philosophy and Culture in Indian Civilization. Volume II Part 2: Advaita Vedanta", Delhi: Centre for Studies in Civilizations 
  • Sooklal, Anil (1993), "The Neo-Vedanta Philosophy of Swami Vivekananda" (PDF), Nidan, 5, 1993 
  • Vaitheespara, Ravi (2010), Forging a Tamil caste: Maraimalai Adigal (1876-1950) and the discourcse of caste and ritual in colonial Tamilnadu. In: Bergunder e.a. (editors), "Ritual, Caste, and Religion in Colonial South India", Otto Harrassowitz Verlag 
  • Venkataramiah, Munagala (1936), Talks with Sri Ramana Maharshi, Tiruvannamalai: Sri Ramanasramam 
  • Versluis, Arthur (1993), American Transcendentalism and Asian Religions, Oxford University Press 
  • White, David Gordon (2006), "Digging wells while houses burn? Writing histories of Hinduism in a time of identity politics", History and Theory, Theme Issue 45 (December 2006), pp. 104-131 
  • Yelle, Robert A. (2012), "Comparative Religion as Cultural Combat: Occidentalism and Relativism in Rajiv Malhotra's Being Different", International Journal of Hindu Studies, Volume 16, Issue 3, December 2012, pp 335-348 

Kutipan web

sunting

Bacaan tambahan

sunting

Pranala luar

sunting

History

Criticism