Radikalisasi algoritmik

fenomena sosial di dalam media sosial

Radikalisasi algoritmik adalah sebuah fenomena sosial yang terjadi di dalam pelantar digital seperti internet dan media sosial, di mana para penggunanya digiring ke suatu pemahaman, pandangan dan pemikiran (politik, ideologi dan nilai sosial) yang ekstrim serta radikal melalui rekomendasi konten yang diatur oleh sistem algoritma pada suatu pelantar aplikasi tersebut.[1]

Algoritme merekam interaksi pengguna, mulai dari tanda suka atau tidak suka hingga jumlah waktu yang dihabiskan dalam bermedia sosial, untuk menghasilkan sebuah ruang gema. Dengan ruang gema ini, pengguna didorong untuk menjadi lebih terpolarisasi melalui preferensi di media dan konfirmasi diri.

Radikalisasi algoritmik telah menjadi sebuah fenomena yang kontroversial karena seringkali tidak sesuai dengan kepentingan perusahaan media sosial untuk mempertahankan ruang gema. Sejauh mana algoritma pemberi rekomendasi konten benar-benar bertanggung jawab atas radikalisasi masih menjadi kontroversi. Studi telah menemukan hasil yang kontradiktif mengenai apakah algoritma telah mempromosikan konten ekstremis atau tidak.

Efek ruang gema dan lubang kelinci

Contoh kasus

Radikalisasi Islamis

Radikalisasi diri

Solusi

Referensi

  1. ^ Kartono, Munir. "Ketika Algoritma Meradikalisasi Manusia". ruangobrol.id. Diakses tanggal 2024-12-09.