Maulana Hasanuddin dari Banten

Pahlawan Revolusi Kemerdekaan
Revisi sejak 10 Desember 2024 22.28 oleh Rarani (bicara | kontrib) (Mengembalikan suntingan oleh Daeng Hanif (bicara) ke revisi terakhir oleh Raden Salman)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Sultan Maulana Hasanuddin adalah Pendiri Kesultanan Banten. Ia memiliki nama lain Pangeran Sabakingking dan memerintah di Banten dalam rentang waktu 1552 – 1570 M.

Sultan Maulana Hasanuddin
Pendiri Kesultanan Banten
Berkuasa1552–1570
PendahuluJabatan Baru
PenerusMaulana Yusuf
Kelahiran1478
Kematian1570 (umur 91–92)
Kesultanan Banten
Pemakaman
KeturunanMaulana Yusuf dari Banten
Pangeran Sunyararas
WangsaAl Bantani
AyahSunan Gunung Jati
IbuNyai Ratu Kawunganten
AgamaIslam Sunni

Masa Pemerintahan

sunting

Maulana Hasanuddin merupakan pendiri sekaligus sultan pertama dari Kesultanan Banten. Ia mendirikan Kesultanan Banten pada tahun 1527 setelah merebut wilayah Banten Girang dari Pucuk Umun. Banten Girang kemudian menjadi wilayah pertama dari Kesultanan Banten.[1]

Di bawah pemerintahannya, Kesultanan Banten mengalami perkembangan pesat di berbagai bidang. Kesultanan Banten adalah kerajaan maritim yang mengandalkan perdagangan untuk menopang perekonomian kerajaan. Untuk memudahkan hubungan dagang dengan pesisir Sumatera melalui Selat Sunda, pusat pemerintahannya kemudian dipindahkan dari pedalaman Banten Girang ke pesisir.[butuh rujukan]

Di kawasan teluk Banten, Maulana Hasanuddin membangun tiga institusi penting sebagai motor perubahan kerajaannya. Tiga institusi tersebut adalah masjid (sebagai basis kegiatan sosial keagamaan), Kraton Surosowan (pusat pemerintahan), dan pelabuhan (sentra ekonomi).[butuh rujukan]

Di tangan Sultan Maulana Hasanuddin, Banten dikenal sebagai bandar besar yang menjadi persinggahan utama dan penghubung antara pedagang dari Arab, Parsi, India dan Cina dengan negara-negara di Nusantara. Selain itu, Kesultanan Banten juga menguasai Lampung yang banyak menghasilkan rempah-rempah. Di era Sultan Maulana Hasanuddin pula, Banten dapat melepaskan diri dari Demak pada 1568 M. Sultan Maulana Hasanuddin wafat pada 1570 dan dimakamkan di Masjid Agung Banten. Ia juga dikenal sebagai Pangeran Surosowan karena telah mendirikan Keraton Surosowan.[butuh rujukan]

Rujukan

sunting
  1. ^ BPS Provinsi Banten (2019). Pariwisata Banten dalam Angka Tahun 2019 (PDF). Dinas Pariwisata Provinsi Banten. hlm. 48. 
Gelar kebangsawanan
Resimen baru Penguasa Banten
1552–1570
Diteruskan oleh:
Maulana Yusuf

Wangsa: Hasan al-Bantani