Constantine Simonides

Revisi sejak 11 Desember 2024 23.35 oleh Fanisazahro (bicara | kontrib) (Fitur saranan gambar: 1 gambar ditambahkan.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Constantine Simonides (1820-1890), adalah seorang palaeografer dan dealer ikon, yang dikenal sebagai seorang pria yang berpendidikan luas, dengan pengetahuan yang signifikan mengenai naskah dan kemampuan kaligrafi yang ajaib. Dia melampaui zamannya dalam hal kemampuan sastra. Beberapa paleografer mengatakan bahwa ia adalah seorang pemalsu yang paling banyak akal pada abad kesembilan belas.[1]

Constantine Simonides

Kehidupan

sunting

Ia lahir di pulau kecil Yunani bernama Symi, di pantai Laut Aegea pada tahun 1820 (atau 1824), dan meninggal di Mesir akibat sakit kusta.

Simonides tinggal di biara-biara Gunung Athos antara tahun 1839 dan 1841 dan lagi pada tahun 1852. Pada waktu itulah  ia memperoleh beberapa manuskrip alkitabiah yang kemudian dijualnya. Ia menghasilkan banyak salinan naskah-naskah yang berasal periode Helenistik dan awal Bizantium. Ia diduga memalsukan sejumlah dokumen dan manuskrip serta mengklaim mereka asli dari Injil Markus, demikian pula naskah-naskah asli berisi puisi-puisi Homer. Dia menjual beberapa naskah ini kepada Raja Yunani. Para sarjana Yunani segera mengungkap sejumlah naskah yang diklaim sebagai pemalsuan dan ia meninggalkan Yunani serta melakukan perjalanan dari satu negara ke negara dengan naskah-naskah tulisan tangannya. Ia mengunjungi Inggris antara tahun 1853 dan 1855 dan negara-negara Eropa lainnya, dan kegiatan sastranya sangat luar biasa.[2] Beberapa dari karya-karyanya diterbitkan di Moskwa, Odessa, di Inggris,[3] dan di Jerman. Ia juga banyak menulis karya-karya lain yang tidak pernah diterbitkan.

Dari tahun 1843 sampai 1856 di seluruh Eropa ia menawarkan penjualan sejumlah manuskrip yang diakunya berasal dari zaman kuno. Dia menciptakan "sensasi besar dengan memproduksi dalam jumlah besar manuskrip-manuskrip Yunani yang diakuinya dari periode luar biasa kuno – seperti karya Homer dalam gaya penulisan yang hampir prasejarah, sejarawan Mesir yang hilang, salinan  Injil Matius pada papirus, ditulis lima belas tahun setelah Kenaikan Yesus (!), dan bagian-bagian lain dari Perjanjian Baru yang diberinya tarikh abad pertama. Produk-produk ini kemudian diklaim sebagai pemalsuan.[4]

Pada tahun 1854 dan 1855 Simonides gagal mencoba menjual beberapa naskah kepada British Museum dan Perpustakaan Bodleian. Thomas Phillipps adalah seorang pembeli yang kurang kritis dan membeli beberapa naskah untuk Perpustakaan Phillips di Cheltenham. Pada tahun 1855 ia mengunjungi Berlin dan Leipzig. Ia memberitahu Wilhelm Dindorf bahwa ia memiliki palimpsest dari Uranius.[5]

Pada tanggal 13 September 1862, dalam sebuah artikel dalam The Guardian, Simonides mengaku bahwa ia adalah penulis sebenarnya Codex Sinaiticus dan bahwa dia menulis naskah itu pada tahun 1839.[6] Menurut dia kodeks itu "salah satu karya yang buruk dari masa mudanya". Menurut Simonides, ia mengunjungi Gunung Sinai pada tahun 1852 dan melihat kodeks itu. Henry Bradshaw, seorang sarjana, tidak percaya klaim tersebut.[7]

Simonides mempertanyakan banyak posisi ilmiah resmi yang diterima oleh para sarjana. Dia tidak menghormati sarjana apapun. Ia menafsirkan hieroglif Mesir dengan cara yang berbeda dari Champollion dan ahli Mesir kuno lain. Ia mencoba untuk membuktikan bahwa metodenya dalam menafsirkan hieroglif Mesir lebih unggul.[8] Dia menempatkan kematian Irenaeus pada 292 (umumnya diyakini hidup ~ 130 – ~ 200). Juga, dalam banyak pertanyaan yang rumit dia mempunyai sudut pandang sendiri, biasanya kontroversial, tapi setelah menganggap bahwa penulis Codex Sinaiticus adalah dirinya sendiri, sisa kredibilitasnya dihancurkan oleh pers Inggris.

Papirus Artemidorus

sunting

Pada tahun 2006 sebuah papirus berbentuk gulungan buku dipamerkan di Turin yang tampaknya adalah bagian Buku II yang hilang dari Geographical Descriptions (Deskripsi Geografis) karya Artemidorus Ephesius. Naskah itu dipamerkan lagi di Berlin pada tahun 2008. Diperdebatkan oleh Luciano Canfora bahwa naskah itu adalah hasil karya Constantine Simonides.[9] Richard Janko juga percaya bahwa gulungan itu adalah sebuah pemalsuan.[10]

Lihat juga

sunting
Beberapa naskah otentik yang dibeli dari Constantine Simonides
  • Minuscule 110
  • Minuscule 502
  • Minuscule 503
  • Minuscule 644
  • Minuscule 2793

Referensi

sunting
  1. ^ Falconer Madan, Books in manuscript: a short introduction to their study and use. With a Chapter on Records, London 1898, p. 124.
  2. ^ C. L. Fritzsche, Enthüllungen über den Simonides-dindorfschen Uranios (Leipzig 1856), p. 2 ff.
  3. ^ He edited in London facsimile of the Gospel of Mark. Facsimile was illustrated by him, and has an inscription, stating that the documents shown within, “date to the time of Christ when he (sic) lived upon Earth among (sic) man or men ..."
  4. ^ Kenyon, Frederick G. (1939). Our Bible and the Ancient Manuscripts (edisi ke-4th). London: British Museum. hlm. 123. 
  5. ^ Falconer Madan, Books in manuscript: a short introduction to their study and use. With a Chapter on Records, London 1898, p. 125.
  6. ^ Simonides, Constantine (1862-09-03). "THE SINAI MS. OF THE GREEK BIBLE". 
  7. ^ McKitterick, David (1998) A history of Cambridge University Press, Volume 2: Scholarship and Commerce (1698-1872), Cambridge: Cambridge University Press, ISBN 0-521-30802-X, page 369.
  8. ^ Richard Janko, The Artemidorus Papyrus, Classical Review 59.2 (2009), p. 404.
  9. ^ Peter Parsons, Forging Ahead: Has Simonides Struck Again?, TLS 22 February 2008, p 14.
  10. ^ Richard Janko, The Artemidorus Papyrus, Classical Review 59.2 (2009), pp. 403–410.

Sumber

sunting

Pranala luar

sunting