Tinoor

pemukiman di Minahasa
Revisi sejak 12 Desember 2024 16.02 oleh Anisah Muzammil (bicara | kontrib) (Ejaan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)


Tinoor adalah nama sebuah kampung di Minahasa, wilayah Administrasi Kota Tomohon. Saat ini, Desa Tinoor telah terbagi menjadi dua, yaitu Tinoor Satu dan Tinoor Dua. Jaraknya kurang lebih 17 km dari Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara, Manado. Dari Desa Tinoor bisa dilihat Kota Manado lengkap dengan pulau-pulau di sekitarnya termasuk Pulau Bunaken.

Sejarah

sunting

Tinoor diambil dari kata TUMO'OR yang artinya berdiri. Sejarah berdirinya Desa Tinoor menurut cerita dari orang-orang tua terdahulu berawal dari adanya aktivitas orang-orang Minahasa yang bermukim di dataran tinggi Minahasa yang kemudian turun ke daerah pantai untuk membuat garam. Garam nantinya akan dijual atau dipakai sebagai alat tukar-menukar pada saat itu. Pada zaman tersebut, daerah pesisir pantai didiami oleh suku Bantik yang sering berperang dengan suku Minahasa. Alasan itu membuat orang-orang yang dikirim untuk membuat garam di daerah pesisir pantai haruslah orang yang memiliki pengetahuan atau keahlian lebih dari orang biasa. Dalam hal ini, keahlian magis masih sangat kental pada budaya masyarakat Minahasa. Dikisahkan saat itu ada suatu kerajaan kecil yang berada di daerah yang berbatasan langsung dengan wilayah kediaman dari suku Bantik. Sekarang daerah tersebut dikenal dengan Desa Lota. Kerajaan kecil itu terdesak akibat serangan dari suku Bantik yang berusaha melewati batas wilayah mereka untuk diambil alih