Bias seleksi

Revisi sejak 12 Desember 2024 16.33 oleh Alicya- (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{under construction}} Bias seleksi terjadi ketika cara pemilihan peserta atau kelompok dalam suatu studi tidak menghasilkan sampel yang representatif dari populasi yang lebih luas. Hal ini dapat mengarah pada hasil yang tidak akurat atau tidak dapat digeneralisasikan untuk populasi secara keseluruhan. Contoh-contoh bias seleksi antara lain: 1. Pemilihan sampel yang tidak acak: Jika peserta dipilih berdasarkan kriteria tertentu (misalnya, hanya memilih individ...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Bias seleksi terjadi ketika cara pemilihan peserta atau kelompok dalam suatu studi tidak menghasilkan sampel yang representatif dari populasi yang lebih luas. Hal ini dapat mengarah pada hasil yang tidak akurat atau tidak dapat digeneralisasikan untuk populasi secara keseluruhan.

Contoh-contoh bias seleksi antara lain:

1. Pemilihan sampel yang tidak acak: Jika peserta dipilih berdasarkan kriteria tertentu (misalnya, hanya memilih individu dari kelompok tertentu), hasil penelitian bisa mencerminkan pandangan atau karakteristik dari kelompok yang dipilih saja, bukan populasi yang lebih luas. Sebagai contoh, jika penelitian hanya melibatkan orang-orang yang sudah sehat, hasilnya mungkin tidak berlaku untuk orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

2. Eksklusi kelompok tertentu: Jika dalam suatu penelitian, kelompok tertentu (misalnya, kelompok usia tertentu, kelompok etnis, atau orang dengan kondisi medis tertentu) sengaja dikeluarkan dari sampel, hasil penelitian tidak akan mencakup pengalaman atau kebutuhan dari kelompok yang terpinggirkan tersebut.

3. Partisipasi sukarela: Jika peserta studi dipilih berdasarkan siapa yang bersedia ikut serta, hasilnya bisa terdistorsi, karena mereka yang bersedia mungkin memiliki karakteristik yang berbeda dengan mereka yang tidak bersedia ikut.

Bias seleksi ini bisa sangat mempengaruhi validitas eksternal atau kemampuan untuk menggeneralisasi hasil penelitian ke populasi yang lebih besar. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan teknik sampling yang representatif dan adil, seperti random sampling, untuk mengurangi risiko bias seleksi dan menghasilkan temuan yang lebih akurat dan dapat diterima secara luas.[1]

Referensi

  1. ^ "Different Types of Bias in Research - CASP". CASP - Critical Appraisal Skills Programme (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-12.