Lagu Pencerahan

Revisi sejak 13 Desember 2024 02.52 oleh Pierrewee (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{italic title}} {{Zen}} '''''Lagu Pencerahan''''' ({{CJKV|s=证道歌|t=證道歌|p=Zhèngdào gē|w=Cheng-dao ke|j=Shōdōka|k=증도가|l=lagu pembuktian jalan}}), juga diterjemahkan sebagai '''''Lagu Kebangkitan''''', '''''Lagu Kebebasan,''''' dan '''''Lagu Aktualisasi Jalan''''', adalah sebuah wacana Chan yang ditulis pada suatu waktu di paruh pertama abad ke-8 M dan biasanya dikaitkan dengan Yongjia Xuanjue. The true authorship of the...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Bagian dari serial
Buddhisme
Lima Kelompok
Caodong / Sōtō
Linji / Rinzai
Fayan / Hōgen
Guiyang / Igyō
Yunmen / Unmon
Tata cara
Meditasi duduk
Samādhi
Pencerahan
Pelatihan Kōan
Naskah utama
Sūtra Laṅkāvatāra
Sūtra Intan
Sūtra Hati
Sūtra Śūraṅgama
Sūtra Altar
Kumpulan Kōan
Buddhisme Mahāyāna
Garis waktu Buddhisme
(Kategori)

Lagu Pencerahan (Hanzi Tradisional: 證道歌; Hanzi Sederhana: 证道歌; Pinyin: Zhèngdào gē; Wade-Giles: Cheng-dao ke; bahasa Jepang: Shōdōka; bahasa Korea: 증도가; arti harfiah: "lagu pembuktian jalan"), juga diterjemahkan sebagai Lagu Kebangkitan, Lagu Kebebasan, dan Lagu Aktualisasi Jalan, adalah sebuah wacana Chan yang ditulis pada suatu waktu di paruh pertama abad ke-8 M dan biasanya dikaitkan dengan Yongjia Xuanjue. The true authorship of the work is a matter of debate, with a number of elements in the writing suggesting either the text has been substantially changed over time or Yongjia was an unlikely author. The first commentaries appeared in the 11th century during the Song Dynasty. The first English commentary on the work was written by Charles Luk. The Song deals with the methods of and attitudes towards daily Zen practice. A central theme is the contrast between dharma-nature, or reality as it is, versus buddha-nature, or self-nature. It also emphasizes practice over sutra-study. It has been considered a central Zen text from the Song Dynasty to the present day. It was apparently so highly esteemed that Dahui Zonggao reported that it was translated from Chinese to Sanskrit so it could be studied elsewhere.[1] Today it is often memorized by Zen practitioners in East Asian countries.[2]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Yen, Sheng (2002), The sword of wisdom: commentaries on the song of enlightenment, Dharma Drum Publishing Corp, ISBN 978-1-55643-428-0 
  2. ^ Senzaki, Nyogen; McCandless, Ruth S. (1988), Buddhism and Zen , Macmillan, ISBN 978-0-86547-315-7 

Pranala luar